Indonesia Casual Discussion Warkop Indonesia

Umigami

Experienced member
Moderator
Indonesia Moderator
Messages
6,423
Reactions
5 5,238
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Lordimperator

Experienced member
Moderator
Indonesia Correspondent
Indonesia Moderator
Messages
5,000
Reactions
3 2,855
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Last edited:

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Genome sequencing can support more specific diagnostics: ministry​


17th February 2023



Illustration—A rapid diagnostic test. (ANTARA PHOTO/ARI BOWO SUCIPTO/FR)

Jakarta (ANTARA) - Genome sequencing can help the medical world make more specific diagnostics and Indonesia will get the benefit from developing the method, an Indonesian health ministry official has said.

“The genomic sequencing approach can be applied for the diagnostic stage in health. We can create specific diagnostic tools based on genomic data from the Indonesian population," pharmacy and health device director general at the Ministry of Health, Rizka Andalusia, said in a health discussion here on Thursday.

The medical trend that will grow in the future will target personalized medication and this can be done through the genomic database, she said.

She highlighted the fact that Indonesia has a large human population with potentially diverse genomic data.

"Actually, genome sequencing in health in Indonesia is still in the early stage. However, we have a very high potential for genome sequencing in health," she said.

Throughout this time, diagnosis tools, vaccines, and medicines have been developed based on studies of Caucasian populations. This, she said, is despite the fact that Indonesians or Asians genetically have different genomic data compared to Caucasians.

Thus, scientific advancements in genome sequencing can be utilized to develop diagnostic tools, vaccines, and medicines that suit the Indonesian population for more accurate prevention and medication.

"To diagnose, let's say a genetic disorder or cancer, we need accurate handling and diagnostics," Andalusia said.

"Genomic profile or genomic approach became their own challenges for us in the development of diagnostic tools, vaccines, and medicines," she added.

Andalusia noted that the implementation of genome sequencing in health in Indonesia has risen ever since the COVID-19 pandemic. This method has been utilized by the government for COVID-19 mitigation in Indonesia.

The ministry has also unveiled the Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi), which is a program for expediting research by relying on genome sequencing technology.

Given how important technological development is for the utilization of genome sequencing in health, Andalusia urged various parties, such as academicians, researchers, and startups, to create synergy in the process.


Related news: Genome sequencing to change future of healthcare industry: minister

Related news: Pandemic has boosted nation's genome sequencing capability: minister





Reporter: Rizka K, Fadhli Ruhman
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2023


Looks like lately, every ministry has intensified their own research and development arms
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Ikhtiar Bappenas Wujudkan Mimpi Kejayaan Industri Dirgantara Melalui Kolaborasi​


2022-12-29 09:54

news_1178.jpg


BERITA DIY - Dua puluh tujuh tahun lalu, Hanggar Main Assembly Line IPTN Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menjadi saksi penerbangan pertama pesawat N-250, Gatotkaca, yang merupakan pesawat asli karya anak bangsa, Bacharuddin Jusuf Habibie.

Tepat 10 Agustus 1995, pesawat N-250 Gatotkaca terbang perdana dengan gagahnya, menepis nada pesimistis media asing yang memprediksi pesawat ini akan jatuh. Gatotkaca menjadi pesawat pertama di kelas subsonic speed dengan teknologi fly by wire atau seluruh geraknya dikendalikan dengan komputerisasi, yang dapat mengudara tanpa masalah.

Momentum itu, digadang-gadang menjadi tonggak sejarah kejayaan kedirgantaraan Indonesia. Pesawat penumpang sipil N-250 yang dapat menampung 50 hingga 70 penumpang di dalamnya, diproyeksikan dapat memenangkan pangsa pasar pesawat kelas baling-baling.

Namun sayang, mimpi tersebut berantakan kala krisis moneter menerjang Indonesia sejak 1997. Hal ini berimbas pada industri penerbangan tak lagi dapat dukungan keuangan negara. Sebab untuk keluar dari krisis, Indonesia harus mengesampingkan proyek ini sebagai bagian dari penyelamatan ekonomi.

