Indonesia Casual Discussion Warkop Indonesia

chibiyabi

Contributor
Messages
493
Reactions
3 411
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Togo
Btw, entah kenapa ngeliat Turki melakukan penanganan gempa dengan skala sebesar itu kelihatan banget gagapnya ya 🤔

Tentara mereka terlalu terlambat buat diperintahkan untuk maju ke garis depan penanganan, terus gak ada koordinasi satu pintu untuk pos terpadu buat para korban dan tim relawan, gak ada pos informasi yang jelas untuk media, bahkan pemerintah mereka menutup media sosial di area yang terdampak gempa Padahal sosmed di Indonesia jadi favorit pemerintah untuk mendapatkan informasi dari warga dan petugas lapangan yang ada di garis depan, itu kelihatan juga setiap departemen berupaya maju di depan media massa buat eksposur suara (di Indonesia juga ada fenomena begini tapi biasanya mereka gak boleh menghambat upaya evakuasi dan pertolongan dan biasanya protokoler pejabat juga ga nganjurin mereka buat eksis di daerah yang dianggap berbahaya 😚).
itu yg aku complain di trit musibah gempa turki, malah dibioang jangan percaya hoaks 😣
kyknya, mereka terlalu percaya unit penanganan bencana sipil, sampai lupa mereka punya aset yg sangat berharga dalam hal kecepatan dan jumlah personil yg memadai di militer mereka. serem lah, ampe hari hari sekarang sedikit sekali penampakan unit militer mereka..
 

chibiyabi

Contributor
Messages
493
Reactions
3 411
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Togo
Militer turki tu gimana sih struktur nya, ada yang kek korem n kodim gitu gak?
Kalo disini kan bisa dibilang TNI presence-nya dimana2, ada apa dikit TNI bisa nongol, kemaren ada truk gak kuat nanjak aja langsung ada babinsa terjun trus viral soalnya sampe nge gadai motor buat sewa buldozer buat ngedorong itu truk, klo ada bencana2 dll gak harus nunggu perintah dari tingkatan atas kan?
Klo turki mo deploy misi kemanusiaan kek gini harus njlimet lewat jajaran atas dulu?
ga, mereka mirip US. tentara misah sendiri dari komunitas sipil, tidak ada istilah unit teritorial, akumulasi sejarah panjang dari jaman otoman
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
salah satunya, dari jaman otoman pun bentuk militernya gitu. militer n sipil terpisah

Kalo di Indonesia kebalikannya, bahkan warga sampe was was kalo ada tukang nasi goreng baru dikomplek yang rasanya ga enak 🤣🤣

Mirip kempetai Jepang yang biasa juga nyamar jadi tukang koran apa jamu bakul keliling
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
cuma rasa rasanya kemunduran juga dirasakan disisi Ukraina, beberapa minggu terakhir mereka terus dipukul mundur. Mungkin karena keleahan juga dan perlengkapan yg menipis.

Iya, mereka mundur kok, dari Kiev, Chernobyl, Kharkiv, lyshanck, Kherson, Kremina dll 🤣🤣

Emang itu polanya kok. Mundur sambil mukulin musuh habis habisan terus pukul balik dengan serangan balik yang cepat, tajam dan akurat pas musuh lagi lengah karena merasa memenangkan war of atrition.
 

chibiyabi

Contributor
Messages
493
Reactions
3 411
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Togo
cuma rasa rasanya kemunduran juga dirasakan disisi Ukraina, beberapa minggu terakhir mereka terus dipukul mundur. Mungkin karena keleahan juga dan perlengkapan yg menipis.
ya karena dari segi manpower UA itu jelas kalah dari RU, saking sangat berharganya nyawa mereka lebih baik mundur, lepas wilayah untuk sementara, toh ngerebutnya lagi terbukti lebih mudah nantinya, kasus bilohirovka di luhanks ya gitu...
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
cuma rasa rasanya kemunduran juga dirasakan disisi Ukraina, beberapa minggu terakhir mereka terus dipukul mundur. Mungkin karena keleahan juga dan perlengkapan yg menipis.
Iya, mereka mundur kok, dari Kiev, Chernobyl, Kharkiv, lyshanck, Kherson, Kremina dll 🤣🤣

Emang itu polanya kok. Mundur sambil mukulin musuh habis habisan terus pukul balik dengan serangan balik yang cepat, tajam dan akurat pas musuh lagi lengah karena merasa memenangkan war of atrition.
I wish I started out my career earlier. I could've attain the necessary rank to volunteer for assignment there as observer staff/ attache, to witness thing first-hand.

