Indonesia Casual Discussion Warkop Indonesia

Van Kravchenko

Contributor
Indonesia Correspondent
Messages
1,285
Reactions
2 872
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Itu bikin networking systemnya pegimana ya??

Nah, heran juga kalau pertanyaan ini baru muncul. Soalnya case di KRI OWA mirip mirip seperti ini.

Cemane SEWACO standar NATO bisa ngontrol AShM buatan lawannya. Toh Beras Ramos juga 11 12 jeroannya dengan Yakhnot
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Land based Brahmos kalo jadi dibeli paling langsung ditaruh di Natuna, soalnya disana garasi Marinir dan Angkatan Laut masih ada yang dibangun sekalian sama gudang amunisi (bunker khusus)
Harus bikin unit baru secara khusus di Natuna kalau begitu, satuan komando khusus mungkin? PPRC cabang Natuna? Supaya unit AD, AL, AU yang berpangkalan di Natuna komandonya terintegrasi.
 

Van Kravchenko

Contributor
Indonesia Correspondent
Messages
1,285
Reactions
2 872
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Then they're just overdosing on copium there and denying reality.

Kalau udah masuk ranah medsos apapun dilakuin buat buktiin kredibilitas dan follower tentunya.

Yg jadi aneh itu ketika udah didebatin, yg ada kontrakya jauh dari konteks yg mereka debatkan wkwk.
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,906
Reactions
4 10,029
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Nah, heran juga kalau pertanyaan ini baru muncul. Soalnya case di KRI OWA mirip mirip seperti ini.

Cemane SEWACO standar NATO bisa ngontrol AShM buatan lawannya. Toh Beras Ramos juga 11 12 jeroannya dengan Yakhnot

Makanya sebelumnya mau ngambil Neptune, karena mereka Ukraine mau lepas dari pengaruh Russia, sistem kontrol dan kendalinya lebih bebas (in which case they are accomodating NATO based system) dan bisa dimodif sesuai budget customer dan gak harus ngikut sistem operasi bawaan. Yang hasilnya jelas, operasi buat nenggelamkan Moscwa Cruiser itu karena feedback dari sistem ISR NATO/USA.
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,906
Reactions
4 10,029
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Harus bikin unit baru secara khusus di Natuna kalau begitu, satuan komando khusus mungkin? PPRC cabang Natuna? Supaya unit AD, AL, AU yang berpangkalan di Natuna komandonya terintegrasi.

Udah kok, kan Yon AD, AL dan AU disana udah khusus.
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,906
Reactions
4 10,029
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Then they're just overdosing on copium there and denying reality.

Nih contoh copium akut, goblok dipiara
Screenshot_20221105_233014.jpg
 

Zinan 二

Active member
Messages
94
Reactions
132
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Land based Brahmos kalo jadi dibeli paling langsung ditaruh di Natuna, soalnya disana garasi Marinir dan Angkatan Laut masih ada yang dibangun sekalian sama gudang amunisi (bunker khusus)

Bakalan kocak juga sih, asset ISR nya CH4 winglong buatan China plus satuan rotasi CN235 Patmar yang kebanyakan make sistem CMS dari Thales, kalo asset penindakan nanti pake Brahmos. Itu bikin networking systemnya pegimana ya??
Positif Brahmos? Ga jadi Atmaca or NSM land based?
Serahkan pada Israel?
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Nih contoh copium akut, goblok dipiara
View attachment 50100
Even the first sentence is already brain dead LMAO

They're idiots, their argument and their conclusion have nothing to do with each other.

> Indonesia's financial hurdles known to France and US

So why they're offering the armaments to Indonesia you idiot

I think semenanjung has this common "halu" phenomenon, that is they made shit up in their head and think it is real. Yesterday I debated with some Malaysian who said Indonesia discriminate against Balinese, which is a made up sht that never happen, only their imagination, but for some reason they think it is real.
 

Soman45

Well-known member
Messages
331
Reactions
637
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia



Formilers lagi pada kenapa ya? Saling nge banting dan ngerasa paling bener, yang belum kontrak dibilang udah kontrak, kuat-kuatan info, ribut sendiri gara-gara info/artikel gak jelas yg nggak di cek validasinya, dsb?
Every single procurement, especially that closed enough to be bought i.e. ZAHA & F-15ID but yet sign in INDODEFENCE22
No no no bukan itu masalahnya, masalahnya dimulai 3 hari lalu waktu akun Mightywar di IG bikin postingan kalo misal Khan SRBM ditaruh di Batam.
1667669246563.png

1667669461947.png

Nah masalahnya nih yang tak tandain kuning diatas, ya masalah CEP Khan yang disamain sama induknya ni rudal M20 yang dianggap cukup buruk dan akun MW ngambil data dari Military-today secara mentah" yang juga nggak official padahal di situs resmi Roketsan udah tertulis kalo CEP nya <10 m kalo dibantu GPS+GLONASS aided INS (makanya kalo kalian liat komennya di meme pict 1 ada nyindir akun MW masalah CEP) dan adminnya ngeyel pake data itu, dia bandingin CEP Khan tanpa bantuan GPS+GLONASS sama ATACMS/LORA yang pake bantuan GPS. Kemarin akun ni makin dibully orang formil Twitter karena malah ngutip headline media SG yang masalahin F-15 yang kita semua tahu agak misleading karena kita pake FMS.
Sebenernya akun MW tuh informatif tapi 3 hari ini lagi blunder postingan sama komennya.
 
