Spare parts for our Sukhoi?Whatelse thing can be repeat order from China, QW 3, TD 2000, CH4B, WZ 552 APC, MLRS
Spare parts for our Sukhoi?Whatelse thing can be repeat order from China, QW 3, TD 2000, CH4B, WZ 552 APC, MLRS
All white almost no writing (not even registration, just too secret to even expose that) aircrafts are sexier. Berry Aviation Twin Otters the sexiestUSAF C-32B
Spare parts for our Sukhoi?
I'm aware, but it tickles me with that kind of thinking that exists when a single incident ended up with total boycott . I don't see for example the air force stop using and wanting F-16 just because a few of them had crashed years prior.
I would prefer Zu-23 from China, Poland, Bulgaria or even Iran (if they produce them) and then raise up multiple more Arhanud battallion especially to protect cities with >= 1 Mil pop. Indonesian cities are notoriously thinly defended from air attacks.
We could opt for OEM equipped modernized Zu-23 like the Plica system or even partner with local industry like Respati to modernize them.
Maybe, but my
I do feel Indonesia has more 20 mm based AA gun (and more varians itself with various 20 mm type ammo) compared to the 23 mm gun.
Are Ma Deuce is enough to handle low flying UAV/Loitering munition??
View attachment 58234
And then it is better to delay the retirement of this gun
View attachment 58235
Iri liatnya weh...Indonesia tuh fleetnya minimal harus kaya gini, bayangin di Laut Natuna ada beginian
Beberapa bulan lalu ada berita yang bilang kalo kemungkinan Indonesia bakal ngirim perwakilan militer (atau mantan militer) ke Myanmar. Salah satunya karena ini juga, Indonesia pasca reformasi militernya “balik ke barak”.Tatmadaw dan TNI mengambil jalan yang benar2 berbeda, yang satu melepas kekuatan politik dan cengkeraman pada negara yang satunya semakin memperkuat dan memperdalam cakar dan taring mereka dalam mencengkeram negaranya.
Indonesia itu sebenarnya cocok banget buat study case bagi Myanmar, bagaimana mengatasi adanya konflik horizontal, transformasi militer agar lebih profesional dan meninggalkan politik dll, mereka bisa mempelajari masa lalu Indonesia dan mengikuti jejak Indonesia liat aja dari authoritarian trus sekarang demokrasi sayangnya tatmadaw memilih jalur lain.
Tatmadaw dan TNI mengambil jalan yang benar2 berbeda, yang satu melepas kekuatan politik dan cengkeraman pada negara yang satunya semakin memperkuat dan memperdalam cakar dan taring mereka dalam mencengkeram negaranya.
Indonesia itu sebenarnya cocok banget buat study case bagi Myanmar, bagaimana mengatasi adanya konflik horizontal, transformasi militer agar lebih profesional dan meninggalkan politik dll, mereka bisa mempelajari masa lalu Indonesia dan mengikuti jejak Indonesia liat aja dari authoritarian trus sekarang demokrasi sayangnya tatmadaw memilih jalur lain.
Ginandjar Kartasasmita juga bisa. Dia (mimpin Bappenas) ngerencanain untuk maksa Harto turun dari kepresidenan lewat menko-menko dia ajak mengundurkan diri, kalo ada menteri yang gak mengundurkan diri diturunin menkonya baru menko mengundurkan diri.Kalo boleh milih who’s go there to Myanmar, I will vote for Sutoyo’s son, Agus Widjojo, for he was one of those who responsible for it back then.
Untuk waktu dekat yah harus puas nambah OPV dua biji + KCR 3 biji. Masih jauh lah kalau level beginian.Iri liatnya weh...Indonesia tuh fleetnya minimal harus kaya gini, bayangin di Laut Natuna ada beginian
Ajudannya dulu 90an AU Wakabais sekarang wkwkGinandjar Kartasasmita
Boleh sih, delegasi aja gitu beberapa ada yang pangkat bintang generasi tua trus ada juga yang sekarang masih aktif, biar bisa gamblang nanti menjelaskan pros and cons transformasi ABRI dan bagaimana kedudukan TNI saat ini.Beberapa bulan lalu ada berita yang bilang kalo kemungkinan Indonesia bakal ngirim perwakilan militer (atau mantan militer) ke Myanmar. Salah satunya karena ini juga, Indonesia pasca reformasi militernya “balik ke barak”.
Kalo boleh milih who’s go there to Myanmar, I will vote for Sutoyo’s son, Agus Widjojo, for he was one of those who responsible for it back then.
Yang pasti mending pake orang eks militer jaman dulu.Ginandjar Kartasasmita juga bisa. Dia (mimpin Bappenas) ngerencanain untuk maksa Harto turun dari kepresidenan lewat menko-menko dia ajak mengundurkan diri, kalo ada menteri yang gak mengundurkan diri diturunin menkonya baru menko mengundurkan diri.
He now likes to talking about democracy.
Ginandjar bintang 3 di AU juga btwYang pasti mending pake orang eks militer jaman dulu.
No AB class for sale?Kalo mau cepat nambah Kapal perang gede ya pesan ke China orang ditawari up to 3 Type 52D kok kalo mau ambil masih ditambah beberapa Type 056 Corvette
Let it set aside, those Maestrale class, Type 23 Duke class Frigate and some La Fayette class can be negotiated for hot transfer though
Well till now i am prefer Chinese offer though
No AB class for sale?
Better take those than Chinese, unless the 52s vls could be replaced with others solutionsThere is offer years ago, but their older ships in which doesnt have hangar