Emang lawak sih ini,
Kegiatan penelitian atmosfer difokuskan pada penelitian ozon dengan menggunakan balon meteo. Lokasi kantor yang berdekatan dengan Gunung Kelud, Semeru, Bromo, hingga Kota Surabaya membuat BRIN Pasuruan memiliki kesempatan untuk mendapatkan variasi pengamatan.
Keunikan itu membuat BRIN Pasuruan menjadi satu-satunya balai riset di Indonesia yang ikut bekerja sama dengan Southern Hemisphere Additional Ozonesondes (Shadoz) yang digagas NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) dengan identitas Watukosek. Bahkan, di seluruh dunia, pengamatan ozon hanya bisa dilakukan di 14 lokasi di 14 negara. Termasuk di BRIN Pasuruan.
Pengamatan ozon sempat vakum dari 2013 hingga 2020. Namun demikian, sampai sebelum ditutup BRIN Pasuruan berhasil mempertahankan kedudukan sebagai salah satu dari 14 stasiun pengamatan ozon vertikal yang ada di dunia. Dengan posisi itu, BRIN Pasuruan punya level periset sebagai perwakilan regional, yakni Asean dan dunia.
"Pengamatan ozon sudah lama kami lakukan, tepatnya sejak 1983. Setelah vakum tujuh tahun, mulai tahun ini kami adakan kembali," jelas Dian Yudha Risdianto saat menjabat Kepala LAPAN Pasuruan, 23 Mei 2021.
Karena kekhususan itu, penutupan BRIN Pasuruan membetot perhatian NASA. Lewat surat bertanggal 17 Januari 2023, Associate Director fo Research, Earth Science Division NASA, Jack A. Kaye, menulis kepada Kepala BRIN Laksana Tri Handoko ihwal betapa pentingnya BPPA Watukosek.
"Kami berharap keputusan yang dibuat membuat stasiun tetap berjalan," tulis Jack A. Kaye.