Berita yang kek gini udah macem standar (new normal) aja sih:
TNI AMERIKA KETAR KETIR DERETAN ALUTSISTA SUPER POWER BUATAN INDONESIA BISA MENGHANCURKAN DUNIA!!!!!! NOMOR 2 DITAKUTI AUSTRALIA.
Maksudnya bukan itu paman,Harimau punya falarick, marder punya milan, bradley punya TOW, Puma punya spike.
Menurutku pernyataan "Indonesia itu harus tetap dalam garis perbatasan Hindia Belanda, forever", itu berpikiran sempitDari interaksi ku dgn mereka yg pro invasi Rusia ke Ukraina, mereka rata-rata menggunakan sudut pandang kacamata saat Indonesia dulu invasi Timor Leste dan berpikir Timor Leste legit sejak awal bagian dari Indonesia bekas jajahan Belanda, sama seperti daerah Indonesia lain. Jadi mereka anggap posisi Timor Leste dan Ukraina seperti Aceh atau Papua yg ingin pisah. Padahal Timor Leste bekas jajahan Portugis lol. Ini salah satu gagalnya edukasi sejarah Indonesia di sekolah.
"Jadi wajar dong klo Rusia serang dan rebut wilayah Ukraina, kan Ukraina sejak awal adalah wilayah Rusia, sama seperti Aceh dan Timor Leste dengan Indonesia dulu" begitu kira2 jalan pemikiran mereka.
Indonesian butuh lebih banyak konten seperti iniBener itu pak, bukan kualitas yang dikejar tapi page viewnya.
Berita yang kek gini udah macem standar (new normal) aja sih:
TNI AMERIKA KETAR KETIR DERETAN ALUTSISTA SUPER POWER BUATAN INDONESIA BISA MENGHANCURKAN DUNIA!!!!!! NOMOR 2 DITAKUTI AUSTRALIA.
Agree, kira kira kl kita nyaplok papua new guinea gimana guys heheheheMenurutku pernyataan "Indonesia itu harus tetap dalam garis perbatasan Hindia Belanda, forever", itu berpikiran sempit
Mau sampai kapan seperti itu? apakah indentitas bangsa ini harus selalu dibayang-bayangi kolonialisme? Kita hanya ada karena penjajahan Belanda? Maka kita tidak boleh melangkahi Belanda dengan menentukan nasib kita sendiri, termasuk wilayah kita sendiri tanpa bergantung pada sejarah kolonialisme? TIDAK DISEBUTKAN DALAM UUD 45 BAHWA KITA ADALAH "BEKAS JAJAHAN BELANDA"
Lagipula pernyataan "Indonesia = bekas jajahan Belanda" itu mitos yang hanya dipercaya orang naif. Kemerdekaan Indonesia bukan digantungkan pada argumen abstrak dan klaim kosong semacam itu, tapi melalui perjanjian yang didapat dari pengorbanan.
Sejarah kita penuh dengan mitos untuk membodohi masyarakat awam. 17 Agustus 1945, itu hanya proklamasi, kemerdekaan sebenarnya adalah 1949 melalui Konferensi Meja Bundar. Tapi apakah kita menurut kepada KMB? Tidak kan? Buktinya kita tetap klaim kemerdekaan 17-8-45, dan klaim Papua adalah wilayah Indonesia, padahal menurut KMB wilayah kita, bekas Hindia Belanda, cuma sampai Sulawesi dan Maluku saja.
Saya kira di antara masyarakat, banyak kaum muda yang mendukung Hatta, mengira dia adalah jawaban untuk segalanya. Faktanya si pasifis ini menerima KMB dan menolak masuknya Papua ke Indonesia, dan karena itu tidak setuju dengan Trikora. Padahal tanpa Trikora, maka tidak akan ada Perjanjian New York, dan Papua tidak akan menjadi bagian dari Indonesia. Perjanjian New York itu berbeda dengan KMB, tidak sepaket, dan UU penyatuan Timor Timur itu beda lagi. Tidak ada satupun perjanjian itu yang bergantung pada Belanda, kita sengaja melanggar KMB, mengintegrasikan Papua dan Timor Timur, semua itu dengan tidak memperdulikan pendapat Belanda.
