Prolly because of drought the water surface recede so much.Never have i seen this method of shiplaunching from height this high, i wonder when it's impacted to the water will degrade the components and structural strength.
- YouTube
Enjoy the videos and music you love, upload original content, and share it all with friends, family, and the world on YouTube.youtube.com
From 0:40J20 banyak orang bilang lebih slugish dibidang WVR, sayapnya itu kelihatan kecil kalau dibandingin badannya.
China sama sekali gak mengharap J20 buat dogfight, Gun aja gak punya.
Padahal US aja dulu kapok, sekarang aja F-22 dan F-35 tetep pake kanon.Kalau masalah kanon sih, keknya mereka lebih percaya kemampuan fox two mereka, yang notabene udah high off boresight.
Dilatihan red flags biasanya pespur siluman hampir selalu memanfaatkan datalink dalam pertarungan jarak jauh/bvr, jarang mengaktifkan radar, jika F-22 mengaktifkan radar artinya posisinya sudah terekspos, mustahil EFT hanya bisa mendeteksi pada jarak 20 mile walau ditahun segitu kemungkinan masih versi trance 2.Mengenai pespur gen 4 melawan gen 5 sih ga perlu banyak teori, udah sering dicoba hasil nya tetap sama.
Mau mendekat buat WVR ?
AU Jerman contohnya mengirim EF2000 latma dgn USAF (2012)
Two other German officers, Col. Andreas Pfeiffer and Maj. Marco Gumbrecht, noted in the same report that the F-22’s capabilities are “overwhelming” when it comes to modern, long-range combat as the stealth fighter is designed to engage multiple enemies well-beyond the pilot’s natural field of vision – mostly while the F-22 is still out of the other plane’s range.Grumbrecht said that even if his planes did everything right, they weren’t able to get within 20 miles of the next-generation jets before being targeted.
Report: F-22 Raptor Loses $79 Billion Advantage in Dogfights
F-22 Raptor dominated long-range fights, but "even" close up.abcnews.go.com
Jadi jangan berharap banyak sih ,mengenai F-15EX head to head dengan pesawat VLO sekelas J-20/J-35, bukan kelasnya lagi. Lagipula kalaupun F-15EX "beruntung" bisa sampai merge, J-20 itu TWR nya lebih baik daripada F-15EX dengan mesin WS-15 (160kN+) dan dengan canard, low speed handling nya mungkin jauh lebih baik.
still a good addition if met with low speed aerial targets, turboprop planes, helicopter, or giving a limited CAS strafing fire.Padahal US aja dulu kapok, sekarang aja F-22 dan F-35 tetep pake kanon.
Eurofighter Jerman tidak dilengkapi IRST Pirate. Lagipula IRST itu bisa dipengaruhi kondisi cuaca meskipun variatif efek gangguannya. Trus FoV nya haru diliat apakah dalam wide atau narrow FoV. OLS-35 di Su-35 contohnya itu instant FoV nya cuman di angka 10 derajat x 7,5 derajat.Dilatihan red flags biasanya pespur siluman hampir selalu memanfaatkan datalink dalam pertarungan jarak jauh/bvr, jarang mengaktifkan radar, jika F-22 mengaktifkan radar artinya posisinya sudah terekspos, mustahil EFT hanya bisa mendeteksi pada jarak 20 mile walau ditahun segitu kemungkinan masih versi trance 2.
belum soal IRST, max range IRST pespur EFT adalah 166 km, jadi kemungkinan saat itu EFT tidak menggunakan IRST untuk melacak F-22 tapi menggunakan radar.
"The RAND Corporation reports ranges of 50 nm (93 km) to a subsonic target from the front and up to 90 nm from the rear of a subsonic target.[12]".
EuroFIRST PIRATE - Wikipedia
en.m.wikipedia.org
Dan soal F-15 EX vs pespur siluman, gak bisa dipungkiri pespur siluman memang lebih diuntungkan, tapi gak serta merta pespur non siluman auto kalah kalau saling berhadapan, terutama dalam battle one on one.
