Indonesia Casual Discussion Warkop Indonesia

chibiyabi

Contributor
Messages
493
Reactions
3 411
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Togo

Kok rada rada ya? dan akhirnya bawa bawa China juga ujungnya

Terus modelnya Thomas Alva Edison, Colt, Benjamin Franklin, William Edward Boeing, Lockheed, Glenn Martin, Wright brothers dll itu darimana?

Pendidikan dan bisnis di Amerika Serikat maju itu karena mereka menghargai sistem paten dan hak properti warga sipil mereka. Orang asal mau berusaha bisa sukses di Amerika Serikat
berani ga dia bilang, org org politik di US sono ga mengajarkan kekuasaan tunggal di parpol kyk di indonesia sini...
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
berani ga dia bilang, org org politik di US sono ga mengajarkan kekuasaan tunggal di parpol kyk di indonesia sini...

Bisa jadi pariah politik dia. Cara pandangnya terlalu sosialis dan ya padahal sistem itu udah bikin banyak negara jadi bangkrut 🤣🤣

Welfare State ala European Nordic juga ujungnya bikin warga negara sipil gak memiliki daya beli dan kepemilikan properti pribadi dan harus bergantung kepada subsidi negara. Semua bermula dari pajak yang gila gilaan
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Kok rada rada ya? dan akhirnya bawa bawa China juga ujungnya

Terus modelnya Thomas Alva Edison, Colt, Benjamin Franklin, William Edward Boeing, Lockheed, Glenn Martin, Wright brothers dll itu darimana?

Pendidikan dan bisnis di Amerika Serikat maju itu karena mereka menghargai sistem paten dan hak properti warga sipil mereka. Orang asal mau berusaha bisa sukses di Amerika Serikat
Cina walau gitu tetap gak persis Amerika yang pure entrepreneurial, tetapi merupakan birokrasi raksasa dalam kendali CCP. Lu gak ikut kebijakan CCP ya lu gak survive. Si Jack Ma aja yang udah join CCP masih aja kena hantam karena kritik kebijakan perbankan Cina.

Indonesia memang gak bisa cem CCP memonopoli kekuasan politik, tetapi secara budaya kita mirip karena memang basisnya budaya Asia/ ketimuran, yaitu nilai kolektif negara dan masyarakat > kepentingan materiil individu/ swasta. Singkatnya pemerintah disini itu harus supremasi dalam negaranya sendiri, menegaskan posisinya sebagai regulator perekonomian. Kerjasama swasta OK, "kerja sama swasta" gak OK, negara impoten kalau gitu namanya, dikendalikan pihak yang seharusnya mereka kendalikan.

Haram hukumnya kita menganut supremasi individu/ swasta ala Amerika, swasta mempengaruhi politik. Cina sistemnya keuntungannya tegas dalam posisi negara; lu rewel ya lu kena hantam, mau sekaya apapun lo. Kita saat ini masih diantara posisi AS, dan Cina, masih mamang mau condong ke arah mana, tapi sepertinya tren akhir" ini ikut AS. Yaitu pengusaha pengaruhnya mulai kerasa di negara (Presiden dan menteri" pun diisi pengusaha), karena mereka yang punya duit (lu punya duit lu punya kuasa). Pemerintah sekarang males keluar duit APBN, maka makin lama makin ngasih pengaruh ke swasta untuk inisiatif membangun.
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
F0kS1EvagAADYUK.jpeg

Contoh usaha kecil lokal, warteg. Picture hanya deskripsi semata.


Indonesia emang gak bisa mutlak jadi negara Capitalist murni, karena memang ada kepentingan masyarakat yang harus dijaga, makanya tiga pilar ekonomi terbentuk yaitu Swasta, BUMN/D dan juga Koperasi. Tapi sekarang sistem oligopoli dan monopoli BUMN juga hanya menguntungkan elit politik yang menggunakan sistem operasi politik di Indonesia, yang justru kepentingan masyarakat yang banyak dikorbankan.

Belum lagi kaitannya dengan sistem pendidikan, dimana lulusan pendidikan di Indonesia seolah olah lebih ditujukan kepada sebagai mesin pencetak PNS atau karyawan ketimbang wiraswasta dan peniliti.
 

chibiyabi

Contributor
Messages
493
Reactions
3 411
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Togo
View attachment 59102
Contoh usaha kecil lokal, warteg. Picture hanya deskripsi semata.


Indonesia emang gak bisa mutlak jadi negara Capitalist murni, karena memang ada kepentingan masyarakat yang harus dijaga, makanya tiga pilar ekonomi terbentuk yaitu Swasta, BUMN/D dan juga Koperasi. Tapi sekarang sistem oligopoli dan monopoli BUMN juga hanya menguntungkan elit politik yang menggunakan sistem operasi politik di Indonesia, yang justru kepentingan masyarakat yang banyak dikorbankan.

