Indonesia Casual Discussion Warkop Indonesia

FPXAllen

Contributor
Indonesia Correspondent
Messages
1,105
Reactions
4 1,658
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Tapi kalau terlepas dari ToT dan tetek bengek lain, kalian lebih milih mana? KF21 blok 3 atau KAAN?
KAAN basisnya udah 5th gen. KF21 masih 4.5 buat blok awal.
Proyeksi gw dulu waktu kita baru join KF21: it's okay apalagi nantinya kita bisa ngembangin sendiri. Tapi itu sebelum gw aware ada banyak kasus yang bikin gregetan.

Kaan versi mature lebih menarik, tapi itu masih lama.
Kalau programmnya lancar, versi produksi massal pertamanya bakal di deliver ke AU Turki awal 2030an. Ambillah 10 tahun lagi.
Pas sih kl menurut gw, karena TNI-AU di 2035 itu idealnya udah harus ada kandidat pengganti Su-27/30 dengan syarat F-16C/D kita udah komplit di upgrade juga.
 

Umigami

Experienced member
Moderator
Indonesia Moderator
Messages
6,135
Reactions
5 4,952
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
KAAN basisnya udah 5th gen. KF21 masih 4.5 buat blok awal.
Proyeksi gw dulu waktu kita baru join KF21: it's okay apalagi nantinya kita bisa ngembangin sendiri. Tapi itu sebelum gw aware ada banyak kasus yang bikin gregetan.


Kalau programmnya lancar, versi produksi massal pertamanya bakal di deliver ke AU Turki awal 2030an. Ambillah 10 tahun lagi.
Pas sih kl menurut gw, karena TNI-AU di 2035 itu idealnya udah harus ada kandidat pengganti Su-27/30 dengan syarat F-16C/D kita udah komplit di upgrade juga.
entah kenapa saya merasa gak lama setelah F15 mulai datang, Su 27/30 bakal pensiun. F16 juga kalau gak jadi upgrade Viper juga gak akan lama lagi umurnya.

Denger-denger mau ada rencana 40an unit FA50.
 

FPXAllen

Contributor
Indonesia Correspondent
Messages
1,105
Reactions
4 1,658
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
entah kenapa saya merasa gak lama setelah F15 mulai datang, Su 27/30 bakal pensiun. F16 juga kalau gak jadi upgrade Viper juga gak akan lama lagi umurnya.

Denger-denger mau ada rencana 40an unit FA50.
Bold 1: bisa jadi. Tapi mungkin selama kita masih bisa dapat spare parts sama pemeliharaan (dari/di India, mungkin?), kombinasi Su-30 sama Kh-31 buat serang maritim masih cukup menggoda untuk dipertahankan. Apalagi kalau bener kita tertarik sama BrahMos versi ALCM seperti AU Malaysia dan jadi beli - yang juga berarti bakal harus upgrade dan modifikasi Su-30 dulu di HAL.

Bold 2: Twin seater light fighter buat gantiin F-16? Kalau buat fill-in pengganti Hawk 109/209 sih masih masuk akal kynya.
 

norman88

Committed member
Messages
182
Reactions
137
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
KAAN basisnya udah 5th gen. KF21 masih 4.5 buat blok awal.
Proyeksi gw dulu waktu kita baru join KF21: it's okay apalagi nantinya kita bisa ngembangin sendiri. Tapi itu sebelum gw aware ada banyak kasus yang bikin gregetan.


Kalau programmnya lancar, versi produksi massal pertamanya bakal di deliver ke AU Turki awal 2030an. Ambillah 10 tahun lagi.
Pas sih kl menurut gw, karena TNI-AU di 2035 itu idealnya udah harus ada kandidat pengganti Su-27/30 dengan syarat F-16C/D kita udah komplit di upgrade juga.
KF-21 tinggal dikasih internal weapon bay udh jadi gen 5 karena basic design nya memang gen 5 minim RCS.

Tahun 2035 kayaknya jg udh ready KF-21 versi gen 5, lebih milih ini sih daripada KAAN, cukup ragu sama kemampuan Indhan lokal turki, terutama untuk sensor dan avionik karena dia ngembanginnya sendiri, beda sama korsel yg dapat ToT dari US dan pengerjaannya pun dibantu sama engineer dari US jadi lebih proven.

Tapi kalau bisa better ambil F-35 dah, toh tahun segitu F-35 bukan lagi "teknologi mutahir" US, kemungkinan NGAD udh operasional.
 

FPXAllen

Contributor
Indonesia Correspondent
Messages
1,105
Reactions
4 1,658
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
KF-21 tinggal dikasih internal weapon bay udh jadi gen 5 karena basic design nya memang gen 5 minim RCS.
Kalau memang sesimpel itu buat mengubah KF-21 jadi 5th gen, mereka udah dari awalnya nerapin dan gak perlu pake "pit stop nanggung" seperti sekarang. Toh nyatanya nggak. Ini karena selain mengubah struktur badan pesawat yang sekarang dengan menanamkan IWB - yang notabene adalah hal yang paling simpel karena desain awalnya memang sudah mengantisipasi hal ini - masih diperlukan serangkaian penyesuaian dan pengujian lain yang akan makan biaya yang tidak bisa dibilang sedikit.

