Indonesia Casual Discussion Warkop Indonesia

schuimpjes

Experienced member
Messages
2,567
Reactions
5 1,612
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
2 launch vehicles yang akan dan sudah terlibat di program Artemis.

Space Launch System (SLS). Video bawah misi Artemis 1.

Starship
 

schuimpjes

Experienced member
Messages
2,567
Reactions
5 1,612
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Artemis SLS tertunda terus
Pas awal emang iya, 2024 targetnya udah mendaratkan orang di bulan lagi. Tapi setelah misi Artemis I tahun 2022 untuk muterin bulan tanpa awak pake Orion, optimis semua on schedule lagi.

Artemis II rencananya September 2025, tiga awak dari AS, satu Kanada. Artemis II misinya kayak Artemis I, tapi ada awaknya.

Artemis III tahun 2026 baru misi yang mana ada manusia landing di bulan, walaupun cuman dua atau bukan semua kru yang ada. Artemis III bukan pake SLS tapi Starship.

Artemis ini program besar jangka panjang yang ngelibatin banyak pihak. Moonbase permanen di permukaan bulan, Lunar Gateway, dll. Kalo Indonesia terlibat bagus padahal.

Edit: tapi entahlah Pemerintah Indonesia mau apa gak tanda tangan Artemis Accords inisiatif AS. Interoperabilitas termasuk juga di accords itu, kayak NATO tapi untuk ekplorasi luar angkasa.
 
Last edited:

schuimpjes

Experienced member
Messages
2,567
Reactions
5 1,612
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Sinop, tempatnya Army Security Agency (BKO NSA) untuk SIGINT ke Soviet dulu.
IMG_1975.jpeg
 

schuimpjes

Experienced member
Messages
2,567
Reactions
5 1,612
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Just found out of what he meant by “Akademi Militer Mujahidin Afghanistan” at around 10:00 was University of Dawa Al Jihad. Interestingly, the place was under the responsibility of Abdul Rasul Sayyaf instead of someone most radical of the four fundamentalists of the seven alliance, Hekmatyar.

About nuclear bomb he talked about, I’m pretty sure that it was not literally nuclear bomb, but dirty bomb, conventional bomb with radioactive materials. About the radioactive material(s), I don’t think it would very different with more contemporary Indonesian Jihadists learned about. Bahrun Naim’s websites talked about how to extract thorium from thoriated electrode (elektroda las yang thoriated) and turned it into uranium.
 

schuimpjes

Experienced member
Messages
2,567
Reactions
5 1,612
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Just found out of what he meant by “Akademi Militer Mujahidin Afghanistan” at around 10:00 was University of Dawa Al Jihad. Interestingly, the place was under the responsibility of Abdul Rasul Sayyaf instead of someone most radical of the four fundamentalists of the seven alliance, Hekmatyar.

About nuclear bomb he talked about, I’m pretty sure that it was not literally nuclear bomb, but dirty bomb, conventional bomb with radioactive materials. About the radioactive material(s), I don’t think it would very different with more contemporary Indonesian Jihadists learned about. Bahrun Naim’s websites talked about how to extract thorium from thoriated electrode (elektroda las yang thoriated) and turned it into uranium.
And what he called as Sada (near Parachinar) was Sada Training Camp. Still under Abdul Rasul Sayyaf, but notoriously ran by Abdullah Azzam (MAK).

Khaled Sheikh Mohammad jebolan situ juga
 

schuimpjes

Experienced member
Messages
2,567
Reactions
5 1,612
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Dua hari setelah DIU nya DoD ganti kepemimpinan ke Raj sama Chris Kirchhoff, mereka dapet kabar kalo tahun depannya mereka bakal gak dapet anggaran alias dibunuh, istilahnya di-zeroed sama Kongres. Pupus sebelum berkembang.

Mereka cari tau siapa yang mau nge-zeroed mereka, akhirnya ketauan dua staff Appropriations Committee (di Indonesia Banggar DPR RI), yang mana staff yang ngurusin pertahanan sekitar 20an orang. Urusan gede-gede emang yang ngurusin Senator atau Members of The House nya sendiri, tapi kalo urusan tetek bengek kecil-kecil diserahin ke staff, jadi de facto staff punya power of the purse juga atau megang dompet negara juga, senator atau anggota DPR ya-ya aja.