Data and analysis might be very valuable for future reform in Indonesia
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Berikan Pengarahan ke Babinsa, Menhan Prabowo Ungkap Pentingnya Jawa Timur Bagi Pertahanan Indonesia​

Senin, 13 Februari 2023








IMG-20230213-WA0042-1024x682.jpg
IMG-20230213-WA0043-1024x682.jpg
Surabaya –
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto melaksanakan kunjungan kerja ke Kodam V/Brawijaya sekaligus memberikan pengarahan kepada 2000 personel Babinsa Kodam V di Convention Hall Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/2).


Menhan Prabowo Subianto dalam pengarahannya menjelaskan bahwa dirinya datang mengunjungi Kodam V/Brawijaya untuk menyapa satuan TNI di Jawa Timur yang belum sempat secara khusus dikunjunginya. Menurut Menhan Prabowo, Presiden RI Joko Widodo memerintahkan dirinya untuk meninjau situasi Kodim dan Koramil di seluruh wilayah Indonesia dan menyampaikan rasa terimakasih pemerintah atas kerja keras dalam menjaga stabilitas bangsa. “Karena hanya dengan stabilitas kita dapat memperbaiki dan membangun ekonomi kita,” tegas Menhan.
IMG-20230213-WA0041-1024x682.jpg



Menhan Prabowo kemudian menjelaskan pentingnya Jawa Timur dalam pertahanan Indonesia, karena di sini terdapat banyak infrastruktur instalasi pertahanan seperti Armada TNI AL, PT PAL, pabrik munisi di Turen, Pangkalan-pangkalan udara strategis seperti Lanud Iswahyudi di Madiun yang merupakan pangkalan pesawat tempur (fighters) dan Lanud Abd Saleh Malang yang merupakan pangkalan Hercules.


“Selama 3 tahun saya menjabat menjadi Menhan saya berkali-kali datang ke Jawa Timur karena di sini terdapat infrastruktur instalasi pertahanan yang sangat strategis. Jawa Timur merupakan barometer dari roh NKRI,” tegas Menhan Prabowo.


Menhan Prabowo kemudian menjelaskan rencana modernisasi TNI AD, TNI AL dan TNI AU untuk memperkuat daya tempur. Namun menurut Menhan, yang terutama adalah komando teritorial sebagai tulang punggung pertahanan Indonesia.


“Koter adalah keunggulan dan senjata rahasia Indonesia, kita menggunakannya saat menghadapi penjajah dan pemberontakan,” jelas Menhan Prabowo. Menhan melanjutkan, Presiden Joko Widodo juga telah setuju untuk terus memberikan dukungan operasional bagi Babinsa sebagai pertahanan terdepan dalam sishankamrata.


“Selain kendaraan operasional, sekitar Agustus- September nanti, Babinsa akan kita bekali dengan alat komunikasi canggih, radio satelit yang bisa menghubungi seluruh Indonesia,” ungkap Menhan.


Dalam kunjunganya kali ini Menhan Prabowo Subianto juga secara simbolis menyerahkan 100 unit sepeda motor untuk Babinsa di bawah Kodam V/Brawijaya. Sebelum memberikan pengarahan kepada Babinsa Kodam V/Brawijaya, Menhan Prabowo Subianto disambut oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf beserta jajaran pejabat Kodam V/Brawijaya. (Biro Humas Setjen Kemhan)


Berikan Pengarahan ke Babinsa, Menhan Prabowo Ungkap Pentingnya Jawa Timur Bagi Pertahanan Indonesia​

Senin, 13 Februari 2023








IMG-20230213-WA0042-1024x682.jpg
IMG-20230213-WA0043-1024x682.jpg
Surabaya –
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto melaksanakan kunjungan kerja ke Kodam V/Brawijaya sekaligus memberikan pengarahan kepada 2000 personel Babinsa Kodam V di Convention Hall Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/2).


