Masalahnya sejauh sejarah bangsa ini berjalan motivasi berperang paling sering dan paling mencolok adalah soal agama. Simbol simbol dan motivasi agama kuat mengakar sebagai motivasi berperang selain patriotisme. Landmark kejayaan peradaban kerajaan di Indonesia pada zaman dahulu juga selalu bercorak agama hingga motiv serangan mongol ke jawa juga ada sangkut pautnya dengan agama.Saya sendiri percaya seseorang tidak bisa melakukan a, b, c untuk membayar 'tiket masuk ke surga', itu beda lagi urusannya, tapi entahlah jika ada yang percaya demikian. Lalu saya rasa di surga tidak ada kawin, karena secara logika fungsi kawin adalah untuk membuat anak, dan tidak ada gunanya kawin di surga.
Pendapat saya sih motivasi perang itu terlepas dari doktrin agama. Misalnya, Prancis dan Uni Soviet dulu tidak berprinsip Ketuhanan, tapi besar semangat perangnya. Jadi ada faktor morale yang independen dari pengaruh agama.
Apapun doktrin perangnya, semangat untuk mencapai sesuatu itu tetep perlu apapun bentuknya. Cuma di Indonesia selain patriotisme, semangat keagamaan juga memberikan kontibusi yg besar.
Dari saya sendiri jujur heran sih masih ada orang tolol yang membenturkan agama dan nasionalisme
Ya masalahnya orang Soviet, Chino, Korea, Jepang, Eropa dulu itu ga kenal yang namanya agama, kenal kenal baru mendekati abad pertengahan jadi mau bermotiv agama juga konyol wkwk