Betul, kemungkinannya gak bakal makan waktu terlalu lama dari first flight KF-21 pertama sampai first flight KF-21 yang bener-bener stealth, tapi bahwa dengan rencana Seoul buat memproduksi 40 KF-21 blok 1 sampai 2027-2028 dan 80 blok 2 sampai 2030-2032 yang dua2nya masih gak pake IWB buat gantiin F-4 sama F-5 mereka, masih belum ada indikasi kapan blok 3 yang udah "proper 5th gen" akan mulai diproduksi.

Mengingat keikut-sertaan Indonesia dengan porsi pendanaan yang udah dikurangi sepertinya cuma bakal sampai blok 1 yang belom multirole - beda sama blok 2 yang udah multirole, alih-alih blok 3 yang udah full stealth - tawaran Turki dengan KAAN ini jadi sangat menarik karena udah di desain dari awal sebagai proper 5th gen dengan segala fitur dan kapabilitasnya.

Masalah sensor dan avionik Turki yang masih "unproven" jika dibandingkan dengan buatan US, sekarang simpel aja: kita mentok sama proyek dengan Korea karena ga dapet clearance buat "sensitive technologies" dalam KF-21. Syukur kalau ternyata hal ini bisa diatasi di pemerintahan berikut yang akhirnya bikin kita dapat izin buat teknologi-teknologi sensitif US tadi, tapi kalo gak? Masih mau maksa?

Di sisi lain, kolaborasi dengan Turki buat avionik dan sensor bisa jadi boost yang sangat besar buat industri sensor dan avionik lokal. Gw pribadi sih lebih prefer dengan pendekatan seperti ini meskipun bakal banyak tantangan yang harus diatasi sampai mampu bikin sensor dan avionik yang seenggaknya setara dengan buatan US.

Tapi kalau bisa better ambil F-35 dah, toh tahun segitu F-35 bukan lagi "teknologi mutahir" US, kemungkinan NGAD udh operasional.

Dan di saat itu, Rusia, Tiongkok, dan negara-negara seteru US lainnya, udah pada tau cara counter teknologi-teknologi canggih nan sensitif dalam F-35.

Bukan berarti mereka bakal "buta" dengan kemampuan KAAN loh ya, tapi gw curiga bahwa timing pengembangan next gen stealth fighter US ini terkesan agak "rush" dengan segala publikasinya yang - asumsi gw - salah satunya disebabkan karena US paham kalau F-35 itu ga sedigdaya yang dikesankan selama ini. Mulai dari kebocoran data-data F-35 waktu pengembangannya dulu, yang jadi salah satu penyebab waktu pengembangan yang molor, biaya yang membengkak dan seterusnya.

Lagipula kita udah ditolak mentah-mentah buat bisa beli F-35 dulu. Kalo ada alternatif lain yang bahkan bisa lebih bermanfaat buat indhan lokal, ngapain juga masih maksa?
 

satria

Contributor
Indonesia Correspondent
Messages
959
Reactions
8 1,442
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Pembentukan Akademi Pelatihan Unhan-Thales


Program Pelatihan Percontohan (PTP) yang diusulkan Thales akan berlangsung selama 3 bulan dengan pendekatan hibrida akademik dan industri. Program ini bertujuan untuk melatih staf MoD dalam lima domain utama yang akan disepakati bersama MoD, yaitu:

1. Komunikasi (Radio & Datalink): Fokus pada interoperabilitas antar sistem, seperti komunikasi antara pesawat tempur Rafale dan Air C2.

2. Radar: Memanfaatkan instalasi radar Thales yang besar di Indonesia dan usaha patungan (JV) dengan PT Len Industri.

3. Keamanan Siber: Menjawab kebutuhan besar Indonesia dalam keamanan siber, terutama setelah serangan ransomware LockBit terhadap Imigrasi Indonesia pada Juni 2024.

4. Perang Elektronik (Electronic Warfare): Dianggap sebagai topik kunci bagi masa depan Angkatan Bersenjata Indonesia.

5. Sonar: Menjawab peluang besar di Indonesia, dengan sedikitnya insinyur berpengalaman di Angkatan Laut.

Program Sertifikasi Profesional, direncanakan berlangsung selama 3 bulan sebagai langkah awal peluncuran akademi selama 3 tahun pertama. Setiap modul pelatihan akan mencakup sekitar 200 jam dengan melibatkan 20 mahasiswa S1, S2, dan S3 Unhan RI per modul. Thales akan memimpin sepertiga dari total waktu pelatihan (66,67 jam) dengan menghadirkan pakar teknis serta peralatan pelatihan dari Thales, sementara dua pertiga lainnya (133,33 jam) akan dipimpin oleh dosen Unhan RI.

 

Umigami

Experienced member
Moderator
Indonesia Moderator
Messages
6,135
Reactions
5 4,952
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
KF-21 tinggal dikasih internal weapon bay udh jadi gen 5 karena basic design nya memang gen 5 minim RCS.

