KF-21 tinggal dikasih internal weapon bay udh jadi gen 5 karena basic design nya memang gen 5 minim RCS.
Kalau memang sesimpel itu buat mengubah KF-21 jadi 5th gen, mereka udah dari awalnya nerapin dan gak perlu pake "pit stop nanggung" seperti sekarang. Toh nyatanya nggak. Ini karena selain mengubah struktur badan pesawat yang sekarang dengan menanamkan IWB - yang notabene adalah hal yang paling simpel karena desain awalnya memang sudah mengantisipasi hal ini - masih diperlukan serangkaian penyesuaian dan pengujian lain yang akan makan biaya yang tidak bisa dibilang sedikit.
Betul, kemungkinannya gak bakal makan waktu terlalu lama dari first flight KF-21 pertama sampai first flight KF-21 yang bener-bener stealth, tapi bahwa dengan rencana Seoul buat memproduksi 40 KF-21 blok 1 sampai 2027-2028 dan 80 blok 2 sampai 2030-2032 yang dua2nya masih gak pake IWB buat gantiin F-4 sama F-5 mereka, masih belum ada indikasi kapan blok 3 yang udah "proper 5th gen" akan mulai diproduksi.
Mengingat keikut-sertaan Indonesia dengan porsi pendanaan yang udah dikurangi sepertinya cuma bakal sampai blok 1 yang belom multirole - beda sama blok 2 yang udah multirole, alih-alih blok 3 yang udah full stealth - tawaran Turki dengan KAAN ini jadi sangat menarik karena udah di desain dari awal sebagai proper 5th gen dengan segala fitur dan kapabilitasnya.
Masalah sensor dan avionik Turki yang masih "unproven" jika dibandingkan dengan buatan US, sekarang simpel aja: kita mentok sama proyek dengan Korea karena ga dapet clearance buat "sensitive technologies" dalam KF-21. Syukur kalau ternyata hal ini bisa diatasi di pemerintahan berikut yang akhirnya bikin kita dapat izin buat teknologi-teknologi sensitif US tadi, tapi kalo gak? Masih mau maksa?
Di sisi lain, kolaborasi dengan Turki buat avionik dan sensor bisa jadi boost yang sangat besar buat industri sensor dan avionik lokal. Gw pribadi sih lebih prefer dengan pendekatan seperti ini meskipun bakal banyak tantangan yang harus diatasi sampai mampu bikin sensor dan avionik yang seenggaknya setara dengan buatan US.
Tapi kalau bisa better ambil F-35 dah, toh tahun segitu F-35 bukan lagi "teknologi mutahir" US, kemungkinan NGAD udh operasional.
Dan di saat itu, Rusia, Tiongkok, dan negara-negara seteru US lainnya, udah pada tau cara counter teknologi-teknologi canggih nan sensitif dalam F-35.
Bukan berarti mereka bakal "buta" dengan kemampuan KAAN loh ya, tapi gw curiga bahwa timing pengembangan next gen stealth fighter US ini terkesan agak "rush" dengan segala publikasinya yang - asumsi gw - salah satunya disebabkan karena US paham kalau F-35 itu ga sedigdaya yang dikesankan selama ini. Mulai dari kebocoran data-data F-35 waktu pengembangannya dulu, yang jadi salah satu penyebab waktu pengembangan yang molor, biaya yang membengkak dan seterusnya.
Lagipula kita udah ditolak mentah-mentah buat bisa beli F-35 dulu. Kalo ada alternatif lain yang bahkan bisa lebih bermanfaat buat indhan lokal, ngapain juga masih maksa?