Menhan Prabowo Subianto dalam pengarahannya menjelaskan bahwa dirinya datang mengunjungi Kodam V/Brawijaya untuk menyapa satuan TNI di Jawa Timur yang belum sempat secara khusus dikunjunginya. Menurut Menhan Prabowo, Presiden RI Joko Widodo memerintahkan dirinya untuk meninjau situasi Kodim dan Koramil di seluruh wilayah Indonesia dan menyampaikan rasa terimakasih pemerintah atas kerja keras dalam menjaga stabilitas bangsa. “Karena hanya dengan stabilitas kita dapat memperbaiki dan membangun ekonomi kita,” tegas Menhan.
IMG-20230213-WA0041-1024x682.jpg



Menhan Prabowo kemudian menjelaskan pentingnya Jawa Timur dalam pertahanan Indonesia, karena di sini terdapat banyak infrastruktur instalasi pertahanan seperti Armada TNI AL, PT PAL, pabrik munisi di Turen, Pangkalan-pangkalan udara strategis seperti Lanud Iswahyudi di Madiun yang merupakan pangkalan pesawat tempur (fighters) dan Lanud Abd Saleh Malang yang merupakan pangkalan Hercules.


“Selama 3 tahun saya menjabat menjadi Menhan saya berkali-kali datang ke Jawa Timur karena di sini terdapat infrastruktur instalasi pertahanan yang sangat strategis. Jawa Timur merupakan barometer dari roh NKRI,” tegas Menhan Prabowo.


Menhan Prabowo kemudian menjelaskan rencana modernisasi TNI AD, TNI AL dan TNI AU untuk memperkuat daya tempur. Namun menurut Menhan, yang terutama adalah komando teritorial sebagai tulang punggung pertahanan Indonesia.


“Koter adalah keunggulan dan senjata rahasia Indonesia, kita menggunakannya saat menghadapi penjajah dan pemberontakan,” jelas Menhan Prabowo. Menhan melanjutkan, Presiden Joko Widodo juga telah setuju untuk terus memberikan dukungan operasional bagi Babinsa sebagai pertahanan terdepan dalam sishankamrata.


“Selain kendaraan operasional, sekitar Agustus- September nanti, Babinsa akan kita bekali dengan alat komunikasi canggih, radio satelit yang bisa menghubungi seluruh Indonesia,” ungkap Menhan.


Dalam kunjunganya kali ini Menhan Prabowo Subianto juga secara simbolis menyerahkan 100 unit sepeda motor untuk Babinsa di bawah Kodam V/Brawijaya. Sebelum memberikan pengarahan kepada Babinsa Kodam V/Brawijaya, Menhan Prabowo Subianto disambut oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf beserta jajaran pejabat Kodam V/Brawijaya. (Biro Humas Setjen Kemhan)

https://www.kemhan.go.id/2023/02/13...nya-jawa-timur-bagi-pertahanan-indonesia.html
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
20230210inovasi-cegah-demam-berdarah.jpg


inovasi Kemenkes? BRIN kemana? kok gak disebut


Jakarta, 5 Februari 2023

Saat ini, Indonesia telah memasuki musim penghujan. Sebagai daerah endemis dengue, tentu ini menjadi alarm untuk meningkatkan kewaspadaan terutama kepada anak-anak maupun kelompok rentan, mengingat jumlah kasus DBD cenderung meningkat terutama saat musim penghujan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, di tahun 2022, jumlah kasus dengue mencapai 131.265 kasus yang mana sekitar 40% adalah anak-anak usia 0-14 tahun. Sementara, jumlah kematiannya mencapai 1.135 kasus dengan 73% terjadi pada anak usia 0-14 tahun.

“Kita melihat ternyata kasus dengue ada kaitannya dengan daerah perkotaan, semakin kota semakin banyak potensi terjadinya dengue. Inilah yang menjadi perhatian kita bersama,” kata Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung, Imran Pambudi di Jakarta, Minggu (5/5).

Mengatasi persoalan tersebut, dr. Imran mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan senantiasa mengembangkan inovasi baru pengendalian dengue nasional. Upaya tersebut diwujudkan dengan pengembangan vaksin dengue dan teknologi Wolbachia.

Pengembangan vaksin, lanjut dr. Imran sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 2016. Kala itu vaksin yang dikembangkan adalah vaksin DENGVAXIA untuk mencegah demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue serotipe 1,2, 3 dan 4, pada anak usia 9-16 tahun.

