The following report is now a complimentary offering from MEMRI's Jihad and Terrorism Threat Monitor (JTTM). For JTTM subscription information, click here. On July 16, 2024, Al-Sahab, the media arm of Al-Qaeda Central Command, published part four of a 17-page essay titled: "This Is Gaza: A War...
www.memri.org
Tulisan dari 17 Juli tentang publikasi 16 Juli (terbaru) dari Sayf al-Adl,
de facto pemimpin Al-Qaeda sekarang.
Tulisannya pandangan dia tentang situasi di Gaza sekarang. Mulai dari himbau boikot semua produk Barat kalo ada alternatifnya, kontra drone nargetin operatornya, markas atau basis meluncurnya, sampe bilang kalo ngambil tawanan itu bukan cara yang bener karena gak ngasih
deterrent effect, lebih baik dibunuh daripada dijadiin tawanan.
Udah pernah kutulis sebelumnya, dia termasuk orang yang ngelatih militan Islamis Al-Itihaad Al-Islamiya (AIAI, pendahulu Al-Shabbab) di Somalia awal 90an, yang mana mereka juga terlibat di peristiwa Black Hawk Down.
Tahun 90an juga, ada yang bilang dia salah satu yang dilatih Imad Mughniyeh (Hezbollah) untuk persiapan aksi teror Al-Qaeda 90an. Walaupun beda Sunni–Syiah, tapi sebenernya Al-Qaeda gak pernah buat aksi teror signifikan nargetin Syiah atau Iran. Al-Qaeda yang terkenal nargetin Syiah itu AQ Bilad Ar-Rafidayn (Negeri Dua Sungai; Mesopotamia; Iraq) nya Abu Mus’ab al-Zarqawi, yang akhirnya pisah ranjang jadi Islamic State.
Banyak dugaan, sekarang Sayf al-Adl masih di Iran sejak dia ngungsi pasca 9/11. Sayf al-Adl terkenal tokoh Al-Qaeda yang pragmatis.
Tentang aksi teror kayak Pemboman USS Cole, Pemboman Kedubes AS di beberapa negara Afrika, Al-Qaeda ngambil pelajaran Imad Mughniyeh dari Pemboman Beirut 1983 yang mana akhirnya AS mundur dari Lebanon. Mereka berharap hal yang sama terjadi.