Search results

Prabowo shouldn't do that, i worry theeiffel bolts will vanish in blink of an eye

it just matter of time that F15 will be acquired by Indo, if the process postponed, or delayed, it was because Indo already made it biggest single arm acquitition, and its not fair if Mindef take all the budget especially foreign loan for its program, there are lots of others ministry programs...

it wasn't constraint, it just an effort for balancing trade between indo and US which was indonesia gain too many surplus in the process. it became problem when US led by people like corn hair dude, which become more posible in the future US get that kind of leaders. soo Indo should take action...

gpp, yang penting supply chain jadi lancar, gudang maunisi ga sejauh klo harus minta kiriman dari Hawai, udah gitu. OZ ada di backyard kita pula..

ngapain ke Iran yg consnya besar, mending ke turki. mereka bakal ngasih apa yang kita minta selama beli barang jadi dari mereka (jumlahnya ga sebesar beli ke eropa), bayraktar itu tinggal seupil lagi bisa diakuisisi, gara gara manajemen kemenhan periode sebelum 08 aja amburadul kesempatan itu...

when they executed the ops, they act not like commandos qualified unit..

ada dong, tapi sifatnya dari user cuma sampe Kemenhan, nah dijaman SBY dinaikkan levelnya jadi koordinasi antar kelembagaan setingkat menteri, muncul KKIP dll. setelah kasus ambalat..

penasaran seberapa besar TOT yg diberikan ke Indo, mengingat untuk automotif aja butuh 40 tahun lebih untuk bisa casting blok mesin di indo :ROFLMAO: :ROFLMAO: :ROFLMAO:

that because the influence of hindu still strong among the javanese islamic people that time. as you know, in indonesia islam spread not came from conquestion but assimilated process...

The Turks, proven to be the best partner in arms purchase for indonesia so far, so klo saya sih yes...

the OZ surely and persistent do not want what happen in WWII ever happen again. they do not want waiting for help

nope, just honorary title, like for SBY or Luhut gave by Gus Dur

ga usah ditonton juga, klo basic berifkir masih bilang mending jual tanah ke cina dibanding jual hasil smelter ke china ya sama aja. klo pun pengusaha china ikut untung karena bikin smelter, apa salahnya namanya juga usaha, mau yusuf kala, cina, vale, bakrie, semua sama aja nyari untung. soal...

makanya saya salut sama 08 mau denger apa proyeksi jokowi, bahkan mau berubah 180 derajat mengorbankan egonya sampe mau jadi anak buah, padahal selama ini dia ada di menara gading. hanya perintah ga mau diperintah. atau mungkin selama ini ga ada yg ngasih masukan bener ke 08, yg masuk ke dia...

sebenarnya klo barang barang mayoritas OECD sudah dpt substitusinya, mau apapun, dari elektronik, alat alat diagnostik kesehatan, alternatif supliernya sudah dpt, kecuali peralatan militer sama kedelai, mungkin ya.. tapi ga pusing juga sekarang udah ada turki (pke bilateral), dah bahkan kyk OZ...

kyknya ga ngaruh...smelter nikel indo udah sedemikian besarnya, dengan cost yg sangat efisien baik dari segi transport maupun teknologi pengolahan. sudah mulai menyerap tanah nickel dari pinoy pula, disaat yg sama sudah banyak smelter nikel LN, terutama di EU yg ditutup gara gara kalah efisien...

menteri profesional itu tergantung selera presidennya, kyknya masih terlalu dini tebak tebakan menteri.. yg udah jelas itu ngelihat gelagat 08 nyambangi SBY di pacitan, 08 bakal jadikan SBY dan jokowi patronnya, sekaligus. dan kita bakalan liat jalanan rame lagi sama demo PDIP dan PKS...

wajar, perencana pembangunan dan perenana keuangan mending digabung, yg cari duit dipisah

segitu segitu aja..

mission accomplish, kadrun nyungsep, banteng disembelih...