Kemudian vaksin kedua adalah vaksin QDENGA. Vaksin ini untuk mencegah demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue serotipe 1,2, 3 dan 4 dengan target sasaran usia 6-45 tahun. Vaksin QDENGA telah mendapatkan izin edar dari Badan POM pada Agustus 2022 dan kini sedang menunggu rekomendasi dari ITAGI.

Inovasi pengendalian dengue kedua adalah pemanfaatan teknologi Wolbachia. Wolbachia merupakan bakteri yang dapat tumbuh alami diserangga terutama nyamuk, kecuali nyamuk aedes aegypti.

Bakteri ini bisa melumpuhkan virus dengue, jadi bila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue akan resisten sehingga tidak akan menyebar ke dalam tubuh manusia.

dr. Imran mengatakan teknologi Wolbachia telah dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan berhasil menurunkan angka kejadian infeksi dengue sebesar 77,1% dan tingkat rawat inap sebesar 82,6%.

“Teknologi Wolbachia akan menjadi pelengkap dalam program pengendalian DBD yang sudah ada, seperti PSN 3M Plus, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), dan Pokjanal Dengue (DBD),” ungkapnya.

Khusus untuk inovasi kedua, lanjut Dr. Imran akan difokuskan di wilayah perkotaan karena ancaman kasus dengue terbanyak terjadi di kota-kota besar.

Berdasarkan data Kemenkes, berikut 10 Kota/Kota dengan Kasus Demam Berdarah Tertinggi di Indonesia Tahun 2022 yaitu Kota Bandung, Bandung, Kota Bekasi, Kota Depok, Sumedang, Kota Medan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Bogor dan Kota Tasikmalaya.

“Karenanya kedepan penerapan teknologi Wolbachia akan diperluas di 5 kota yaitu Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang,” sebutnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669. (MF)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,903
Reactions
4 10,020
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
there is motion for the development of major munition industries along with stockpilling the munitions in major islands in Indonesia, especially Java, Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. There is also planning to increase the number of Regional Military Command units according to number of province Indonesia has (in which usually for related combat units they has one or two infantry brigade, one cavalry battalion, one cavalry company/scouts, one artillery battalion, one anti aircraft artillery battalion, communication battalion/company, zeni company/battalion, medic units, logistic battalion, and HQ battalion) in which can easily tripple the number of Indonesian Army existing fighting units. There is also plan to increase the intake of Reserve units each year to bolster the number of canon fodder we had. There is also planning for the Navy to integrated their Major Naval Base into integrated Defense units, along with Shore Based AShM regiments, SAM based regiments and so on to protect the shore. There is also similar program from the Air Force command and they has done so early.

Honestly although i am already smiling and welcoming such development, but in my inner heart i kinda not too happy when hear that, as it means major conflict already on the horizon, in which even the most stubborn Indonesian politician and military planner already feeling the heat and must act accordingly.
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Berikan Pengarahan ke Babinsa, Menhan Prabowo Ungkap Pentingnya Jawa Timur Bagi Pertahanan Indonesia​

Senin, 13 Februari 2023








IMG-20230213-WA0042-1024x682.jpg
IMG-20230213-WA0043-1024x682.jpg
Surabaya –
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto melaksanakan kunjungan kerja ke Kodam V/Brawijaya sekaligus memberikan pengarahan kepada 2000 personel Babinsa Kodam V di Convention Hall Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/2).


Menhan Prabowo Subianto dalam pengarahannya menjelaskan bahwa dirinya datang mengunjungi Kodam V/Brawijaya untuk menyapa satuan TNI di Jawa Timur yang belum sempat secara khusus dikunjunginya. Menurut Menhan Prabowo, Presiden RI Joko Widodo memerintahkan dirinya untuk meninjau situasi Kodim dan Koramil di seluruh wilayah Indonesia dan menyampaikan rasa terimakasih pemerintah atas kerja keras dalam menjaga stabilitas bangsa. “Karena hanya dengan stabilitas kita dapat memperbaiki dan membangun ekonomi kita,” tegas Menhan.
IMG-20230213-WA0041-1024x682.jpg



Menhan Prabowo kemudian menjelaskan pentingnya Jawa Timur dalam pertahanan Indonesia, karena di sini terdapat banyak infrastruktur instalasi pertahanan seperti Armada TNI AL, PT PAL, pabrik munisi di Turen, Pangkalan-pangkalan udara strategis seperti Lanud Iswahyudi di Madiun yang merupakan pangkalan pesawat tempur (fighters) dan Lanud Abd Saleh Malang yang merupakan pangkalan Hercules.