Tau apa alasan mereka mau nge-zeroed DIU? Alasan orang pertama karena DIU gak ngasih kebaikan apa-apa ke Indiana, tempat asal dia. Dia bilang semua uang lari ke West Coast, Midwest dilupakan. Emang lebih dari setengah startup baru munculnya di Santa Clara dan sekitarnya masa itu gimana? Akhirnya muncul ide untuk mobilisasi reservis di Midwest untuk jadi semacam cabang DIU di Midwest, bahkan tempat lain, biar minimal ada presence dimana pun.

Orang kedua karena dia benci Ash Carter soalnya gak ngasih perjalanan keluar negeri pas masa reses pake Gulfstream USAF, jadinya pet project Ash Carter mau dibunuh. Alasan pribadi. RIP kenegarawanan.
 

schuimpjes

Experienced member
Messages
2,567
Reactions
5 1,612
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Baguslah... Tapi ga yakin sama cara perekrutannya..
Sebenernya bisa pake kontraktor. NSA (direkturnya dual-hatting/merangkap komandan US CYBERCOM) dulu kontraktor terbesarnya SAIC, sampe SAIC punya sebutan NSA West. Edward Snowden juga kontraktor dari Booz Allen Hamilton. Ngerekrut yang udah profesional jadi TNI gapapa juga sih, tapi apa alasannya mereka profesional masuk TNI? di PHK? Dikontrak bentar untuk ngelatih sama buat enabling environment yang udah di TNI malah lebih masuk akal menurutku. Cara lain di nurture dari SMA anak-anak yang diliat lihai soal cyber, kayak Unit 8200.

Plus, ini TNI bakal sekaligus jadi kayak CISA juga?
 

schuimpjes

Experienced member
Messages
2,567
Reactions
5 1,612
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
USAF Kessel Run

Northrop Grumman dapet proyek untuk memperbarui sistem di CAOC di Lanud Al Udeid, Qatar. Fungsinya kayak Controller’s Cabin Inggris jaman WWII, komunikasi pake telepon kabel ke Bentley Priory, masih pake tongkat-tongkat untuk mindahin penanda posisi pesawat teman sama lawan.

Orang-orang Defense Innovation Board (DIB) sama DIU datengin CAOC dan kaget, ternyata CAOC beroperasi masih gak beda jauh dari Controllers’ Cabin, khususnya untuk operasi aerial refueling yang mana waktu itu lagi sibuk-sibuknya Operation Inherent Resolve. Satu airman dibutuhkan untuk mindah-mindahin tempelan magnet ada identifikasi pesawatnya di papan tulis, satu lagi masukin data ke Excel secara manual, sebutannya Gonker, dari kata Gongkulator yang artinya mesin sampah dari sitkom Hogan’s Heroes.

Akhirnya DIU disuruh kepala DIB yang mana juga mantan CEO Google untuk softwarization operasi tanker di CAOC. DIU nyuruh Kolonel Enrique Oti di kantor DIU, Moffett Field, Santa Clara untuk nyari koder deket situ dan benerin operasi tanker CAOC. Sebenarnya urusan CAOC kerjaannya Northrop Grumman di Lanud Hanscom, ketuanya proyek/programnya Steve Wert, tapi udah delapan tahun, ngabisin anggaran kurang lebih setengah miliar USD, masih juga gak memuaskan. Orang DIU nyalahin cara kerja perusahaan prime gitu karena birokrasinya kaku banget, ini bedanya sama DIU yang pake metodologi lean Steve Blank. Akhirnya Kol. Enrique bawa koder dari Pivotal Software. Urusan tanker itu selesai dalam waktu beberapa bulan dengan anggaran gak sampe 2 juta USD.

Mereka yang di Hanscom ngerasa proyeknya diganggu akhirnya protes ke KSAU waktu itu Gen. Goldfein biar DIU gak terlibat di CAOC lagi. DIU gak mau kalah, langsung laporan ke Senator McCain, yang mana akhirnya ngaku gak tahan juga sama yang di Hanscom yang bahkan minta tambahan dana 65 juta USD lagi.

