Dan kalo kita bahas AI, kita gak bisa lepas dari data center untuk training machine learning-nya si AI yang kebutuhan energinya banyak banget. Menurut RAND Corporation, tahun 2028, satu data center itu bisa memerlukan energi 1GW, tahun 2030, peningkatan tajam, satu data center bisa membutuhkan energi 8GW.
CEO (Dirut) OpenAI gak lama lalu ketangkap kamera lagi ngobrol sama Macron Prancis. Gak aneh, EDF Prancis terkenal salah satu produsen listrik terbesar di dunia, kebanyakan listriknya dari PLTN.
Dengan kemungkinan kebutuhan energi masa depan yang besar kayak gitu, PLTN yang relatif ramah lingkungan, tapi emang limbahnya (waste) gak seramah itu, kemungkinan lebih jadi perhatian di masa depan. Dan ini gak bisa lepas dari geopolitik juga.
Kalo sekarang China meluaskan pengaruhnya pake pinjaman beresiko untuk pembangunan infrastruktur khususnya ke Global South atau BRI, ke depannya ada Digital Silk Road sama Green Silk Road. Green Silk Road kebayang mereka bakal bantu pembangunan pembangkit-pembangkit listrik tenaga surya, dan perlu diketahui, mereka produsen terbesar panel surya.
Selain PLTS, pembangkit lain yang kemungkinan ditawarkan mereka PLTN. Tahun 2009, reaktor AP1000 Westinghouse terpilih untuk dipake China dengan syarat Westinghouse mau ngasih ToT (atau bisa dibilang, lebih dari itu). Dari AP1000 itu, China buat CAP1000 dan versinya yang lebih besar CAP1400. Reaktor CAP itu kemungkinan bisa jadi CRH-CRH/CR (kereta cepat) yang jadi instrumen BRI China ke dunia. Mereka CRH pun awalnya dari luar terus dikembangkan, Bombardier (sekarang resemble CRH1), Alstom (CRH5), Siemens (CRH3), Kawasaki (CRH2). Gatau China buat reaktor dari desain VVER Rusia juga gak.