Last edited:

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,906
Reactions
4 10,029
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Btw buat gua CEP 30 atau 10 atau bahkan satu meter dengan warhead 570 kg itu gak terlalu ngaruh sih, radius blast bahan peledak HE sebanyak 570 kg itu sebanding dengan kurang lebih 92-96 kali lipat isian bahan peledak 155 mm artillery round standard HE kek M107 atau M795. Standar M795 punya radius kill sekitar 50 meter. Bayangkan aja radius kill dan blast dari munisi Segede yang dimiliki sistem Khan, CEP 1-10-30 meter udah ga terlalu ngaruh juga buat dibahas sebenarnya, kecuali mau dipakai buat hajar target yang bergerak yang menurut gua lebih baik menggunakan sistem yang lain seperti UCAV.
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,906
Reactions
4 10,029
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Contoh penggunaan Iskander Ballistic missile, ya itu untuk menghancurkan target vital Lawan , biasanya fasilitas yang besar dan penting. Dari efek ledakan Iskander ini seharusnya kurleb sama dengan Khan. Ya blast Segede gitu CEP 30/10 gak ada bedanya juga kan

 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
No no no bukan itu masalahnya, masalahnya dimulai 3 hari lalu waktu akun Mightywar di IG bikin postingan kalo misal Khan SRBM ditaruh di Batam.
View attachment 50102
View attachment 50104
Nah masalahnya nih yang tak tandain kuning diatas, ya masalah CEP Khan yang disamain sama induknya ni rudal M20 yang dianggap cukup buruk dan akun MW ngambil data dari Military-today secara mentah" yang juga nggak official padahal di situs resmi Roketsan udah tertulis kalo CEP nya <10 m kalo dibantu GPS+GLONASS aided INS (makanya kalo kalian liat komennya di meme pict 1 ada nyindir akun MW masalah CEP) dan adminnya ngeyel pake data itu, dia bandingin CEP Khan tanpa bantuan GPS+GLONASS sama ATACMS/LORA yang pake bantuan GPS. Kemarin akun ni makin dibully orang formil Twitter karena malah ngutip headline media SG yang masalahin F-15 yang kita semua tahu agak misleading karena kita pake FMS.
Sebenernya akun MW tuh informatif tapi 3 hari ini lagi blunder postingan sama komennya.
They will consume any information that supports their fantasy, their cope logic doesn't care about facts or validity.

1667674085206.png

Ayo wtf is this
 

Parry Brima

Contributor
Messages
982
Reactions
1 1,057
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Positif Brahmos? Ga jadi Atmaca or NSM land based?
Serahkan pada Israel?

All of Neptune, Atmaca, and NSM, are subsonic/high subsonic missiles.

If PS really wants supersonic, the one that's available and accessible for us right now is Brahmos.
 

NEKO

Experienced member
Indonesia Correspondent
Messages
3,048
Reactions
3 2,650
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Nah, heran juga kalau pertanyaan ini baru muncul. Soalnya case di KRI OWA mirip mirip seperti ini.

Cemane SEWACO standar NATO bisa ngontrol AShM buatan lawannya. Toh Beras Ramos juga 11 12 jeroannya dengan Yakhnot
Gak dikontrol itu, operator cuman masukin data waypoint ke target kalo udah terminal phase nanti missilenya pakai radarnya sendiri.

Dulu udah ada yang ngomongin
Possibly because;

Gunfire officer hasn't supplied proper waypoints to allow missile a proper angle to lock-on,

Missile does not support mission profiling beyond a waypoint (let's say 2 at most in export version) and as the range increases the waypoints and GPS / INS accuracy decreases,

MPA has supplied coordinates with a shift, but again it is duty of the gunfire officer on the ship to correct those shifts. Reverts back to 1, i guess.
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,906
Reactions
4 10,029
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Gak dikontrol itu, operator cuman masukin data waypoint ke target kalo udah terminal phase nanti missilenya pakai radarnya sendiri.

Dulu udah ada yang ngomongin

Kinda sucks, not even the possibility to correct the course or change the target of opportunity midway.
 

Follow us on social media

Top Bottom