JawaPos.com - PT PAL Indonesia (Persero) bersama Naval Group tengah membangun kapal selam Scorpene. Sampai dengan saat ini, pembangunan sudah mencapai 25 persen atau fase pertama.
"
Roadmap ada fase 1 sampai ke fase ke-4. Dan fase ke-4 sendiri kami bisa total sampai 2045,
itu sampai kita bisa mengekspor semuanya. Dari memproduksi semua di lokal dan perjalanan kita memang program ini kita menyelesaikan baru fase 1," kata SEVP Transformasi Manajemen PT PAL Indonesia (Persero) Satriyo Bintoro di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/5).
Bintoro mengatakan, pembangunan kapal selam setidaknya membutuhkan waktu 6 tahun.
Sedangkan PT PAL memutuskan menambah waktu 1 tahun untuk proses evaluasi.
"Jadi, tiap fase sendiri kan 2023 sampai 2030. Fasenya 7 tahunan. Karena rata-rata bangun kapal selam butuh 6 tahun. Makanya satu tahun untuk evaluasi. Jadi, target kita tujuh tahunan," imbuhnya.
Mungkin mahalnya program scorpene bisa diatribusikan pada keinginan kita yang ingin bisa ekspor ke negara lain, cukup serius juga sampai ada tambahan ekstra 1 tahun untuk evaluasi program.
Dan alasan kenapa masih santer desas desus pembelian kasel lain meskipun kita sudah sign scorpene munkin adalah karena lamanya produksi scorpene disini jadi kasel lain misal 212 buatan luar bakal lebih cepat datang.