Indonesia Casual Discussion Warkop Indonesia

trishna_amrta

Experienced member
Messages
1,606
Reactions
1,925
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Bukan karena potensi konflik, hanya untuk jaga-jaga saja sih, just in case.

When in doubt, langsung saja luncurkan ke KL dan Singapore.
Imgat jamgkauan rudal harus dibawah 300 km atau payload dibawah 500 Kg. Kalau pingin lebih dari itu kita harus rancang dan bikin sendiri (termasuk csegala instrument & chipset nya). Karna ga ada negara yg mau jual / transfer kapabiltas lebih dari itu ke siapapun (kecuali antar anggota NATO dan Korut)
 

trishna_amrta

Experienced member
Messages
1,606
Reactions
1,925
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Logika saya satu resimen = 3 baterai, satu baterai= 6 unit artileri. 18 launcher per Resimen = 54 launcher total untuk 3 resimen. Ini berdasarkan sistem France-US, saya kira Indonesia pakainya sistem ini juga, makanya Astros dan CAESAR kita jumlahnya kurang lebih sama.

Mungkin untuk rudal balistik bisa berbeda dari Armed biasanya, tapi entahlah saya cuma ambil jumlah standar.

Resimen Artileri itu berdiri sendiri, istilahnya setara brigadenya infanteri, jadi tergolong unit yang cukup besar.

Kalau misalnya maunya per unit itu dikit aja, ya gak akan disebut "resimen", tapi disebut "batalyon", jadi "Yonarmed". Bukan masalah mampu tidaknya duitnya mas trishna, tapi ini sistem organisasi militer. Batalyon gak mungkin disebut Divisi, dan gak mungkin lebih dari 1000 orang personel, karena diatas itu sudah disebut Resimen. Istilah dan jumlah sudah ada standarnya.

Kalau benar jumlah unit Khan yang dibeli itu, dan memang dirorganisasi menjadi Resimen, kita bisa senang karena ini termasuk lompatan modernisasi alutsista dan organisasi.
Paham saya kalau organisasi militer nya. Tapi pertanyaannya, ini khan kita baru operasikan rudal balistik, apakah kita mau ikuti struktur armed yg sudah ada atau perlu ada perubahan terkait jumlah peluncur.
Saya masih ga jelas kontrak untuk Khan ini jumlahnya berapa peluncur totalnya (peluncurnya bukan rudal nya)?
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Indonesia sekarang udah gak kek dulu bos, infrastruktur udah dibangun masif. Kan udah ada trans Sumatera dan Trans Jawa, jarak tempuh 2000 an km bisa ditempuh dalam tempo 2-3 hari saja. Lihat saja, Garuda Shield unit unit yang dibawa ke Baturaja ada yang dari Jawa Timur dan tempat lainnya yang lebih jauh, cuma butuh persiapan dua sampai tiga hari untuk deployment sampai ke tempat latihan gabungan. Sarana transportasi laut, darat dan udara Indonesia baik punya pemerintah dan swasta juga ada banyak.

lagian juga kalo ada konflik ga langsung hurr durr missile langsung terbang, yang di Ukraine Russia juga ada proses penumpukan pasukan dan dorongan logistik dulu sampai berbulan-bulan lamanya.

makanya yang dilakukan pemerintah kemaren kemaren buat bangun jalan raya, tol, jalan inspeksi perbatasan yang ribuan kilometer di perbatasan Kalimantan Indonesia -Malaysia itu udah betul banget. Belum lagi bangun landasan pesawat dimana-mana termasuk bangun penimbunan BBM pesawat di daerah daerah di setiap bandara, pembangunan tol laut yang melingkupi pelabuhan utama di setiap pulau besar.
Maksudnya standby di satu pulau yang sama sepertinya akan mempermudah 'mobilisasi'. Kalau mau tembak dari sumatera ya pertama gunakan apa yang ada di sumatera, kalau jauh-jauh ya repot nanti. Proses mobilisasi cukup kompleks.

Mungkin Kostrad mau buka cabang di pulau lain? Divisi baru di sumatera, kalimantan dan sulawesi. Supaya selalu ada combat unit yang ready di setiap pulau besar.

Lalu mengenai infrastruktur, saya rasa infrastruktur jalan saja tidak cukup, apalagi jika menyangkut kuantitas sumber daya yang tinggi. Karena kalau full menggunakan kendaraan jalanan seperti mobil, itu akan sangat boros BBM dan biaya perawatannya sangat tinggi, tiap kendaraan harus dimaintenance per individu.