Akhirnya untuk mendamaikan, CAOC masih urusan Northrop Grumman, tapi harus ngelibatin DIU.
IMG_0155.jpeg

IMG_0156.jpeg
 
Last edited:

schuimpjes

Experienced member
Messages
2,567
Reactions
5 1,612
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
90an awal, CIA stance nya masih sama kayak Mukhabarat al-Amah Saudi atau ISI Pakistan urusan Al-Qaeda (atau Maktab Al-Khidamah/MAK sebelumnya), bahkan pas Omar Abdul Rahman atau The Blind Sheikh pindah ke NYC, dia masih dibantu secara langsung atau tidak langsung sama CIA. Tapi ada imigran Mesir juga yang mantan tentara Anwar Sadat ngerasa Omar Abdul Rahman itu ancaman dan nawarin diri untuk jadi informan FBI, namanya Emad Salem. Dia tau gimana Omar Abdul Rahman di Mesir dulu, dia buat fatwa untuk bunuh Anwar Sadat, beberapa waktu kemudian dibunuh EIJ yang Ayman al-Zawahiri termasuk di dalamnya. Anwar Sadat pasca Perang Yom Kippur ‘73 mulai deket ke AS, normalisasi hubungan bilateral sama Israel, AS jaman dia juga punya pangkalan kecil tapi penting yang salah satunya untuk ngirim orang-orang Detachment A, Berlin Brigade ke Oman untuk ikut Operation Eagle Claw, Wadi Qeda Airbase. Bahkan nawarin AS untuk buat pangkalan di Ras Banas, kalo jadi bakal jadi salah satu pangkalan AS paling besar di kawasan.

Pengeboman WTC ‘93 baru bener-bener ngerubah perhitungan. Ramzi Yusuf orang yang bertanggung jawab banget soal aksi-aksi terorisme besar Al-Qaeda tahun 90an. The Blind Sheikh akhirnya ditangkap karena dugaan terlibat makar/komplot/perencanaan serangan lanjutan Pengeboman WTC ‘93.

Tentang Ramzi Yusuf ini unik. Kalo kamu berpikir 9/11 itu besar, amit-amit, rencana dia tahun ‘95 yang disebut Bojinka Plot itu lebih besar. Orang Indonesia ada yang terlibat, atau minimal mengetahui tentang itu, namanya Hambali, pasca Bom Bali 2002 ditangkep di Thailand, sekarang ditahan di Guantanamo tanpa pengadilan, jadi entah sampe kapan dia bakal ditahan, selamanya mungkin. Pulau Buru nya AS jaman Global War on Terror.

Di Bojinka Plot itu termasuk ngebom penerbangan yang tujuannya AS dari negara-negara Asia Tenggara sama Asia Timur. Mereka nyarinya penerbangan yang ada transitnya. Jadi bom ditaro di pelampung bawah kursi, pas mendarat transit mereka keluar. Tapi karena dinilai pake bahan peledak terlalu rawan untuk keamanan dan kerahasiaan mereka, akhirnya pas Pertemuan tahun 2000 di Kuala Lumpur untuk perencanaan 9/11 yang mana Hambali juga disebut terlibat, mereka mutusin untuk cuman pake pembajak pesawat tanpa bom, salah satu rencana juga di Bojinka plot.

CIA udah tau dua orang yang akhirnya jadi pembajak yang juga ada di pertemuan Kuala Lumpur itu ke AS. Pembajak pertama yang ke AS. Tapi waktu itu CIA sama FBI masih gak sinkron. FBI yang bertugas kontra-intelijen/kontra-terorisme dalam negeri gak tau atau kurang mengetahui soal itu soalnya intelligence sharing nya gak jalan. Pasca 9/11 akhirnya dibuatlah ODNI untuk koordinasi intelligence community lewat IRTPA 2004.

Edit:
*) Wadi Qena Airbase
 
Last edited:

Follow us on social media

Top Bottom