Parry Brima
Contributor
Jokowi will not put the eggs in a basket only, to ensure his projects and legacies can continue and be completed after he finishes his term as president.
Since the beginning, PDIP has fully supported Jokowi's and his family's political career in 7 electoral events. So its unlikely that Jokowi will explicitly has a different political choice from PDIP.
Jokowi will not jeopardize the future of his family's political career which has just begun by betraying PDIP. So far, political careers of all former PDIP members ended immediately after they betrayed PDIP. Name it Rustriningsih, Laksamana Sukardi, Roy BB Janies, Arifin Panigoro, Eros Jarot, Zulfan Lindan, Soerjadi, Budi Hardjono, Dimmy Haryanto, and others.
As a real javanese politician and member of PDIP, Jokowi will continue to support GP on stage, while his endorse for Kak Wowo can only be disguised behind the stage.
Lets see if Jokowi will give his approval, so that significant defense procurement contracts can be signed before the end of this year. it can become 'umpan lambung' for Kak Wowo before valentine's day.
P.S:
- This is only anabel (analisa gembel), unable to reveal political and power games among elites. Wkwkwk
mau ga mau, relawan Jokowi itu salah satu change maker dalam dunia perpolitikan indonesia, di 2014 terutama, jadi faktor utama, bahkan diatas PDIP sebagai kunci kemenangan jokowi, makanya sampai sekarang, meskipun dipermukaan kyk ga punya kendali terhadap ni grup relawan, semuanya nurut sama jokowi, bahkan saat mulut jokowi tersandera PDIP, banyak org internal PDIP yg takut relawan jokowi nyebrang diluar garis PDIP.
bold : bener. 08 adalah rising star di kabinet jokowi dari kalangan politik. masih inget dulu pas 08 baru ditawari prime minister untuk gabung kabinet, dina nyeletuk, dari semua kandidat menteri profesional yg adamayoritas pilihan 08 sudah ada dikabinet jokowi, seleranya klop, 11 -12 sama jokowi
Feeling gue agak berbeda.
Jokowi kliatan "mendukung" Prabowo cuman "pura2x" sbg bagian dr strategi pemenangan GP.
Jokowi, Mega, PDIP, dan kelompoknya, sangat tdk menginginkan terjadi skenario GP VS AB. Krn kalkulasi politiknya, 45% suara Prabowo saat Pilpres 2019 akan beralih ke AB, smentara 55% suara Jokowi akan terpecah. Sbagian kecil pemilih Jokowi yg belum terlalu mengenal GP akan lbh suka memilih AB atau golput. Swing hanya 6% pun sudah mengkhawatirkan buat mrk.
Itu artinya Prabowo harus dan wajib maju sbg capres ketiga. Tujuannya apa? Biar 45% suara Prabowo bs terpecah, sbagian kecil ke AB dan sbagian besar ke Prabowo sendiri. Prabowo hrs "diprovokasi" seolah mendptkan dukungan penuh dr Jokowi + relawan Jokowi utk all out bertarung di pilpres.
Skenario yg diharapkan terjadi adl pertarungan GP vs Prabowo di putaran kedua. GP akan menang dgn sangat mudah. Suara Prabowo hanya akan berkisar 45% - 47%, sesuai trend yg terjadi di Pilpres 2014 & 2019.
Skrg tinggal seberapa kuat mrk menghantam AB dan "memperjuangkan" Prabowo. Strategi ini akan gagal kl misalnya 45% suara Prabowo ternyata banyakan melimpah ke AB ketimbang ke Prabowo sendiri. Ini mimpi buruk buat Jokowi, Mega, PDIP, dan kelompoknya.
Feeling gue kyknya begitu