Eurofighter Jerman tidak dilengkapi IRST Pirate. Lagipula IRST itu bisa dipengaruhi kondisi cuaca meskipun variatif efek gangguannya. Trus FoV nya haru diliat apakah dalam wide atau narrow FoV. OLS-35 di Su-35 contohnya itu instant FoV nya cuman di angka 10 derajat x 7,5 derajat.
Agree to disagree, tapi kalaupun iya, ini kan irrelevan, PLAAF ga akan ngirim J-20 sendiri mereka untuk head to head. PLA itu lebih ngerti systems warfare daripada TNI, jadi aneh aja kalau kita berasumsi PLAAF bakal ngirim J-20 mereka sendiri by one, sedangkan doktrin tempur PLA itu didesain untuk melumpuhkan lawan dalam sistem.
Again untuk mengarahkan LRAAM, si F-15 harus tau dulu apakah ada J-20 atau tidak, dan radar masih alat terbaik untuk mengendus sasaran jauh. Ini belum berbicara kalau kedua-duanya sama-sama punya radar dan RWR, tentu yang terdeteksi lebih dulu tergantung
1. Kemampouan LPI radar masing-masing
2. RCS indiviudal
Kalau LPI itu sih tebbak-tebakkan, menurut w ya Amerika masih unggul, tapi kalau RCS ? jelas kan siapa yang bakal diendus dulu.
J-20 punya yang IRST sensor yang (mungkin) lebih canggih lagi, fotokopi AN/AAQ-37 DAS namanya EORD-31 DAS...seberapa dekat kemampuannya dengan DAS original ? ya ndak tau juga, tapi karena ini sifatnya distributed di diseluruh badan pesawat jadi notabene situational awareness nya pun natural lebih baik daripada F-15EX walaupun dengan IRST Legion.
Radar AESA itu rata-rata punya LPI scan mode, untuk jaga-jaga anggep aja radar J-20 kecanggihan LPI nya mendekati radar anyar Amerika. RWR bakalan susah juga kalau yang diendus radar LPI. Dan karena ini AESA berarti frequency hopping nya juga bakal lebih cepat dari radar doppler biasa.
An AESA radar will typically change its frequency with every pulse, generally using a random sequence, making it harder to jam. The simultaneous use of multiple frequencies makes life harder for radar warning receivers and electronic surveillance (ES) systems.
AESA radars can also spread their signal emissions across a wider range of frequencies, which makes them more difficult to detect over background noise. The fact that an AESA does not have a fixed pulse repetition frequency makes it a low-probability of intercept (LPI) radar – ‘stealthier’ than conventional fighter radars.
An AESA radar can also use adaptive power management, using no more transmitting power than is needed to obtain the required information for each individual target – resulting in a further reduced probability of the radar’s signals being intercepted by hostile forces.
www.timesaerospace.aero
Sekali lagi buat jaga-jaga, anggep aja radar AESA J-20 Karakteristik LPI nya udah mendekati Amerika.
Memang tidak mungkin selalu menang, tapi rasio kill nya sudah pasti melonjak.
Apakah tank Leopard 2 akan auto win jika berhadapan dengan T-55 ? ya belum tentu.