Indonesia Indonesian Navy, Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut (TNI-AL)

JATOSINT 

Experienced member
Professional
Messages
2,254
Reactions
4 3,224
Website
twitter.com
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
English:
In March last year, a similar Sea Wing UUV was found by an Indonesian fisherman near the Riau Islands, while another submarine drone was discovered at the beginning of this year near the Surabaya Naval Base.

Indonesian:
TEMPO.CO, Jakarta - Berita drone bawah laut, diduga asal Cina, yang ditemukan nelayan di Selayar, Sulawesi Selatan, membuat heboh. Terlebih, ini adalah berita sejenis yang ketiga yang pernah ada setelah sebelumnya temuan benda serupa di Kepulauan Riau pada Maret 2019 dan di perairan Sumenep pada Januari 2020.

@JATOSINT dimention di artikel tuh.


3 foreign UUV found In Indonesian water, around Riau (mission - Malacca strait?), Sumenep (mission - 2nd fleet HQ at Surabaya?), South Sulawesi (mission - gulf of bone?) Lets hope that the UUV that have mission around gulf of palu (Palu submarine base) is also found.
Yes

We also got interviewed in that ABC's article
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
LIPI actually operating two Baruna jaya research ships, but the one who had capability for mapping of underwater terrain is the newest Baruna Jaya VIII. She is recently acquired in during SBY administration from Norway. This ship can help the Navy to mapping and giving a lot of update for underwater current situation with their sensor if needed

Baruna Jaya VIII, Kapal Riset Tercanggih

05 Nov 2010


1288958438.jpg

Kapal Riset Baruna Jaya VIII milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) rencananya akan diberangkatkan menuju Pulau Natuna, Kamis (4/11/10) besok. Kapal riset itu akan berlayar membawa para peneliti menuju Pulau Natuna dan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan.
Pelayaran Baruna Jaya VIII ini bukanlah pelayaran yang pertama. Tahun ini saja, ini merupakan ekspedisi kedua. Pelayaran pertama dimulai tanggal 3 April 2010 yang lalu, melibatkan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan menuju wilayah Bangka-Belitung.
Dengan spesifikasinya, Baruna jaya VIII dikatakan sebagai kapal riset tercanggih yang dimiliki Indonesia saat ini. Kapal riset yang dibeli Indonesia dari Norwegia pada tahun 1997 itu memiliki fasilitas navigasi dan riset yang tak kalah canggih dibanding kapal riset luar negeri.
Kapten Kapal Baruna Jaya VIII, Irham Danil mengatakan, Baruna Jaya telah dilengkapi dengan fasilitas kemudi yang modern. Kapal yang dibeli dengan harga 195 milyar itu memiliki alat yang disebut Simrad Planning System (SPS). "Dengan sistem tersebut, kita hanya perlu membuat track dari kapal itu dan kapal akan berjalan sendiri menunju tempat tujuan, " kata Danil.
Selain itu, kapal juga dilengkapi dengan 32 sensor yang terletak di badan kapal bagian bawah. Sensor-sensor tersebut akan sangat membantu para peneliti, terutama yang mengamati aspek fisika dan kimia laut. Beberapa sensornya adalah Bottom Bathymery, Conductivity Teperature Depth (CTD) dan Acoustic Doppler Current Profie (ADCP).
Setiap sensor memiliki fungsi tersendiri. "Bottom Bathymetry yang bisa digunakan untuk memetakan topografi bawah laut hingga kedalaman 1000 meter, " terang Dirhamsyah, Koordinator Ekspedisi Natuna dan Matasiri ini. Sememtara itu, CTD bisa berfungsi untuk mengetahui salinitas, temperatur dan keasaman laut dan ACDP bisa digunakan untuk menelaah pola arus laut.
Selain fasilitas tersebut, kapal seberat 1300 ton juga memiliki Gravity Meter. "Hanya 2 kapal di Indonesia yang memiliki fasilitas ini. Salah satunya adalah Baruna Jaya VIII. Fasilitas itu bisa berfungsi untuk mendeteksi kandungan minyak di lepas pantai, " jelas Dirhamsyah.
Karena berfungsi untuk riset, kapal ini juga dilengkapi dengan 5 laboratorium. "Ada 5 laboratorium, yaitu Laboratorium Biologi, Laboratorium, Laboratorium Electronic Center untuk memantau semua hasil bacaan sensor, Multipurpose Lab, Wet Lab dan Clean Room, " jelas Danil. Wet lab khusus untuk menampung sampel basah yang hendak diobservasi.
Sebagai akomodasi para peneliti, terdapat 20 kamar ber-AC yang mampu menampung 60 peneliti yang ikut serta dalam ekspedisi ini. Untuk kebutuhan air peneliti sendiri, kapal ini juga dilengkapi dengan fasilitas pengolahan air laut menjadi air tawar. "Fasilitas itu mampu mengubah air laut menjadi air tawar dengan sistem Reverse Osmosis. Dalam sehari, alat itu mampu mengolah 6 - 7 ton air. Jadi, cukup untuk kebutuhan peneliti, " jelas Danil.
Dengan seluruh fasilitasnya, kapal ini diharapkan mampu menunjang pekerjaan para peneliti, terutama yang menekuni bidang oseanografi dan sumber daya laut. Fasilitas kapal ini diharapkan bisa menghasilkan 25 judul penelitian dari ekspedisi Natuna-Matasiri yang bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah.
Kompas, 3 November 2010