Meski impian itu pupus hingga IPTN bubar, yang kemudian berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia (PTDI), tetapi hanggar Main Assembly Line di kompleks Bandara Husein Sastranegara, Bandung, kini masih kokoh berdiri, menyimpan mimpi kejayaan industri dirgantara nasional.
Kala mengunjunginya pada Oktober 2019, cat pada struktur besi hanggar itu sudah banyak mengelupas. Pun kaca ruangan di sisi kiri gedung tampak kusam, seperti sudah lama tak dipakai. Gedung itu, meski megah, hanya terlihat seperti hanggar pesawat tua biasa.

Tapi siapa sangka, hanggar itu menjadi saksi bisu bahwa mimpi kejayaan kedirgantaraan tanah air dirawat. Pada Oktober 2019 pula, hanggar Main Assembly Line menyaksikan pesawat militer CN235-220 produksi PTDI diekspor ke Nepal.

Direktur Produksi PTDI, Batara Silaban, menyampaikan bahwa sejak 1976 berdiri hingga saat ini, pihaknya sudah mengirim 466 pesawat kepada lebih dari 50 pelanggan, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

Dalam memproduksi pesawat itu, terdapat peran 3.700 pekerja PTDI, di mana hampir 40 persen di antaranya adalah engineer. Dia menilai, SDM kedirgantaraan yang dimiliki itu merupakan aset negara yang dapat diandalkan di masa mendatang.

"Ini memang sumber daya manusia yang tentunya akan bisa memberikan kontribusi bagi industri kedirgantaraan," ucapnya dalam sesi Special Session pada Indonesia Development Forum 2022, Selasa, 22 November 2022.

Peta Jalan Ekosistem Industri Kedirgantaraan Indonesia 2022-2045
Beragam jenis pesawat terbang, kini telah berhasil diproduksi PTDI. Ada 2 jenis pesawat yang mampu dibuat oleh pabrikan asal Bandung itu, yakni pesawat fixed wing atau pesawat bersayap tetap dan pesawat rotary wing atau pesawat dengan sayap putar.

Adapun pesawat fixed wing yang diproduksi PTDI, antara lain N219 Nurtanio, NC212 family, CN235 family, dan CN295. Pesawat itu dibuat untuk memenuhi kebutuhan maskapai penerbangan sipil, operator militer, dan kebutuhan misi khusus.

Sementara pesawat rotary wing yang berhasil dibuat PTDI, yaitu helikopter AS550, helikopter A565, helikopter Superpuma Family dan Helikopter Bell 412EP. Produk helikopter ini diproduksi sesuai perjanjian dengan Airbus Helicopter dan Bell Helicopter Textron.

Untuk meningkatkan kapasitas industri kedirgantaraan dalam negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas, bersama Program Diaspora dan Migrasi (PMD) GIZ dan ITB menerbitkan Peta Jalan Ekosistem Industri Kedirgantaraan Indonesia 2022-2045.

Peta jalan tersebut diharapkan menjadi rujukan bagi pemangku kepentingan industri kedirgantaraan dalam mendukung integrasi industri lokal, komersialisasi penelitian, desain dan pengembangan, pemenuhan standar kualitas, pertumbuhan pemain lokal baru dan industri pendukung, serta perluasan kapasitas berpartisipasi dalam rantai pasok global.

Dalam peta jalan ekosistem industri kedirgantaraan Indonesia 2022-2045 ini, ada 2 pilar yang ditetapkan, antara lain pilar produk dirgantara, sertajasa dirgantara dan ekosistem pendukung. Untuk pilar produk dirgantara, terdiri dari pengembangan industri pesawat terbang serta komponen dan rantai pasok. Sedang pilar jasa dirgantara dan ekosistem pendukung, terdiri dari maintenance, repair, overhaul dan purnajual, serta jasa penerbangan dan kebandarudaraan.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adininggar Widiyasanti, menjelaskan bahwa ketika industri pesawat terbang didorong untuk berkembang, nantinya industri terkait akan tergerak.

