Indonesia Indonesian Army,Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD)

Umigami

Experienced member
Moderator
Indonesia Moderator
Messages
6,506
Reactions
7 5,311
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
But cavalry officer himself estimate Ukraine war will make Leo sparepart more difficult to get, is it still their most preferred MBT choice?
 

Umigami

Experienced member
Moderator
Indonesia Moderator
Messages
6,506
Reactions
7 5,311
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Gary

Experienced member
Messages
8,361
Reactions
22 12,853
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Looks like L55 to me
 

Umigami

Experienced member
Moderator
Indonesia Moderator
Messages
6,506
Reactions
7 5,311
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Bertemu Senator AS, Wamenhan M. Herindra Berharap Kerjasama Pertahanan Kedua Negara dapat Ditingkatkan​

Jumat, 24 Februari 2023





IMG-20230224-WA0013.jpg
IMG-20230224-WA0014.jpg
Jakarta –
Mewakili Menhan RI, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra menerima kunjungan kehormatan Senator Amerika Serikat Tammy Duckworth di Jakarta, jumat (24/2), yang membicarakan sejumlah isu pertahanan di kawasan dan peningkatan kerja sama bidang pertahanan kedua negara.
1677231583917_IMG-20230224-WA0015.jpg


Pada pertemuan ini Wamenhan M. Herindra menyampaikan ungkapan terima kasih atas kedatangan Senator AS, dan menyampaikan salam hormat serta permohonan maaf dari Menhan RI Prabowo Subianto yang tidak dapat menemui secara langsung karena ada agenda kenegaraan yang tidak dapat ditinggalkan.

Kepada Senator Tammy, Wamenhan M. Herindra mengungkapkan sejumlah agenda pembicaraan berbagai tantangan dunia saat ini yang semakin dinamis. Amerika Serikat memiliki kemitraan keamanan jangka panjang dengan Indonesia yang berfokus pada penguatan hubungan pertahanan bilateral di bidang prioritas keamanan maritim, kontraterorisme, dan profesionalisasi. Saat membicarakan mengenai isu-isu keamanan kawasan dan perkembangan situasi di Laut China Selatan Wamenhan M. Herindra menjelaskan bahwa Indonesia mengedepankan pendekatan dialog dan diplomasi.

“Indonesia, mempertimbangkan pentingnya menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas, serta kebebasan navigasi dan penerbangan di kawasan, tetapi tanpa melampaui kedaulatan kami,” tegas Wamenhan.

Khusus bidang pertahanan, Wamenhan menyinggung tentang kerja sama pengembangan industri pertahanan dengan mengutamakan skema Transfer of Technology (ToT), yang dapat meningkatkan kemampuan prajurit TNI, dan diyakini industri pertahanan Indonesia akan membuka lebih banyak peluang kerja sama pertahanan antara kedua negara. Mengenai kerja sama pertahanan di bidang pendidikan antara Indonesia dan AS, Senator Duckworth mendukung program International Military Education and Training (IMET), dan melihat kerja sama ini sebagai cara untuk memastikan terjalinnya kerja sama pertahanan jangka panjang.

Sementara untuk jangka panjang kerja sama bidang pertahanan, Wamenhan RI menegaskan harus ada penjajakan secara bilateral, peluang baru untuk meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin saat ini. “Saya berharap kita dapat terus meningkatkan kerja sama bidang pertahanan kedua negara di berbagai aspek” tegas Wamenhan RI M. Herindra. (Biro Humas Setjen Kemhan)


Tammy Duckworth , chairman for defense committee of US congress. War Veteran herself, during Iraq War in 2004 her Blackhawk helicopters got hit by RPG grenade and must lost both of her legs, and lost some mobility for her right arm.

