RadenSudirman
Well-known member
Kapan Singapore pernah membuktikan "doktrin" mereka? Tidak pernah, maka itu cuma omong kosong, teori tanpa praktek, omdoSelama TNI doktrinnya masih merebut wilayah yang dikuasai musuh ya sulit punya doktrin pre emptive strike kaya israel atau singapore, mindset dan strategi TNI yg sepertinya harus di ubah
Realita di Indonesia itu begini: Rakyatnya saja gak mau ada "preemptive strike".
"Huhu aku gak mau Indonesia "imperialis"
"Aku gak mau "multipolar", maunya unipolar di bawah AS agar negara-negara lain gak kompetisi"
"Kita itu gak perlu kuat, yang penting rakyatnya sejahtera"
"Indonesia aneksasi Timor Timur 100% salah"
"Kita harus kasih Papua hak untuk referendum"
"Anggaran pertahanan dan militer itu tidak berguna, uangnya buat pembangunan saja"
Kalau rakyatnya saja begitu, apa ekspektasimu sama pemerintah eksekutif? Apakah rakyat mau kita ada "preemptive strike"? Kalau kamu tanya saya, maka opini saya sekalian saja gambar strategi untuk skenario intervensi ke seluruh Asia Tenggara, dan bangun kekuatan militer sebesar mungkin. Tapi toh rakyatmu sendiri banyak yang menentang gagasan semacam itu, mau gimana hayo.
Lagipula "preemptive strike" itu perlu musuh yang jelas. Israel musuhnya jelas negara-negara Arab muslim, Singapura potensi musuhnya adalah KITA
Sedangkan bagaimana orang Indonesia melihat dunia luar?
Kalau bilang musuh Indonesia itu Barat, dibilang antek Rusia dan China/ Tankie
Kalau bilang musuh kita China, dibilang PLA itu jauh jauh lebih kuat dari TNI, jadi kita gak akan menang
Jadinya maunya orang Indonesia itu apa? kamu pikirkan itu dulu sebelum mengagumi sesuatu tanpa memahami konteksnya