Yah, makanya attrition Rates itu penting buat diperhitungkan dan diperhatikan sekiranya kita akan terlibat dalam sebuah konflik. Indonesia punya sekitar 1500 s/d 2000 an armored vehicles terdiri dari berbagai jenis (gabungan TNI AD dan Marinir), anggap saja kalau berkonflik dengan Malaysia kita harus lihat ancaman dari mereka apa saja, terus potensi suplai persenjataan mereka, apa yang mereka bawa ke tempat potensi terjadinya pertempuran dll. Para perencana harus ngitung apa yang dibawa, terus attrition Rates ga cuma datang dari aksi musuh, mulai dari kurangnya spare part di Medan tempur, break down karena over usage, stok amunisi habis, bencana model banjir atau kebakaran hutan, semakin kompleks mesin perang yang dibawa angkanya dari attrition Rates bakalan meningkat lho.
Perhitungan gua nggak asal mangap kalau soal itu. Angka seminggu itu termasuk bagus lho. Udah ada yang bahas di beberapa simulasi war games scenario TNI AD di universitas pertahanan soalnya.