Meanwhile we got Meutia Hafid as First Comission Chairwoman, a senior journalist, dedicated herself in defense issue, usually taking risk by join to the frontline to get a more direct approach and latest issue and once Kidnapped by Taliban Forces, but still . Both countries offer the best woman to led their Defense issue at representative level. Proud to them
Okay, but why you post this to Army thread? 🤨🤔
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,915
Reactions
4 10,056
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Army needed more artillery pieces, both 155 mm and 105 mm gun to form more Artillery battalion in Eastern Indonesia

Danpussenarmed: TNI AD Belum Punya Batalyon Armed di Wilayah Timur​



Jumat, 24 Februari 2023 | 15:02 WIB

https://www.facebook.com/sharer.php...-belum-punya-batalyon-armed-di-wilayah-timur/
https://twitter.com/intent/tweet?te...-di-wilayah-timur/&via=Indonesia+Defense+Magz
https://api.whatsapp.com/send?text=...-belum-punya-batalyon-armed-di-wilayah-timur/
https://line.me/R/msg/text/?Danpuss...-belum-punya-batalyon-armed-di-wilayah-timur/
Tembakan roket
Tembakan roket kendaraan tempur Astros Yonarmed-1 Satgasrat Brigif Raider-9/DY Kostrad saat Latihan Antar Kecabangan “Kartika Yudha” TA 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Martapura, Sumatera Selatan. (Foto: Doc. Puspen TNI)

Jakarta, IDM – Komandan Pusat Kesenjataan Armed (Danpussenarmed) Mayjen Yudhy Chandra Jaya mengungkapkan bahwa TNI Angkatan Darat hingga kini belum mempunyai satu pun batalion artileri medan (armed) di wilayah Indonesia timur.
Kekosongan batalion armed ini khususnya untuk komando kewilayahan pertahanan Maluku dan Papua.
“Di bagian timur di Ambon, Maluku, kemudian di Papua ini kita masih belum memiliki batalion di sana,” ujarnya dalam webinar bertajuk “Setahun Perang Rusia-Ukraina: Pembelajaran bagi Strategi Pertahanan Angkatan Darat” yang digelar LAB 45, seperti dikutip dari Kompas, Kamis (23/2).
Armed merupakan satuan bantuan tempur TNI AD yang mengandalkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) kelas berat meriam.
Saat ini, Pussenarmed mempunyai berbagai koleksi meriam canggih buatan luar negeri. Meriam tersebut meliputi, meriam 155 Nexter Caesar asal Perancis dan meriam 155 mm KH-179 produksi Korea Selatan.
Tak hanya itu, Korps Baret Cokelat ini juga mempunyai meriam Arbeba GS M109A4BE 155 mm Howitzer yang merupakan upgrade dari meriam M109A2 buatan Amerika Serikat yang dibeli pada 1984-1985.
Meriam canggih yang dimiliki TNI Angkatan Darat tersebut telah ditempatkan di setiap batalion armed di bawah naungan Komando Daerah Militer (Kodam) maupun Divisi Infanteri Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) 1, 2, dan 3.
Akan tetapi, khusus untuk wilayah Maluku dan Papua, TNI Angkatan Darat belum memiliki batalion armed.
Yudhy mengungkapkan, TNI Angkatan Darat hingga kini masih membutuhkan meriam untuk menambah kekuatan pertahanan. Kebutuhan tambahan meriam ini khususnya untuk wilayah Indonesia timur.
“Di Indonesia bagian timur, ini masih kita kurang untuk penempatan meriam artileri medan baik ukuran 155 (mm) maupun yang 105 (mm),” katanya.
Yudhy menambahkan, kebutuhan tambahan meriam ini juga berhubungan langsung dengan rencana penambahan Kodam di setiap provinsi.
“Dengan adanya kebijakan dari Bapak KSAD nanti bahwa di setiap provinsi ini akan ada satu kodam tentunya dalam setiap kodam juga perlu adanya satu batalion armed yang disiagakan dalam mendukung operasi di wilayah teritorial tersebut,” tegas dia.
Baca: Perkuat Bantuan Pascagempa Turki, TNI AL Kirim Tenaga Kesehatan
Yudhy menyadari bahwa penambahan alutsista sangat bergantung pada anggaran yang disiapkan Kementerian Pertahanan maupun TNI Angkatan Darat.
“Apabila ada anggaran itu tentunya kita dengan senang hati kita akan bisa menunjukkan senjata-senjata mana yang dibutuhkan artileri medan Angkatan Darat,” katanya. (rr)

