Is it possible this is their HAM diplomat?View attachment 9041
Wasekum FPI: Perwakilan Dubes Jerman Sambangi Markas FPI |Republika Online
Perwakilan Kedubes Jerman itu disebut ingin bersilaturahmi dan mengenal FPI.republika.co.id
Interesting move from germany, make me wonder what their objective are.
In the most likely case, the kraut was looking for anything they could use for leverage in (what it seems) trade negotiation in the upcoming month or soView attachment 9041Wasekum FPI: Perwakilan Dubes Jerman Sambangi Markas FPI |Republika Online
Perwakilan Kedubes Jerman itu disebut ingin bersilaturahmi dan mengenal FPI.
Interesting move from germany, make me wonder what their objective are.
I extremely doubt they are that narrow, there has to be other (larger) trade related issue that they were interested in gaining more leverage
Most likely their Intelligence officer similar to COS (Chief of Station) like billet.
Although I also strongly disagree on the notion that SARS-COV-2 is man-made. The premise of trusting the so-called research or health institutions also has its fallacy. So far WHO has been leaning heavily toward ChiCom since the start of this crisis, while others research or even academic institutions aren't exactly clean cut either. I don't even know where to start if I have to write it all down.
www.cnnindonesia.com
"Well known" That i was mean is known for its Professionalism. Sadly, WHO that have to be work only for the UN are working for China's favour now. But, there are still other health research institutions that it's words still can be hold now, especially from higher school, like Harvard, Oxford, UI, etc.
That "diplomat" make Germany looks stupid. Malu maluin aja itu kedutaan. The ambassador will hide his/her face I bet.Hmmm... okay...Kedubes Jerman Buka Suara soal WN Datangi FPI
Kedutaan Besar Jerman di Jakarta angkat bicara soal pegawainya yang mendatangi aksi 1812 Front Pembela Islam (FPI) bahwa dipastikan tidak ada niat politik.
Sepertinya hanya security assesment aja buat keamanan orang2 mereka. Kalo intelegence operation mah ga pake plat diplomat dan ga akan di tempat terbuka pertaruhin bilateral relation. Tapi ya mungkin si orang itu salah dapet info jadi bikin dia over reacting, atau dia ngeliat ada ancaman khusus ke mereka, dll.
Tampilan dan perlengkapan lebih kece dari "tukang gorengan" dan "tukang bakso" dimari?Sepertinya hanya security assesment aja buat keamanan orang2 mereka. Kalo intelegence operation mah ga pake plat diplomat dan ga akan di tempat terbuka pertaruhin bilateral relation. Tapi ya mungkin si orang itu salah dapet info jadi bikin dia over reacting, atau dia ngeliat ada ancaman khusus ke mereka, dll.
Kalau mau tau seaktif apa intelejen suatu negara coba lihat kalau ada demo di kedutaan mereka. Perhatiin orang-orang yang pegang kamera tapi fotonya dari depan terus (identifikasi yg demo), lensa telenya panjang dan berdirinya ga pernah terlalu jauh dari dinding kedutaan. Kadang kalo ada "pegawai" lokalnya fotonya dr belakang, bukan fokus yang demo tapi ambil gambar logistic, "sutradara lapangan", yang posisinya biasa diblakang buat maintain situational awareness.
beda bro, ini mirip wartawan. Sekarang dgn kecanggihan teknologi CCTV mungkin yg barisan depan ga terlalu diperlukan lagi. Tapi yg barisan "belakang" biasa tetep ada, apalagi kalo ada indikasi demo tsb berkaitan dengan jaringan yg dicurigai mengancam kepentingan nasional mrka.
Kalau saya ngelihat nya mereka memang awalnya coba cari semacam leverage, tapi salah perhitungan. Akhirnya diplomat yg bersangkutan "ditumbalkan" untuk meutup malu.
Menang tampilan kulit putih ama kacamata item doank kok mereka.
waduuh saya ga punya kebiasaan baca tabloid kuning (gossip) jadi ga tau beritanya
Ssstt...Sepertinya hanya security assesment aja buat keamanan orang2 mereka. Kalo intelegence operation mah ga pake plat diplomat dan ga akan di tempat terbuka pertaruhin bilateral relation. Tapi ya mungkin si orang itu salah dapet info jadi bikin dia over reacting, atau dia ngeliat ada ancaman khusus ke mereka, dll.
Kalau mau tau seaktif apa intelejen suatu negara coba lihat kalau ada demo di kedutaan mereka. Perhatiin orang-orang yang pegang kamera tapi fotonya dari depan terus (identifikasi yg demo), lensa telenya panjang dan berdirinya ga pernah terlalu jauh dari dinding kedutaan. Kadang kalo ada "pegawai" lokalnya fotonya dr belakang, bukan fokus yang demo tapi ambil gambar logistic, "sutradara lapangan", yang posisinya biasa diblakang buat maintain situational awareness.
Eitss...ho oh....dulu yah, ga tau skrg. Itu mah lebih seru lagi ceritanya, kadang kayak di filmSsstt...
Klo di gambir rumahnya mamarika biasanya orang lokal yg tukang foto nya