“Selama 3 tahun saya menjabat menjadi Menhan saya berkali-kali datang ke Jawa Timur karena di sini terdapat infrastruktur instalasi pertahanan yang sangat strategis. Jawa Timur merupakan barometer dari roh NKRI,” tegas Menhan Prabowo.


Menhan Prabowo kemudian menjelaskan rencana modernisasi TNI AD, TNI AL dan TNI AU untuk memperkuat daya tempur. Namun menurut Menhan, yang terutama adalah komando teritorial sebagai tulang punggung pertahanan Indonesia.


“Koter adalah keunggulan dan senjata rahasia Indonesia, kita menggunakannya saat menghadapi penjajah dan pemberontakan,” jelas Menhan Prabowo. Menhan melanjutkan, Presiden Joko Widodo juga telah setuju untuk terus memberikan dukungan operasional bagi Babinsa sebagai pertahanan terdepan dalam sishankamrata.


“Selain kendaraan operasional, sekitar Agustus- September nanti, Babinsa akan kita bekali dengan alat komunikasi canggih, radio satelit yang bisa menghubungi seluruh Indonesia,” ungkap Menhan.


Dalam kunjunganya kali ini Menhan Prabowo Subianto juga secara simbolis menyerahkan 100 unit sepeda motor untuk Babinsa di bawah Kodam V/Brawijaya. Sebelum memberikan pengarahan kepada Babinsa Kodam V/Brawijaya, Menhan Prabowo Subianto disambut oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf beserta jajaran pejabat Kodam V/Brawijaya. (Biro Humas Setjen Kemhan)


Berikan Pengarahan ke Babinsa, Menhan Prabowo Ungkap Pentingnya Jawa Timur Bagi Pertahanan Indonesia​

Senin, 13 Februari 2023








IMG-20230213-WA0042-1024x682.jpg
IMG-20230213-WA0043-1024x682.jpg
Surabaya –
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto melaksanakan kunjungan kerja ke Kodam V/Brawijaya sekaligus memberikan pengarahan kepada 2000 personel Babinsa Kodam V di Convention Hall Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/2).


Menhan Prabowo Subianto dalam pengarahannya menjelaskan bahwa dirinya datang mengunjungi Kodam V/Brawijaya untuk menyapa satuan TNI di Jawa Timur yang belum sempat secara khusus dikunjunginya. Menurut Menhan Prabowo, Presiden RI Joko Widodo memerintahkan dirinya untuk meninjau situasi Kodim dan Koramil di seluruh wilayah Indonesia dan menyampaikan rasa terimakasih pemerintah atas kerja keras dalam menjaga stabilitas bangsa. “Karena hanya dengan stabilitas kita dapat memperbaiki dan membangun ekonomi kita,” tegas Menhan.
IMG-20230213-WA0041-1024x682.jpg



Menhan Prabowo kemudian menjelaskan pentingnya Jawa Timur dalam pertahanan Indonesia, karena di sini terdapat banyak infrastruktur instalasi pertahanan seperti Armada TNI AL, PT PAL, pabrik munisi di Turen, Pangkalan-pangkalan udara strategis seperti Lanud Iswahyudi di Madiun yang merupakan pangkalan pesawat tempur (fighters) dan Lanud Abd Saleh Malang yang merupakan pangkalan Hercules.


“Selama 3 tahun saya menjabat menjadi Menhan saya berkali-kali datang ke Jawa Timur karena di sini terdapat infrastruktur instalasi pertahanan yang sangat strategis. Jawa Timur merupakan barometer dari roh NKRI,” tegas Menhan Prabowo.


Menhan Prabowo kemudian menjelaskan rencana modernisasi TNI AD, TNI AL dan TNI AU untuk memperkuat daya tempur. Namun menurut Menhan, yang terutama adalah komando teritorial sebagai tulang punggung pertahanan Indonesia.