 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,915
Reactions
4 10,056
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Look like additional NLAW is in the making, vice

Kunjungan Kerja ke Thales UK, Wamenhan RI M. Herindra Tekankan Kembali Pentingnya After-Sales Service dan Transfer of Technology (TOT)​

Selasa, 28 Februari 2023





wamenhan-di-UK.jpg
Bristol, UK –
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI melakukan kunjungan langsung ke kantor pusat Thales UK di Bristol Business Park, Coldharbour Lane, Stoke Gifford, Bristol, pada Senin (27/2); dan bertemu langsung dengan Managing Director Thales UK, Philip McBride.

Selain memaparkan progress dari kontrak yang telah disepakati antara Indonesia (c.q Kementerian Pertahanan RI/Kemhan RI) dengan Thales UK, pihak manajemen Thales UK juga memaparkan tentang berbagai produk pertahanan yang mereka hasilkan.

“Bagi pihak Kemhan, yang terpenting dari proses pengadaan ini adalah after-sales service dan penekanan ulang tentang arti penting dari Transfer of Technology,” ujar Wamenhan M. Herindra saat merespons pemaparan yang dilakukan oleh manajemen Thales UK. Kepada Wamenhan, pihak Thales memastikan komitmen mereka.

Penegasan Wamenhan terkait mekanisme after-sales service (layanan purna jual) ini mengingat bahwa rencana penggunaan alutsista bukanlah dalam kurun waktu yang singkat, melainkan untuk jangka panjang; sehingga, “Sangat diharapkan Thales dapat menjamin maintenance, training dan upgrade dari alutsista yang dibeli oleh pihak Indonesia.

Adapun arti penting ToT tidak terlepas dari harapan Indonesia bahwa Thales dapat bekerja sama dengan industri pertahanan (indhan) lokal, sehingga aktivitas impor yang dilakukan oleh Indonesia akan berimplikasi positif dari sekedar pembelanjaan semata.

“Industri Pertahanan Indonesia saat ini telah mampu bertumbuh dan menghasilkan produk dan komponen alutsista. Beberapa dari produk-produk dan komponen tersebut bahkan sudah di ekspor ke beberapa negara”, ujar Wamenhan M. Herindra.

Upaya untuk semakin memajukan indhan nasional Indonesia ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia untuk mengubah mindset bahwasannya alokasi anggaran untuk alutsista bukan lagi menjadi “belanja pertahanan”, melainkan menjadi ‘”investasi pertahanan”.

“Karenanya, saya tidak ragu untuk mengundang manajemen Thales untuk juga berinvestasi di Indonesia melalui kemitraan dengan BUMN sektor pertahanan yang kami miliki,” lanjut Wamenhan.

Indonesia sendiri memiliki tujuh BUMN strategis (BUMNIS) sektor pertahanan, yaitu PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Dirgantara Indonesia/PTDI (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Inti (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), serta PT Dahana (Persero). Adapun PT Nusantara Turbin dan Propulsi (PT NTP) adalah anak perusahaan dari PTDI. Pelibatan sektor swasta menjadi kebijakan strategis yang akan memicu pergerakan roda industri pertahanan.

“Secara domestik, kami (Indonesia) berharap untuk dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan alat pertahanan dan keamanan; terbentuknya kemitraan dengan asing tentu akan membuka lebih luas lagi peluang kami untuk masuk dan bersaing dalam pasar dunia, dalam rantai pasok global,” tegas Wamenhan M. Herindra.