 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Credit to original owner and Lembaga Keris, Indonesian Navy prepared for SAR activity in case of the crash Sriwijaya Air Aircraft
137691604_3303480436426943_3540081580909537084_o.jpg
137218243_3303480459760274_664445418541756777_o.jpg
137283129_3303480586426928_2145662398862710939_o.jpg
137213454_3303237099784610_6169855440245947899_o.jpg
137003990_3303237086451278_5344293857053061951_o.jpg
136991555_3303480423093611_8718793909266891348_o.jpg
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Suasana-JICT-090121-Ak-9.jpg
Suasana-JICT-090121-Ak-11.jpg


Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 (Taifib) Korps Marinir menaikkan perahu karet ke atas KRI Gilimanuk-531 di Dermaga Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). Aktivitas tersebut sebagai persiapan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
 

trishna_amrta

Experienced member
Messages
1,606
Reactions
1,925
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
KN SAR Wisnu is 68 meter long type A class vessels owned by BASARNAS, they had underwater accoustic sensor and other facilities including helideck. This ship along with her sister KN SAR Kamajaya like in the pic below is build by Karimun Anugerah Sejati Shipyard in Batam

ESMRxKVU0AA_hvc.jpeg
ESMRwspUEAANGna.jpeg
ESMRtvDUwAAaEpT.jpeg
1583222558.jpg
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
KRI teluk Gilimanuk 531 already in location, the Marine corps member from Taifib already deployed aboard the ship
Pencarian-Pesawat-Sriwijaya-Air-SJY-182-100121-MRH-1A.jpg
Pencarian-Pesawat-Sriwijaya-Air-SJY-182-100121-MRH-4A.jpg
Pencarian-Pesawat-Sriwijaya-Air-SJY-182-100121-MRH-5A.jpg
Pencarian-Pesawat-Sriwijaya-Air-SJY-182-100121-MRH-2A.jpg
Pencarian-Pesawat-Sriwijaya-Air-SJY-182-100121-MRH-3A.jpg
Pencarian-Pesawat-Sriwijaya-Air-SJY-182-100121-MRH-6A.jpg
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Beside KRI Gilimanuk, they are deployed KRI Rigel Surveilance ships and one tug boat TD Malabar.

137588578_3304675632974090_1752480757265306054_o.jpg
137641156_3304675556307431_3638657751296406733_o.jpg
138102281_3304675519640768_1971069828844336414_o.jpg
137212455_3304675492974104_2173511952576378391_o.jpg
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
No wonder why the Navy can gather large number of their major combatant assets in very short notice, they are in preparation to commemorate Dharma Samudra Day at 15 January in Natuna Sea. Navy chief of staff cancelled the event and calling for all of the Navy assets to joint SAR effort. Wish the best for all of them stay safe first
137660897_3305503096224677_7895442729476530217_o.jpg
137500647_3305503022891351_653950257403117779_o.jpg
137521837_3305503159558004_1874112214526296398_o.jpg
137339429_2798284033764220_3379615034376107885_o.jpg
138112626_3305503132891340_1535945732920835652_o.jpg
138072063_2798264313766192_1147261484362918576_o.jpg
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
God bless for Baruna Jaya IV crew and support, they just ended a very long tour of duty at sea of 182 days and now they are being sent again to joint SAR effort of Sriwijaya Air, God bless you all.

 

Panca

Committed member
Messages
244
Reactions
182
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Rigel proved his ability, it is necessary to add a ship like this How is the continuation of the procurement of this ship?

 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Rigel proved his ability, it is necessary to add a ship like this How is the continuation of the procurement of this ship?


They should be, but not now as the Navy should increasing their combatant warships first then the support ships


Basarnas and Navy from KRI Cucut evacuated the parts of turbin engine of the illfated aircraft from the bottom of the sea

Temuan-Bagian-Turbin-SJ182-100121-hma-8.jpg
Temuan-Bagian-Turbin-SJ182-100121-hma-3.jpg
pesawat-sriwijaya-air-5_43.jpeg
Temuan-Bagian-Turbin-SJ182-100121-hma-9.jpg
 

NEKO

Experienced member
Indonesia Correspondent
Messages
2,961
Reactions
3 2,545
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
They should be, but not now as the Navy should increasing their combatant warships first then the support ships
Submarine rescue vessel is a must have in the near future.

Does the new ship from Germany will have this capability? The plan was for a ship with rescue + mine warfare ship right?
 
Last edited:
Top Bottom