Cuman cocoklogi kok di artikelnya juga bilang wkwkwk
Cocoklogi yang cocok
Can you expect thing when Indonesia bought Frigate from Japan?
Cuman cocoklogi kok di artikelnya juga bilang wkwkwk
Cocoklogi yang cocok
Can you expect thing when Indonesia bought Frigate from Japan?
Ah miss him lord Rangga, RIPUdah menuju ranah obrolan cowok di malam hari.
Muncul cercaan baru ke pemerintah nyesuaiin negara produsen?
- beli senjata dari Jepang, pemerintah udah jadi wibu.
- beli dari Tiongkok, pemerintah jadi wumao.
- beli dari Korsel, pemerintah jadi fandom.
- beli dari Rusia, pemerintah jadi vatnik.
- beli dari barat, pemerintah jadi russophobia.
- ???
EDIT:
- beli kereta dari Jepang gak ada hubungannya dengan ancaman dari Tiongkok ato negara lain. Lah secara teknis, sistem commuter line Jabodetabek cucoknya ama Jepang aja. Lebar rel (track gauge) commuter line di Tiongkok pakai ukuran 1,435 mm. Sedangkan Jepang pakai ukuran 1,067 mm. Ahok waktu memutuskan lebar rel MRT Jakarta ke 1,067 mm juga dengan pertimbangan nyesuaiin sistem KRL Jabodetabek. Sekalian buat efisiensi depot di Kampung Bandan agar bisa dipakai bareng antara kereta KRL dan MRT. Gak ada kereta dari Tiongkok yang ukuran lebar relnya sama dg yang di Jabodetabek.
Ada fitur "ignoring content"Rasanya ingin delete postingan orang ini makin lama jadi makin eneg liatnya
Rasanya ingin delete postingan orang ini makin lama jadi makin eneg liatnya
any news regarding IF-X payment ?
klo yg ngomong gini si adiknya baru ngena, lah selama ini adiknya yg punya partai ini cuma ngomong, jaman bapak saya bla bla bla. ga mau fair kyk kakaknya gitu..Bedaken sosialisme sebagai paham dengan marxisme atau komunisme.
Kalo sosialis dimaknai seperti ideologi dan sistem kenegaraan seperti di Tiongkok atau Uni Soviet, maka Kak Wowo bisa terkena imbas negatifnya. Bapaknya Kak Wowo itu dedengkot Partai Sosialis Indonesia.
Edit:
- btw, IMO sekarang mendebatkan paham sosialisme, marxisme, komunisme, atau kapitalisme udah gak relevan bagi Indonesia ke depan. Seperti paragraf akhir tulisan Guntur, setiap pemimpin punya keberhasilan dan kegagalan. Ambil positifnya aja:
"Jika bicara kegagalan-kegagalan Bung Karno, sebagai manusia, tentu seperti diungkapkan Prof Ariel, banyak sekali. Bung Karno pasti punya kekurangan-kekurangan, kegagalan-kegagalan, bahkan kesalahan-kesalahan, hal itu sangat manusiawi. Yang penting bagi kita dan generasi seterusnya, bagaimana melaksanakan hal-hal positif dari gagasan dan pandangan Bung Karno. Namun, jangan turuti hal-hal negatifnya. Sesuai pesan Bung Karno, tentu kita tidak akan sekali-kali meninggalkan sejarah."
engga ada hubungannya kok, itu mah penulis artikelnya aja suka cucoklogi korban twitland. kasus KRL bekas itu ya gara gara pejabat KAI anteng anteng aja dlm perencanaan pembelian train set baru untuk komuter line, padahal secara industri INKA dan partnernya sudah invesy gede bikin line baru di banyuwangi, nah PM sebagai penanggung jawab investasi kan ngamuk, wong sudah ada yg investasi malah nekad mau KRL bekas. yg kyk gini yg bikin industri swasta ogah bikin proyek berkelanjutan dengan BUMN..brought to you by our beloved prime minister
f*cking wumaos
looks like it was just designed to be like that, poor for someone who had OCD though.