Qimpetmleteque
Active member
Om Butet sedang bikin gimmick dan persepsi dg nyindir Kak Wowo yang diduga terlibat pelanggaran HAM berat masa lalu dalam kasus penghilangan orang secara paksa 1997-1998. Sindiran Om Butet ini bertentangan dengan pandangan dan kebijakan Jokowi saat ini yang juga sudah diamini oleh fraksi PDIP di DPR. Jokowi mengambil kebijakan penyelesaian non yudisial, karena penyelesaian yudisialnya sangat susah meski akan diupayakan tetap diteruskan. Penyelesaian non yudisial kasus HAM berat masa lalu sudah kick off mulai hari ini, oleh Jokowi di Aceh.
Sampai saat ini tidak ada bukti hukum yang mengkaitkan Kak Wowo dg kasus 1997-1998. Kak Wowo pernah diadili dan diputuskan bersalah di sidang etis saja, yang berujung dipecat sebagai anggota TNI. Salah satu anggota dewan etiknya SBY, yang sudah mendukung Kak Wowo sebagai capres pada pilpres 2014 dan 2019.
Dari 9 aktivis korban penculikan peristiwa 1998 yang hidup dan kemudian dilepas, ada 3 yg gabung Gerindra dan jadi anak buah Kak Wowo:
1. Alm. Haryanto Taslam,
2. Alm. Desmond Mahesa,
3. Pius Lustrilanang.
4. Faisol Reza jadi politikus PKB. Kemarin mengumumkan koalisi Gerindra-PKB dan dukung Kak Wowo sebagai Capres.
5. Andi Arief sekarang menjadi Ketua Bappilu Partai Demokrat.
6. Rahardjo Waluyo Jati menjadi politikus PDIP dan anggota SEKNAS Jokowi. Sempat nyaleg DPR-RI di dapil Jateng IV, tapi kalah saingan ama Bambang Pacul.
7. Nezar Patria lanjut karir sebagai jurnalis, sempat jadi pemred Jakpost dan anggota Dewan Pers. Lalu jadi relawan Jokowi. Sempat jadi komisari PT Pos Indonesia, sekarang Perum Pegadaian dan jadi relawan ET. Jika ET jadi cawapres Kak Wowo, yaa berpotensi ikut barisan Kak Wowo. Wkwkwk
8,9. Aan Rusdianto dan Mugianto lanjut karir sebagai aktivis. Jadi relawan Jokowi, sekarang lanjut relawan GP.