Seroja tidak ada bedanya dengan Trikora, dan tindakan kita di Timor Timur tidak ada bedanya dengan India di Goa. Siapa bekas penjajahnya itu tidak relevan, sejarah itu dinamis, bangsa harus melihat ke depan, bukan melulu ke belakang.
Hanya karena beberapa dari kita mencoba coping dan membenarkan Habibie, lantas kita menyetel mitos bahwa "oh Indonesia itu harus bekas jajahan Belanda". ITU OMONG KOSONG SEMUA!
Militer turki tu gimana sih struktur nya, ada yang kek korem n kodim gitu gak?Tentara mereka terlalu terlambat buat diperintahkan untuk maju ke garis depan penanganan,
Militer turki tu gimana sih struktur nya, ada yang kek korem n kodim gitu gak?
Kalo disini kan bisa dibilang TNI presence-nya dimana2, ada apa dikit TNI bisa nongol, kemaren ada truk gak kuat nanjak aja langsung ada babinsa terjun trus viral soalnya sampe nge gadai motor buat sewa buldozer buat ngedorong itu truk, klo ada bencana2 dll gak harus nunggu perintah dari tingkatan atas kan?
Klo turki mo deploy misi kemanusiaan kek gini harus njlimet lewat jajaran atas dulu?
Belum lagi mungkin masih parno masalah kudeta.Kelihatannya sih begitu, top down command nya kuat banget. Struktur model werkheise kek Indonesia mereka gak pake. Mereka pake model cantonment/fort jadi tentara tinggal di barak barak di luar kota kota besar. Deployment keluar barak harus ada perintah dari pusat, apalagi untuk skala besar.
Amerika juga gitu, kalo disini TNI dilepas dan disebar. Berarti ini bisa dibilang concentrated vs dispersed?Kelihatannya sih begitu, top down command nya kuat banget. Struktur model werkheise kek Indonesia mereka gak pake. Mereka pake model cantonment/fort jadi tentara tinggal di barak barak di luar kota kota besar. Deployment keluar barak harus ada perintah dari pusat, apalagi untuk skala besar.
Amerika juga gitu, kalo disini TNI dilepas dan disebar. Berarti ini bisa dibilang concentrated vs dispersed?
Di Amerika state governor masih bisa mobilisasi National Guard nya masing-masingAmerika juga gitu, kalo disini TNI dilepas dan disebar. Berarti ini bisa dibilang concentrated vs dispersed?
Mobilisasinya bisa sampai "fully equipped and armed" kan yah.Di Amerika state governor masih bisa mobilisasi National Guard nya masing-masing
You completely exposed yourself as a naive fool, who detested Indonesia's sovereigntyAlso Indonesia: Proceed to jajah negara lain dan membunuh banyak warga sipil
Cuma boneka Amerika semata
Erdogan sepertinya terlalu mementingkan politik. Di sisi militer, jika dia mengerahkan mereka, dia takut militer nanti mendapat popularitas di mata masyarakat, resiko kudeta lagi. Di sisi sipil, dia ini anti kritik, dan kalau kesannya warga gak nurut dalam arahannya, termasuk di konteks bencana ini, atau bahkan mendiskreditkan dia, ya mereka bakal dikarungin.Btw, entah kenapa ngeliat Turki melakukan penanganan gempa dengan skala sebesar itu kelihatan banget gagapnya ya
Pemilu dah mulai dekat ya?Erdogan sepertinya terlalu mementingkan politik. Di sisi militer, jika dia mengerahkan mereka, dia takut militer nanti mendapat popularitas di mata masyarakat, resiko kudeta lagi.
Yes, tapi ingat ini poinnya di 'politik', sedangkan 'hukum' nomor sekian lah. Pemilu mungkin gak se-berpegaruh itu bagi dia, kuasanya terlalu dominan, dan dia lebih mengkhawatirkan people power daripada kalah pemilu, surat suara masih bisa diakali. Palingan nanti setelah pemilu dia bakal niru Putin, atau Xi Jinping, revisi aturan agar bisa seumur hidup.Pemilu dah mulai dekat ya?