“Koter adalah keunggulan dan senjata rahasia Indonesia, kita menggunakannya saat menghadapi penjajah dan pemberontakan,” jelas Menhan Prabowo. Menhan melanjutkan, Presiden Joko Widodo juga telah setuju untuk terus memberikan dukungan operasional bagi Babinsa sebagai pertahanan terdepan dalam sishankamrata.


“Selain kendaraan operasional, sekitar Agustus- September nanti, Babinsa akan kita bekali dengan alat komunikasi canggih, radio satelit yang bisa menghubungi seluruh Indonesia,” ungkap Menhan.


Dalam kunjunganya kali ini Menhan Prabowo Subianto juga secara simbolis menyerahkan 100 unit sepeda motor untuk Babinsa di bawah Kodam V/Brawijaya. Sebelum memberikan pengarahan kepada Babinsa Kodam V/Brawijaya, Menhan Prabowo Subianto disambut oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf beserta jajaran pejabat Kodam V/Brawijaya. (Biro Humas Setjen Kemhan)

https://www.kemhan.go.id/2023/02/13...nya-jawa-timur-bagi-pertahanan-indonesia.html
This makes me chuckles. Believe it or not, I am from Jawa Timur and has been said to resemble young Prabowo.

there is motion for the development of major munition industries along with stockpilling the munitions in major islands in Indonesia, especially Java, Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. There is also planning to increase the number of Regional Military Command units according to number of province Indonesia has (in which usually for related combat units they has one or two infantry brigade, one cavalry battalion, one cavalry company/scouts, one artillery battalion, one anti aircraft artillery battalion, communication battalion/company, zeni company/battalion, medic units, logistic battalion, and HQ battalion) in which can easily tripple the number of Indonesian Army existing fighting units. There is also plan to increase the intake of Reserve units each year to bolster the number of canon fodder we had. There is also planning for the Navy to integrated their Major Naval Base into integrated Defense units, along with Shore Based AShM regiments, SAM based regiments and so on to protect the shore. There is also similar program from the Air Force command and they has done so early.
Where did you get this plan?

Honestly I think current Kodam structure can be very inefficient. Wehrkreis was made up in Germany, a continental country with largely contiguous territory, with population also well distributed across the country. Of course it make sense to divide into military districts.

Indonesia is far different from Germany, we have archipelagic, fractal and wide geography, and unequal distribution of population and resources. Forcing ourselves to adopt Kodam will only divide our forces and make centralized command harder.

I think the idea should be the other way around, instead of dividing our forces into Kodam (Top-Bottom). Kodam should mainly be used as bureaucratic machine to mobilize and manage reserve troops (Bottom-Up). While the professional soldiers will be cadres who should have experience and lead the recruits early on.

My idea is this:

1. Kodam should be led by Chief of Staff (ex: Chief of Staff of Kodam Brawijaya), esp. in peacetime who oversees military administration and maintenance of combat and support units under his jurisdiction.

2. Kogabwilhan, which is the unified of command of several Kodam + AL and AU units, should be the primary centralized command for active combat operation under their jurisdiction. I suggest an alternative name: Komando Tinggi, led by Panglima. They will be divided into 5 primary command corresponding to each major islands and/ or regions. These are:

KOTI I - Army of Sumatra (2 Corps)
KOTI II - Army of Jawa (3 Corps)
KOTI III - Army of Kalimantan (1 Corps)
KOTI IV - Army of Sulawesi (1 Corps)
KOTI V - Army of Papua (1 Corps)
*minimum peacetime number

3. Why Kodam should be headed by Chief of Staff? in principle, Kodam is not a combat unit in itself, but military administration region. Hence they separate Kodim from combat units (Battalions). But if Kodam can only muster limited number of combat ready units, why would they even be headed by Panglima? My theory for reform is this:

- Komando Tinggi, headed each by 3 stars generals are perpanjangan tangan of Panglima TNI, who has power to command. Under them are Combat Division, which may be organized into Combat Corps.

-While Kodam, headed each by 2 stars generals are perpanjangan tangan of Kepala Staf AD, AL, AU, who doesn't has the power to command but to administer the military.


I think this system will solve the dilemma of making TNI more combat effective vs having presence throughout Indonesia.
 

Follow us on social media

Top Bottom