Again untuk mengarahkan LRAAM, si F-15 harus tau dulu apakah ada J-20 atau tidak, dan radar masih alat terbaik untuk mengendus sasaran jauh. Ini belum berbicara kalau kedua-duanya sama-sama punya radar dan RWR, tentu yang terdeteksi lebih dulu tergantungContohnya, IRST legion yg akan dipasang di F-15 EX memungkinkan pespur ini memandu missile bvr 160 km yakni aim-120D tanpa radar dan tanpa batasan RCS. Dan berdasarkan statement dari website LM diversi kedua nanti range nya akan meningkat, kemungkinan akan memakai missile bvr aim-260 jatm yg range nya mencapai 200 km lebih.
5 Reasons IRST21 Is Revolutionizing The Battlespace
As our military service women and men assess the growing threat in the Pacific, they require a capability that keep them safe in any battle environment.www.lockheedmartin.com
Radar AESA itu rata-rata punya LPI scan mode, untuk jaga-jaga anggep aja radar J-20 kecanggihan LPI nya mendekati radar anyar Amerika. RWR bakalan susah juga kalau yang diendus radar LPI. Dan karena ini AESA berarti frequency hopping nya juga bakal lebih cepat dari radar doppler biasa.kemudian tentang RWR, pespur siluman yang dikembangkan 20 tahun yang lalu yakni F-22 mempunyai range 463 km "It was described by Tom Burbage, former F-22 program head at Lockheed Martin, as 'the most technically complex piece of equipment on the aircraft.' It has a greater range (250+ nmi) than the radar, allowing the F-22 to limit its own radar emissions to maximise stealth". https://warriorlodge.com/pages/lockheed-martin-f-22-raptor
Memang tidak mungkin selalu menang, tapi rasio kill nya sudah pasti melonjak.Dan di website official Bae systems F-15 EX dikatakan "Leverages digital EW technology from fifth-generation fighter aircraft". jadi at least range RWR F-15 EX tidak akan jauh dari range RWR F-22. https://www.baesystems.com/en/product/eagle-passive-active-warning-survivability-system-epawss
Jadi, katika pespur siluman seperti J-20 mengaktifkan radarnya, F-15 EX bisa mendeteksinya dari jarak ratusan km.
Kesimpulannya, pespur siluman tidak bisa serta merta dikatakan auto win saat berhadapan dengan pespur non siluman, apalagi pespur non siluman dengan isian teknologi mutakhir seperti F-15 EX.
Masih agak skeptis dengan kemampuan avionik dan EW pespur buatan China, kalau dibandingkan sama US yg udah mature ya jauh kayaknya, bahkan dibandingkan sama Rusia yg notabene "agak ketinggalan" secara teknologi.Eurofighter Jerman tidak dilengkapi IRST Pirate. Lagipula IRST itu bisa dipengaruhi kondisi cuaca meskipun variatif efek gangguannya. Trus FoV nya haru diliat apakah dalam wide atau narrow FoV. OLS-35 di Su-35 contohnya itu instant FoV nya cuman di angka 10 derajat x 7,5 derajat.
Agree to disagree, tapi kalaupun iya, ini kan irrelevan, PLAAF ga akan ngirim J-20 sendiri mereka untuk head to head. PLA itu lebih ngerti systems warfare daripada TNI, jadi aneh aja kalau kita berasumsi PLAAF bakal ngirim J-20 mereka sendiri by one, sedangkan doktrin tempur PLA itu didesain untuk melumpuhkan lawan dalam sistem.
Again untuk mengarahkan LRAAM, si F-15 harus tau dulu apakah ada J-20 atau tidak, dan radar masih alat terbaik untuk mengendus sasaran jauh. Ini belum berbicara kalau kedua-duanya sama-sama punya radar dan RWR, tentu yang terdeteksi lebih dulu tergantung
1. Kemampouan LPI radar masing-masing
2. RCS indiviudal
Kalau LPI itu sih tebbak-tebakkan, menurut w ya Amerika masih unggul, tapi kalau RCS ? jelas kan siapa yang bakal diendus dulu.
