Salah satu film terlaris di China tahun lalu tentang industrial scale cybercrime –termasuk judi online– dengan settingan tempatnya kayak Myanmar menurut WaPo.
Artikel WaPo di bawah tentang 3 keluarga kriminal (mafia) etnis Tionghoa yang jadi target penangkapan China di Kokang, Myanmar, tapi sebelumnya diketahui pernah punya relasi dekat sama pejabat dan kepentingan China.
Dari jaman Kokang yang nguasai MNDAA udah jalan bisnis gak jelasnya, ganti dikuasai Tatmadaw tambah gede bisnisnya. Jelas, bisnis mereka ‘menguntungkan’ untuk siapapun yang nguasain Kokang. Sekarang Laukkai, Ibukota Kokang dikuasai MNDAA lagi, narasi yang dibawa MNDAA sama kayak narasi China “wipe out the scammers, rescue our compatriots.”
Perubahan kebijakan China ke bisnis mereka karena bisnis mereka berdampak buruk ke warga China, khususnya keluarga yang anggota keluarga lainnya jadi korban perdagangan manusia di Kokang.
“The issue for Beijing [in Kokang] is not the illicit economy, it is illicit activity that targets Chinese nationals,” said Morgan Michaels, a research fellow at the International Institute for Strategic Studies who studies conflict in Myanmar.”
Pemerintah China gak peduli mereka mau ngelakuin kejahatan apa aja, tapi karena udah berdampak buruk ke warga China, baru gerak Pemerintahnya nangkepin “relasi-relasi” nya.