Usai pemaparan progress dari Kontrak Pengadaan, Wamenhan M. Herindra juga berkesempatan melakukan factory visit dan mendapat penjelasan langsung dari Lyle Creighton, selaku Head of Tehnical Directorate dari Thales UK, terkait produk-produk buatan Thales, termasuk NLAW missile – atau Next generation Light Anti-tank Weapon. (Biro Humas Setjen Kemhan)



Sumber foto : Thales UK
 

Umigami

Experienced member
Moderator
Indonesia Moderator
Messages
6,506
Reactions
7 5,311
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Look like additional NLAW is in the making, vice

Kunjungan Kerja ke Thales UK, Wamenhan RI M. Herindra Tekankan Kembali Pentingnya After-Sales Service dan Transfer of Technology (TOT)​

Selasa, 28 Februari 2023





wamenhan-di-UK.jpg
Bristol, UK –
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI melakukan kunjungan langsung ke kantor pusat Thales UK di Bristol Business Park, Coldharbour Lane, Stoke Gifford, Bristol, pada Senin (27/2); dan bertemu langsung dengan Managing Director Thales UK, Philip McBride.

Selain memaparkan progress dari kontrak yang telah disepakati antara Indonesia (c.q Kementerian Pertahanan RI/Kemhan RI) dengan Thales UK, pihak manajemen Thales UK juga memaparkan tentang berbagai produk pertahanan yang mereka hasilkan.

“Bagi pihak Kemhan, yang terpenting dari proses pengadaan ini adalah after-sales service dan penekanan ulang tentang arti penting dari Transfer of Technology,” ujar Wamenhan M. Herindra saat merespons pemaparan yang dilakukan oleh manajemen Thales UK. Kepada Wamenhan, pihak Thales memastikan komitmen mereka.

Penegasan Wamenhan terkait mekanisme after-sales service (layanan purna jual) ini mengingat bahwa rencana penggunaan alutsista bukanlah dalam kurun waktu yang singkat, melainkan untuk jangka panjang; sehingga, “Sangat diharapkan Thales dapat menjamin maintenance, training dan upgrade dari alutsista yang dibeli oleh pihak Indonesia.

Adapun arti penting ToT tidak terlepas dari harapan Indonesia bahwa Thales dapat bekerja sama dengan industri pertahanan (indhan) lokal, sehingga aktivitas impor yang dilakukan oleh Indonesia akan berimplikasi positif dari sekedar pembelanjaan semata.

“Industri Pertahanan Indonesia saat ini telah mampu bertumbuh dan menghasilkan produk dan komponen alutsista. Beberapa dari produk-produk dan komponen tersebut bahkan sudah di ekspor ke beberapa negara”, ujar Wamenhan M. Herindra.

Upaya untuk semakin memajukan indhan nasional Indonesia ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia untuk mengubah mindset bahwasannya alokasi anggaran untuk alutsista bukan lagi menjadi “belanja pertahanan”, melainkan menjadi ‘”investasi pertahanan”.

“Karenanya, saya tidak ragu untuk mengundang manajemen Thales untuk juga berinvestasi di Indonesia melalui kemitraan dengan BUMN sektor pertahanan yang kami miliki,” lanjut Wamenhan.

Indonesia sendiri memiliki tujuh BUMN strategis (BUMNIS) sektor pertahanan, yaitu PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Dirgantara Indonesia/PTDI (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Inti (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), serta PT Dahana (Persero). Adapun PT Nusantara Turbin dan Propulsi (PT NTP) adalah anak perusahaan dari PTDI. Pelibatan sektor swasta menjadi kebijakan strategis yang akan memicu pergerakan roda industri pertahanan.

“Secara domestik, kami (Indonesia) berharap untuk dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan alat pertahanan dan keamanan; terbentuknya kemitraan dengan asing tentu akan membuka lebih luas lagi peluang kami untuk masuk dan bersaing dalam pasar dunia, dalam rantai pasok global,” tegas Wamenhan M. Herindra.

Usai pemaparan progress dari Kontrak Pengadaan, Wamenhan M. Herindra juga berkesempatan melakukan factory visit dan mendapat penjelasan langsung dari Lyle Creighton, selaku Head of Tehnical Directorate dari Thales UK, terkait produk-produk buatan Thales, termasuk NLAW missile – atau Next generation Light Anti-tank Weapon. (Biro Humas Setjen Kemhan)



Sumber foto : Thales UK
Some kind of manpad?
 

Follow us on social media

Latest posts

Top Bottom