J-20 punya yang IRST sensor yang (mungkin) lebih canggih lagi, fotokopi AN/AAQ-37 DAS namanya EORD-31 DAS...seberapa dekat kemampuannya dengan DAS original ? ya ndak tau juga, tapi karena ini sifatnya distributed di diseluruh badan pesawat jadi notabene situational awareness nya pun natural lebih baik daripada F-15EX walaupun dengan IRST Legion.
Radar AESA itu rata-rata punya LPI scan mode, untuk jaga-jaga anggep aja radar J-20 kecanggihan LPI nya mendekati radar anyar Amerika. RWR bakalan susah juga kalau yang diendus radar LPI. Dan karena ini AESA berarti frequency hopping nya juga bakal lebih cepat dari radar doppler biasa.
An AESA radar will typically change its frequency with every pulse, generally using a random sequence, making it harder to jam. The simultaneous use of multiple frequencies makes life harder for radar warning receivers and electronic surveillance (ES) systems.AESA radars can also spread their signal emissions across a wider range of frequencies, which makes them more difficult to detect over background noise. The fact that an AESA does not have a fixed pulse repetition frequency makes it a low-probability of intercept (LPI) radar – ‘stealthier’ than conventional fighter radars.An AESA radar can also use adaptive power management, using no more transmitting power than is needed to obtain the required information for each individual target – resulting in a further reduced probability of the radar’s signals being intercepted by hostile forces.AESA does it...or does it? | Times Aerospace
www.timesaerospace.aeroSekali lagi buat jaga-jaga, anggep aja radar AESA J-20 Karakteristik LPI nya udah mendekati Amerika.
Memang tidak mungkin selalu menang, tapi rasio kill nya sudah pasti melonjak.
Apakah tank Leopard 2 akan auto win jika berhadapan dengan T-55 ? ya belum tentu.
Padahal ngarepnya Ganjar - Andika, Prabowo - Erik, Anies - AHY. Setidaknya ada satu yg wakilin militer siapapun yg terpilih.Btw, itu Anies x Muhaimin beneran?
Gimana kalau mercy gabung gerindra aja terus majuin pasangan full militer aja?
Aman dah tuh suara mayoritas anak formil
easy choice for all in then.Btw, itu Anies x Muhaimin beneran?
Gimana kalau mercy gabung gerindra aja terus majuin pasangan full militer aja?
Aman dah tuh suara mayoritas anak formil
Yes, militarily and diplomatically.It will be good to see US and Vietnam relations to closer, no matter what.
Btw, itu Anies x Muhaimin beneran?
Gimana kalau mercy gabung gerindra aja terus majuin pasangan full militer aja?
Aman dah tuh suara mayoritas anak formil
Oops, but looks like about recent technology which means big money, Vietnam is more experienced than us.But economically tentunya USA-Indonesia takes priority wkwk
Biden to sign strategic partnership deal with Vietnam in latest bid to counter China in the region
The new strategic partnership agreement opens the door to closer diplomatic, economic and technological cooperation with former foe — and China’s neighbor — Hanoi.www.politico.com
Mengsedih.Oops, but looks like about recent technology which means big money, Vietnam is more experienced than us.
“The agreement will allow for new bilateral collaboration that will boost Vietnam’s efforts to develop its high technology sector in areas including semiconductor production and artificial intelligence.”
Vinfast, Samsung facilities, etc are not joke
People can tell a joke that communist states economically suck blablabla, but when communist countries start to change and using market economy, they know how to use that very well, see PRC and Vietnam. USSR’s Perestroika not count lol.Mengsedih.
the benefit of collective leadership under communist party..People can tell a joke that communist states economically suck blablabla, but when communist countries start to change and using market economy, they know how to use that very well, see PRC and Vietnam. USSR’s Perestroika not count lol.