Tentu hal itu bakal menciptakan efek ganda positif bagi perekonomian Indonesia.
"Salah satu kunci kita mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangan panjang hanya bisa dengan peningkatan produktivitas. Tanpa peningkatan produktivitas, Indonesia tidak bisa tumbuh tinggi secara berkelanjutan untuk jangka panjang," bebernya.

Belajar dari Amerika Serikat, menurut paparannya, industri kedirgantaraan merupakan industri dengan tingkat rata-rata upah terbesar kedua setelah sektor IT. Untuk meningkatkan pendapatan per kapita berkelanjutan, pengembangan industri kedirgantaraan bisa menjadi solusi.
"Kalau kita ingin meningkatkan pendapatan per kapita berkelanjutan, karena nantinya industri kedirgantaraan ini akan mendorong strategi peningkatan produktivitas sektor ekonomi melalui proses industrialisasi," ungkap Amalia.

Hal ini begitu penting, menilik Peta Jalan Ekosistem Industri Kedirgantaraan Indonesia 2022-2045 disusun untuk mencapai visi Indonesia Emas di 2045, di mana salah satunya mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi.

Selain itu, peta jalan tersebut diyakini juga dapat melepaskan Indonesia dari middle income trap atau jebakan pendapatan negara kelas menengah, ke kelas atas. Pengembangan industri penerbangan dinilai efektif untuk mencapai tujuan ini.

"Satu hal yang tadi disampaikan Bapak Menteri (Bappenas, Suharso Monoarfa), bahwa dari tahapan industrialisasi di Indonesia, yang paling kanan (paling baik) adalah human capital intensive industry, di mana human capital intensive industry inilah industri yang bisa memberikan nilai tambah terbesar di antara industri lainnya," katanya.

Pada sesi Special Session pada Indonesia Development Forum 2022, Amalia memaparkan, dalam menjalankan Peta Jalan Ekosistem Industri Kedirgantaraan Indonesia 2022-2045, dibutuhkan skema pembiayaan baru agar tak cuma mengandalkan APBN. Belajar dari kasus pesawat N250, di mana pengembangannya terhenti karena pendanaannya mengandalkan Pemerintah.

"Untuk menjalankan Peta Jalan Ekosistem Industri Kedirgantaraan pasti kita membutuhkan financing. Karena pengembangan ini diharapkan tidak sepenuhnya bergantung pada anggaran Pemerintah, tetapi bagaimana kita memobilisasi model bisnis baru untuk kita bisa sama-sama mendorong, mengembangkan, dan mewujudkan Indonesia menjadi salah satu produsen pesawat terkemuka di dunia," tegas Amalia.

Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menjelaskan, apabila Indonesia ingin meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara progresif, maka Pemerintah harus melakukan kolaborasi, mulai dari Pebisnis hingga akademisi yang terkait dengan ekosistem industri penerbangan.

Maka dalam Indonesia Development Forum 2022, selain menerbitkan Peta Jalan Ekosistem Industri Kedirgantaraan Indonesia 2022-2045, Kementerian PPN/Bappenas juga menginisiasi penandatanganan nota kesepahaman PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pengembangan pusat rancang bangun pesawat.

"Pada tahun 2022 ini, IDF mengambil tema 'The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation'. Dan seperti yang kita ketahui, yang kita inginkan dan kumpulkan dari semua yang hadir di sini, adalah bagaimana kita bisa melakukan transformasi ekonomi dalam rangka mewujudkan visi Indonesia 2045," imbuh Suharso.
Apabila nantinya peta jalan ini sukses diimplementasikan dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, bisa jadi mimpi yang tersimpan di Hanggar Main Assembly Line IPTN sejak 27 tahun lalu, dapat terwujud 50 tahun kemudian, di tahun 2045.***



