RadenSudirman
Well-known member
Mengenai Negeri vs SwastaCouldn't agree more,
Masalahnya buat memenuhin produksi dalam negeri aja masih keseok seok, jangankan untuk ekspor. Produk swasta pun juga dipandang sebelah mata. Inovasi yang dipuja puja hanya yg berasal dari kalangan "Negri"(ga jarang cuma bullshit).
Kupikir Indonesia perlu membenahi sistem logistik dan manajemen di bidang pertahanan :3
Ini dilema. Memang industri senjata swasta mestinya lebih didukung lagi karena jika mengandalkan BUMN saja, apalagi jika hanya perusahaan2 itu lagi, kapasitas produksi pasti gak akan bisa besar. Di sisi lain, doktrin orang2 pemerintah itu masih Negeri-sentris, apalagi di UUD dimandatkan bahwa industri strategis dipegang oleh negara, dan tau sendiri gimana negara bekerja. So bayangkan, dari pembuat kebijakan, dari industri hulu ke hilir, sampai ke user, semua dipegang birokrat yang sudah pasti lambat dan kaku pola kerjanya.
Tapi di sisi lain, jika kita terlalu full swasta, atau swasta dominan, baik di industri militer maupun sektor2 lainnya, itu juga tidak baik. Karena swasta orientasinya adalah profit, dan jika kepentingan profit terlalu dominan, implikasi ke negara akan buruk. Dalam kasus ekstrim tentunya ada Amerika dengan military-industrial complex, making profit out of war. Jika di Indonesia mungkin akan terjadi munculnya lobi-lobi swasta di pemerintahan, god knows what they're up to but we shouldn't let that happen.
Di sektor sipil swasta sudah sangat dominan dibanding negara, contoh yang sekarang banyak dibahas adalah mengenai pembangunan infrastruktur dan consumer goods. Kemarin2 saja sampai ada kasus mafia minyak goreng, tentunya ini terjadi karena memang orientasi profit swasta, tidak mau jual rugi walaupun masyarakat yang akhirnya dirugikan. Tapi karena lobi swasta yang sudah sangat kuat, negara jadi ndak berani untuk menindak mereka, mentok PNS pejabatnya yang ditangkep, sedangkan Big Biz tidak. Agaknya mengkhawatirkan jika mindset yang sama akan tertanam di sektor Hankam.