Belum lagi kaitannya dengan sistem pendidikan, dimana lulusan pendidikan di Indonesia seolah olah lebih ditujukan kepada sebagai mesin pencetak PNS atau karyawan ketimbang wiraswasta dan peniliti.
salah satunya sistem pendidikan kita kudu dibenahi total, kurangi elmu eksak di tingkat SD, masukkan lagi telaah sastra, tambahkan waktu belajar dengan bermain, plus budi pekerti dan etika lewat PMP. jaman 80an itu anak diajarin membaca dengan bermain susun ejaan, bisa belajar ampe naek meja belajar duduk diatas meja nyusun ejaan kata.. kelas 5-6 diajarin bikin resensi dari cerpen satu halaman doang dan diulang ulang tiap minggu, akhir minggu baca hasilnya didepan kelas.. ah 80an emg masa sekolahnya membahagiakan buat bocil hiper aktif kyk ane....sekolah itu semangat gara gara mamang gimbot pke tali
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
View attachment 59102
Contoh usaha kecil lokal, warteg. Picture hanya deskripsi semata.


Indonesia emang gak bisa mutlak jadi negara Capitalist murni, karena memang ada kepentingan masyarakat yang harus dijaga, makanya tiga pilar ekonomi terbentuk yaitu Swasta, BUMN/D dan juga Koperasi. Tapi sekarang sistem oligopoli dan monopoli BUMN juga hanya menguntungkan elit politik yang menggunakan sistem operasi politik di Indonesia, yang justru kepentingan masyarakat yang banyak dikorbankan.
Sikap kita seperti ini adalah karena dari awal Indonesia terjajah ekonomi oleh korporasi (asing): VOC contoh ekstrim, atau seperti zaman pra-kemerdekaan hingga Orla mayoritas ekonomi dipegang perusahaan swasta asing. Makanya di UUD tertulis: "Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara", kita fix gabisa full Kapitalis (state intervensionism). Ini mustahil kalau ikut sistem AS, contohnya disana Rockefeller menguasai minyak bumi senilai triliunan dolar ya sah-sah saja, di Indonesia ini melanggar konstitusi.

Kita harus tegas, saat ini swasta masih lumayan bebas karena pemerintah fokus ke pembangunan ekonomi pasar bebas, tapi akan ada waktunya kita harus rem.

Belum lagi kaitannya dengan sistem pendidikan, dimana lulusan pendidikan di Indonesia seolah olah lebih ditujukan kepada sebagai mesin pencetak PNS atau karyawan ketimbang wiraswasta dan peniliti.
Karena memang begitu sistemnya: guru adalah birokrat, dan sistem pendidikan negeri adalah seleksi untuk mencetak birokrat masa depan. Kamu sukses di pendidikan SMAN dan Universitas negeri, yaudah kamu masuk jadi Pegawai Negeri. Sebenernya ini sistem gak salah, cuman memang pendidikannya kuno dan kaku, kualitasnya gak kompetitif karena basisnya birokrasi.

Kita itu ikut sistem Prancis dan Jerman (kontinental); sistem pendidikan negara adalah mesin pencetak aparatur sipil dan militer. Di Prancis malah lebih ekstrim, semua pejabat, negeri dan swasta, itu pendidikannya di institusi negeri (Grand Ecoles).

Sekolah swasta di Indonesia itu yang mendekati ideal entrepreneur; kualitas ikut harga, dan koneksi bisnis sejak dini. Tapi ya gitu, kapitalis banget, lu mau fasilitas, ya lu harus keluar duit. Ini gak bisa diterapin, ekonomi warga kita gak akan kuat kalau maksa sistem pendidikan ikut model swasta.
 

chibiyabi

Contributor
Messages
493
Reactions
3 411
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Togo
Sekolah swasta di Indonesia itu yang mendekati ideal entrepreneur; kualitas ikut harga, dan koneksi bisnis sejak dini. Tapi ya gitu, kapitalis banget, lu mau fasilitas, ya lu harus keluar duit. Ini gak bisa diterapin, ekonomi warga kita gak akan kuat kalau maksa sistem pendidikan ikut model swasta.
satu lagi, pendidikan swasta indo dulu dan sekarang ya beda, dulu sekolah swasta mayortas didirikan untuk menutupi ketidakmampuan pemrintah memebrikan layanan pendidikan secara merata (apalagi klo simbah ga buat program SD inpres wkw wkw k) sekarang pendidikan sudah jadi industri, bisnis yg luar biasa besar skala ekonominya, dan bener ada harga ada rupa, tapi masih ada yg kurang juga, sastra masih terpinggirkan, masih kurang didalami, padahal buat saya sastra itu kunci mengembangkan pola pikir seseorang, dengan sastra wawasan sesorang akan luas tanpa harus mengalaminya sendiri. pola pikir, pengabian keputusan butuh wawasan luas, tanpa wawasan luas ya puritan, cenderung sempit dalam mengambil kesimpulan.
 

joedhie2k

Committed member
Messages
151
Reactions
196
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
i don't think it would work on something like nescafe classic though, the one with "ampas" like kapal api might work.
itu pas beli udh ada kopinya oom, tinggal seduh air panas


mestinya bisa, kan reaksi asam basa, masalahnya for coffee maniac adding something to the coffee sometimes "haram" wk wk wk wk..
sebenernya ada resep yg mirip2.. kasi lemon.. yg modelan maniac kek gt mah malah ga kenal historis resep2
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
177c.Emil_Karl_Schumacher.jpg


One hundred years ago, the Dutch already opened Makassar-Takalar railway routes, but the operational is already being closed in less than decade because of lack of revenue.

Right now Sulawesi has more than 20 Millions population and Makassar alone has more than 1,5 Millions population and Manado is close to half Millions people there should be market here, not to mention Sulawesi has large natural resources, and railway freight should tap into the business opportunity.
 

Follow us on social media

Latest posts

Top Bottom