15 Years of Researching Military AI Drones, "UI Drone Prof" Admits There Has Been No Collaboration with the TNI
Benyamin telah meneliti sistem pengendalian drone berbasis AI untuk militer sejak 2009. Namun hingga kini belum pernah bekerja sama dengan TNI.
nasional.kompas.com
tanya kenapa ?
Sebenarnya halangan mandiri itu kebanyakan datangnya dari militer sendiri.
Pernah gw baca dulu di thread twitter waktu Selcuk Bayraktar (yang punya pabrik drone Baykar) nawarin drone nya ke militer Turki 2 dekade lalu, yang justru ga antusias justru jendral-jendral mereka...bilangnya ga salah gini " sorry ya nak, tapi kalau drone udah ada kongkalingkongnya " or something along that line lah. Intinya mereka nyaman jadi importir.
Tapi ga heran sih, militer Turki pre erdogan (sebelum bersih-bersih Erdogan pasca 2015) itu rata-rata ga ada bedanya dengan militer-militer 'binaan' Barat (Indoensia, Argentina, Chile, Filipine, dsb) mereka rata rata emang di desain jadi pasukan konstabuler untuk misi internal.
Lagi-lagi, sekedar jadi follower itu keputusan politik dan itu berimbas sama visi dan urgensi negara terhadap industri militer nya. Negara 'pengikut/follower' ga akan merasa perlu punya arsenal canggih ala ala Iran atau Norko, karena kalau ada apa-apa yan mereka bergantung sama Washington.
Kalau Shah Iran masih berkuasa sekarang, mungkin Iran ga bisa boasting mendaratkan rudal di israel. Begitu juga kalau KMT yang menang perang sipil China, mungkin siapapun yang duduk di Beijing ga akan merasa perlu mengembangkan rudal hipersonik atau warhead nuklir.