Saya menyarankan kita pakai kereta api untuk mobilisasi unit, mesin ini untuk memindahkan personel bisa, untuk memindahkan kendaraan juga bisa. Saya kira semua negara sepuh di dunia militer tau kegunaan kereta api yang memang sangat efisien, tapi sayangnya konsep mobilisasi dengan kereta api ini belum dikembangkan di Indonesia. Kita pandangannya terlalu Amerika-sentris tapi tanpa punya infrastruktur, sumber daya, dan anggaran setara Amerika; kita gak bisa menggunakan sumber daya seboros mereka.
 

trishna_amrta

Experienced member
Messages
1,606
Reactions
1,925
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Well tidak semua pulau besar menghadap selat malaka, hanya Sumatra. Saya kira Khan ini paling efektif digunakan di sumatera, karena bisa menembak lintas selat, penempatan paling strategis. Kalau di Jawa, ya cuma bisa dioperasikan di Jawa, di Kalimantan dan Sulawesi sama saja, di Papua tidak prioritas, PNG terlalu overkill kalau dipakaikan senjata ini.

Kita harus ingat ini senjata artileri medan, bukan anti-kapal. Jadi targetnya itu sasaran darat, dan sasaran darat luar negeri yang paling empuk ya kalau tidak Serawak ya Semenanjung.
Kita butuhnya rudal balistik untuk bombardir kepulauan Natuna. Ingat ancaman external kita datangnya dari utara dan jalur masuk nya kalau ga lewat kepulauan Natuna yach lewat Selat Makassar. Musuh sudah pasti akan berusaha menguasai kepulauan Natuna untuk ngamankan jalur logistik mereka. Bilamana mereka berhasil nguasai kepulauan Natuna disitu kita butuh rudal balistik
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Imgat jamgkauan rudal harus dibawah 300 km atau payload dibawah 500 Kg. Kalau pingin lebih dari itu kita harus rancang dan bikin sendiri (termasuk csegala instrument & chipset nya). Karna ga ada negara yg mau jual / transfer kapabiltas lebih dari itu ke siapapun (kecuali antar anggota NATO dan Korut)
Ya makanya saya bilang markasnya taruh dekat Pekanbaru, 280 km sampe KL dan Singapore itu.

1667641925448.png

1667641964418.png
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Kita butuhnya rudal balistik untuk bombardir kepulauan Natuna. Ingat ancaman external kita datangnya dari utara dan jalur masuk nya kalau ga lewat kepulauan Natuna yach lewat Selat Makassar. Musuh sudah pasti akan berusaha menguasai kepulauan Natuna untuk ngamankan jalur logistik mereka. Bilamana mereka berhasil nguasai kepulauan Natuna disitu kita butuh rudal balistik
Kalau ide saya sih, kita jadikan Natuna benteng sehingga tidak akan bisa dikuasai. Maka pemikiran pertama itu adalah mencari tau "bagaimana supaya Natuna tidak bisa dikuasai?", sedangkan pemikiran "bagaimana apabila Natuna dikuasai?" itu baru nomor sekian.

Ini sebenarnya simpel saja kalau mau commit. Misalnya waktu WW2, pulau kecil kayak Midway aja Jepang gagal menguasai itu, malah kalah telak di Battle of Midway. Padahal Midway isinya standar aja, ada landasan udara dengan skadron perspur, dan ada Arhanud, gitu aja Jepang kewalahan. Apalagi kalau sekelas Hawaii, kalau bisa kita ambil Hawaii sebagai contoh untuk membangun Natuna. Mungkin sekalian kita taruh rudal AShM di Natuna, akan sangat kuat sekali pertahannnya nanti.

Kalau pun mereka mau island hopping alias skip Natuna, ya resiko sendiri jalur logistik mereka mudah diancam, ada kapal lewat tinggal tembak saja. Semua militer waras tidak akan membiarkan itu.

Sebenarnya Indonesia itu punya banyak opsi bagaimana mempertahankan kepulauan ini. Cuman pertanyaannya: 1. Apakah sudah ada konsep pertahanan yang matang dan memanfaatkan fitur geografis yang ada, 2. Lalu jika sudah ada, bagaimana investasi infrastruktur dan gelar kekuatan untuk merealisasikan konsep tersebut.
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Paham lach mereka. Kalau saya lihat kemungkin masalah di suku bunga pinjamannya.
@Madokafc , apakah di skema FMS ada kewajiban untuk pakai US based financing?

Gak juga sih, gak ada aturan yang saklek kek gitu yang penting setelah LOA diterima dan OED (offer expiration date) belum dilewati (bisa ngajuin perpanjangan) tinggal ngasih copy notice dan bukti transfer deposit ke USG maka FMS bisa terus dilanjutkan. Yang Indonesia cari itu financing partner yang bisa membiayai selain deposit juga cicilan selama proses FMS berjalan dan installment proses.


Lagian proses nego dalam FMS itu wajar juga, makanya sebelum teken kontrak, ngambil LOA dan bayar Deposit awal, skema pembiayaan dan lainnya harus dinego betul.

-------
Of course, part of your review will be to determine if the proposed items and costs meet your country’s needs and budgetary constraints. If you want to request any changes to the offer based on your review, your change request must be submitted to the Implementing Agency for consideration prior to your acceptance (signature) of the LOA.

