View attachment 59102
Contoh usaha kecil lokal, warteg. Picture hanya deskripsi semata.
Indonesia emang gak bisa mutlak jadi negara Capitalist murni, karena memang ada kepentingan masyarakat yang harus dijaga, makanya tiga pilar ekonomi terbentuk yaitu Swasta, BUMN/D dan juga Koperasi. Tapi sekarang sistem oligopoli dan monopoli BUMN juga hanya menguntungkan elit politik yang menggunakan sistem operasi politik di Indonesia, yang justru kepentingan masyarakat yang banyak dikorbankan.
Sikap kita seperti ini adalah karena dari awal Indonesia terjajah ekonomi oleh korporasi (asing): VOC contoh ekstrim, atau seperti zaman pra-kemerdekaan hingga Orla mayoritas ekonomi dipegang perusahaan swasta asing. Makanya di UUD tertulis: "Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara", kita fix gabisa full Kapitalis (
state intervensionism). Ini mustahil kalau ikut sistem AS, contohnya disana Rockefeller menguasai minyak bumi senilai triliunan dolar ya sah-sah saja, di Indonesia ini melanggar konstitusi.
Kita harus tegas, saat ini swasta masih lumayan bebas karena pemerintah fokus ke pembangunan ekonomi pasar bebas, tapi akan ada waktunya kita harus rem.
Belum lagi kaitannya dengan sistem pendidikan, dimana lulusan pendidikan di Indonesia seolah olah lebih ditujukan kepada sebagai mesin pencetak PNS atau karyawan ketimbang wiraswasta dan peniliti.
Karena memang begitu sistemnya: guru adalah birokrat, dan sistem pendidikan negeri adalah
seleksi untuk mencetak birokrat masa depan. Kamu sukses di pendidikan SMAN dan Universitas negeri, yaudah kamu masuk jadi Pegawai Negeri. Sebenernya ini sistem gak salah, cuman memang pendidikannya kuno dan kaku, kualitasnya gak kompetitif karena basisnya birokrasi.
Kita itu ikut sistem Prancis dan Jerman (kontinental); sistem pendidikan negara adalah mesin pencetak aparatur sipil dan militer. Di Prancis malah lebih ekstrim, semua pejabat, negeri dan swasta, itu pendidikannya di institusi negeri (
Grand Ecoles).
Sekolah swasta di Indonesia itu yang mendekati ideal entrepreneur; kualitas ikut harga, dan koneksi bisnis sejak dini. Tapi ya gitu, kapitalis banget, lu mau fasilitas, ya lu harus keluar duit. Ini gak bisa diterapin, ekonomi warga kita gak akan kuat kalau maksa sistem pendidikan ikut model swasta.