Tahun 2035 kayaknya jg udh ready KF-21 versi gen 5, lebih milih ini sih daripada KAAN, cukup ragu sama kemampuan Indhan lokal turki, terutama untuk sensor dan avionik karena dia ngembanginnya sendiri, beda sama korsel yg dapat ToT dari US dan pengerjaannya pun dibantu sama engineer dari US jadi lebih proven.

Tapi kalau bisa better ambil F-35 dah, toh tahun segitu F-35 bukan lagi "teknologi mutahir" US, kemungkinan NGAD udh operasional.
Butuh lebih dari itu untuk bisa disebut 5th gen
 

norman88

Committed member
Messages
182
Reactions
137
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Kalau memang sesimpel itu buat mengubah KF-21 jadi 5th gen, mereka udah dari awalnya nerapin dan gak perlu pake "pit stop nanggung" seperti sekarang. Toh nyatanya nggak. Ini karena selain mengubah struktur badan pesawat yang sekarang dengan menanamkan IWB - yang notabene adalah hal yang paling simpel karena desain awalnya memang sudah mengantisipasi hal ini - masih diperlukan serangkaian penyesuaian dan pengujian lain yang akan makan biaya yang tidak bisa dibilang sedikit.
Justru karena pengembangannya bertahap, hasilnya pun akan lebih proper, karena step by step jelas tujuannya dan rasional. Ambil contoh HAL AMCA nya India, ditarget akan menjadi gen 5 sejak awal tapi pada akhirnya gak jadi-jadi sampai sekarang.

Betul, kemungkinannya gak bakal makan waktu terlalu lama dari first flight KF-21 pertama sampai first flight KF-21 yang bener-bener stealth, tapi bahwa dengan rencana Seoul buat memproduksi 40 KF-21 blok 1 sampai 2027-2028 dan 80 blok 2 sampai 2030-2032 yang dua2nya masih gak pake IWB buat gantiin F-4 sama F-5 mereka, masih belum ada indikasi kapan blok 3 yang udah "proper 5th gen" akan mulai diproduksi.
Setahuku pengembangan KF-21 block 3 itu simultan dengan lini produksi KF-21 versi terdahulu, kalau gak salah pernah lihat brosur block 3 nya ready tahun 2030an. cmiiw

Mengingat keikut-sertaan Indonesia dengan porsi pendanaan yang udah dikurangi sepertinya cuma bakal sampai blok 1 yang belom multirole - beda sama blok 2 yang udah multirole, alih-alih blok 3 yang udah full stealth - tawaran Turki dengan KAAN ini jadi sangat menarik karena udah di desain dari awal sebagai proper 5th gen dengan segala fitur dan kapabilitasnya.

Masalah sensor dan avionik Turki yang masih "unproven" jika dibandingkan dengan buatan US, sekarang simpel aja: kita mentok sama proyek dengan Korea karena ga dapet clearance buat "sensitive technologies" dalam KF-21. Syukur kalau ternyata hal ini bisa diatasi di pemerintahan berikut yang akhirnya bikin kita dapat izin buat teknologi-teknologi sensitif US tadi, tapi kalo gak? Masih mau maksa?

Di sisi lain, kolaborasi dengan Turki buat avionik dan sensor bisa jadi boost yang sangat besar buat industri sensor dan avionik lokal. Gw pribadi sih lebih prefer dengan pendekatan seperti ini meskipun bakal banyak tantangan yang harus diatasi sampai mampu bikin sensor dan avionik yang seenggaknya setara dengan buatan US.
Yakin mau ngejar ToT lagi? 😅
Terus hasil ToT KAAN dipakai untuk apa? bikin pesawat tempur sendiri? yakin proyeknya bakal lancar?

Better untuk pengadaan gen 5 ini beli aja jangan mikirin ToT segala macam.

Dan di saat itu, Rusia, Tiongkok, dan negara-negara seteru US lainnya, udah pada tau cara counter teknologi-teknologi canggih nan sensitif dalam F-35.

Bukan berarti mereka bakal "buta" dengan kemampuan KAAN loh ya, tapi gw curiga bahwa timing pengembangan next gen stealth fighter US ini terkesan agak "rush" dengan segala publikasinya yang - asumsi gw - salah satunya disebabkan karena US paham kalau F-35 itu ga sedigdaya yang dikesankan selama ini. Mulai dari kebocoran data-data F-35 waktu pengembangannya dulu, yang jadi salah satu penyebab waktu pengembangan yang molor, biaya yang membengkak dan seterusnya.

Lagipula kita udah ditolak mentah-mentah buat bisa beli F-35 dulu. Kalo ada alternatif lain yang bahkan bisa lebih bermanfaat buat indhan lokal, ngapain juga masih maksa?
Tahun 2026 F-35 sudah ditingkatkan ke blok 4, dan peningkatan itu sangat besar


Tahun 2035 mungkin F-35 sudah ditingkatkan ke block 5, 6, atau 7. 😅
Gak yakin China ataupun Rusia bisa ngejar teknologinya.
 

Follow us on social media

Top Bottom