 

JATOSINT 

Experienced member
Professional
Messages
2,254
Reactions
4 3,224
Website
twitter.com
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Ya makanya saya bilang markasnya taruh dekat Pekanbaru, 280 km sampe KL dan Singapore itu.

View attachment 50068
View attachment 50069

Dude, why do you want to attack Singapore and KL so badly?

Ini sebenarnya simpel saja kalau mau commit. Misalnya waktu WW2, pulau kecil kayak Midway aja Jepang gagal menguasai itu, malah kalah telak di Battle of Midway. Padahal Midway isinya standar aja, ada landasan udara dengan skadron perspur, dan ada Arhanud, gitu aja Jepang kewalahan. Apalagi kalau sekelas Hawaii, kalau bisa kita ambil Hawaii sebagai contoh untuk membangun Natuna. Mungkin sekalian kita taruh rudal AShM di Natuna, akan sangat kuat sekali pertahannnya nanti.

But banyak contoh lainnya juga pulau2 gede berhasil dikuasain Jepang, I mean most of ASEAN kan jatuh ke tangan mereka, begitupun sebaliknya sekutu berhasil rebut balik pulau2 yg dikuasain jepang
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Well btw, US government kalo akalnya sehat pasti ngasih solusi yang win win deals, karena dengan Indonesia joint program F 15EX, itu akan ngasih leverage ke US foreign policy di kawasan. Kedua, meningkatkan interoperabilitas antara partner. Ketiga, secara ekonomi langsung deal ini bakalan menyerap tenaga kerja atau mempertahankan yang ada.

Taruhannya lebih besar buat US sih, Indonesia kalo ga dapet masih ada opsi nambah jumlah orderan Rafale paling nggak
 

Van Kravchenko

Contributor
Indonesia Correspondent
Messages
1,285
Reactions
2 872
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
cukup kita bangun infrastruktur khususnya pelabuhan di pesisir Selat Malaka
Bentar Bentar, butuh pencerahan.

Jadi setiap kapal yang melalui selat malaka itu Wajib sandar di SG kah ?

Info dari saudaraku yg pelaut sih kapal internasional yang lewat Malaka wajib lapor di otoritas SG.


Kalaupun ada pelabuhan yg bisa dibangun di selat malaka, kira kira potensi itu bisa diletakkan di daerah mana ?
 

Van Kravchenko

Contributor
Indonesia Correspondent
Messages
1,285
Reactions
2 872
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Well btw, US government kalo akalnya sehat pasti ngasih solusi yang win win deals, karena dengan Indonesia joint program F 15EX, itu akan ngasih leverage ke US foreign policy di kawasan. Kedua, meningkatkan interoperabilitas antara partner. Ketiga, secara ekonomi langsung deal ini bakalan menyerap tenaga kerja atau mempertahankan yang ada.

Taruhannya lebih besar buat US sih, Indonesia kalo ga dapet masih ada opsi nambah jumlah orderan Rafale paling nggak
Njirr, , , , baru kali ini aku melihat anda sangat tenang dalam menyampaikan argumen bahwa posisi IDN lebih tinggi daripada Produsen yg menawarkan prdouknya.
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Njirr, , , , baru kali ini aku melihat anda sangat tenang dalam menyampaikan argumen bahwa posisi IDN lebih tinggi daripada Produsen yg menawarkan prdouknya.

The Boeing company trying to put the pressure for Indonesian with regard to the deals by disclosing the Indonesian request in the public, means the US side actually need this deals to be succeed more urgently compared to the Indonesian side.

You can see the latest US jobs rate data, they are under pressure to shown some results for their taxpayer....
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Dude, why do you want to attack Singapore and KL so badly?
I don't have anything personal in this, I just like to come up with any scenario and don't limit myself to anything as long as it is realistic. I am a planner at work, this is my usual way of thinking. Planning always had something to do with formulating scenarios and expecting things that didn't happen yet. I mean I could come up with a plan to attack Mindanao if you don't want it to be KL or Singapore, it doesn't matter to me.

There better be a plan and nothing happen than when things happen and there is no plan. Just get used to the notion people don't always take things personally as a judge in a law court doesn't take things personally as much as they could.

But banyak contoh lainnya juga pulau2 gede berhasil dikuasain Jepang, I mean most of ASEAN kan jatuh ke tangan mereka, begitupun sebaliknya sekutu berhasil rebut balik pulau2 yg dikuasain jepang
Ya makanya kuncinya study alasan mengapa skenario A berhasil, lalu kenapa skenario B tidak berhasil. Lalu rumuskan kebijakan berdasarkan hasil studi itu. Ini bukan menebak-nebak, pasti ada faktor yang mempengaruhi hasil dan itu bisa direplikasi.
 
Top Bottom