Source : https://beritadiy.pikiran-rakyat.co...jayaan-industri-dirgantara-melalui-kolaborasi
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Entah maksudnya ini gimana??



a l i n e a dot id
fakta data kata

sun

moon

18 Februari 2023 20:42

Pengalihan Balai Pameungpeuk jadi kebun raya oleh BRIN dinilai tak tepat​

BRIN mengubah balai pengamatan antariksa dan atmosfir di Garut jadi kebun raya. Kompetensi karyawan saat ini tak sesuai.​

Satriani Ari Wulan

Satriani Ari WulanJumat, 17 Feb 2023 13:40 WIB
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengubah Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BUTPAA) Pameungpeuk, salah satu balai eks Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), di Garut, menjadi kawasan kebun raya. Pengubahan balai lokasi peluncuran roket pertama negeri ini dinilai tak tepat. Nilai historis itu mestinya tetap dijaga.
"LAPAN dulu awalnya berdiri dari balai ini. Peluncuran roket pertama milik Indonesia juga dilakukan di Pameungpeuk. Kesakralan itu mestinya dipertahankan, bukan malah diubah," ujar mantan Kepala BUTPAA Pameungpeuk, Unggul Satrio Yudhotomo, kepada Alinea.id, Kamis (16/2).
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Tahu kali customernya rada kere, jadi kalau batal ya gak malu.
Bukan masalah kere, tapi 1. Kebijakan, 2. Birokrasi, 3. Mata uang

1. Kebijakan: Sigma class sama DSME 1400 keduanya murah tapi gak dilanjutkan karena kebijakan dari pemerintah sendiri. Malah bikin program baru yang jauh lebih mahal (FREMM + Rafale + Eagle).

2. Birokrasi: Anggaran itu sulit keluarnya kalau bukan untuk keuangan/ keuntungan/ profit. Sudah berkali-kali dibahas. Kan lucu IKN 30 billion USD bisa, Mitigasi Covid malah lebih besar lagi, tapi 4 Billion USD gak bisa? Ya berarti memang prioritas anggarannya bukan ke situ, dan untuk agar uang keluar ada proses rumit yang harus dijalani.

3. Mata Uang: Dari pihak sini, maupun pihak sana, mata uang internasional cem USD diperlukan buat transaksi. Sedangkan ekonomi Indonesia itu kebanyakan domestik, dalam rupiah. Cadangan devisa asing itu terbatas, dan untuk penggunaannya kembali lagi terikat ke kebijakan birokrasi.

Kemarin" banyak yang sempat menyalahkan IKN untuk masalah anggaran (yang jelas gak benar), padahal proyek yang jauh lebih menguras anggaran dan perhatian negara itu Mitigasi Covid-19.
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
15196951485a94b52c61102.jpg

just watching with my best buddy, mr Bud light
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
i know sometimes we hate to see our fellow high ranking officer get those buncit stomach, but this south african officer are literally on another level 💀 💀

In recent decades, Indonesian Armed Forces officers especially the Army and Navy has a much better body shape and more fit to lead their units especially by example and reward and punishment methods.

And also, in recent years under Andika Perkasa who is well known as a fitness freak, in which he is trying to push for all of the officers into have healthy lifestyle and fit body, no matter how old she/he is.
 

Umigami

Experienced member
Moderator
Indonesia Moderator
Messages
6,423
Reactions
5 5,238
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Tessi Srimulat was KKO btw.
Jadi harusnya ini gak terlalu mengagetkan.
 

JATOSINT 

Experienced member
Professional
Messages
2,254
Reactions
4 3,224
Website
twitter.com
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
1. Kebijakan: Sigma class sama DSME 1400 keduanya murah tapi gak dilanjutkan karena kebijakan dari pemerintah sendiri. Malah bikin program baru yang jauh lebih mahal (FREMM + Rafale + Eagle).

Of course lebih mahal karena platform nya (FREMM & Scorpene) lebih poweful dan mumpuni dibanding Sigma and DSME
 
Last edited:

Follow us on social media

Top Bottom