Indonesia Casual Discussion Warkop Indonesia

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
FpWWZS0aEAA2VxW.jpeg


At point'blank range
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
In this kind of situation, SS2 V5 A1 would work perfectly for us.

Negara kita gak ada sejarah perang parit sih. Apa menurut kalian bisa terjadi disini juga dimasa depan?

training already in place
332710584_747021563404075_320916023361717066_n.jpg
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Pemusnahan-Tanaman-Ganja-Di-Pegunungan-Aceh-Besar-220223-Apls-7.jpg


they are smiling widely while burning the weeds, if you know what i means;)

Personel gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) provinsi Aceh bersama anggota TNI dan Polri membakar tanaman ganja saat pemusnahan di kawasan pegunungan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (22/2/2023). Dalam operasi tersebut, BNN provisi Aceh memusnahkan sekitar 18.000 batang tanaman ganja siap panen atau berumur sekitar dua bulan yang ditanam di ladang seluas 2,5 hektare, sedangkan pemilik tanaman ganja tersebut tidak berhasil ditangkap. ANTARA FOTO/Ampelsa/nym.








 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Kalo dari penemuan yang ada, sebelum bisa dipakai dan diserah terimakan kembali ini AW101 harus di update lagi dan dicek penggunaan data spare part nya terutama atau dokumen komponen...kalo ga rawan banget untuk kejadian yang tidak diinginkan


Helikopter Bekas Pesanan India dan Spek Tak Lengkap Dalam pertimbangan putusan ini disebutkan, helikopter angkut tersebut rupanya pesanan militer Angkatan Udara Pemerintah India. Hal itu diketahui dari laporan Investigasi dan Analisis Teknis Helikopter AgustaWestland AW-101 646 PT Diratama Jaya Mandiri oleh Tim Ahli Institut Teknik Bandung (ITB). Merujuk pada data flying log terungkap Helikopter AW101- 646 (MSN 50248) pertama kali di on-kan pada tanggal 29 November 2012. Pesawat ini memiliki waktu terbang selama 152 jam dan waktu operasi 167.4 (seratus enam puluh tujuh poin empat). Tercatat pula pengoperasian sudah ke 119. Sehingga helikopter AW-101 646 yang didatangkan dalam pengadaan helikopter angkut TNI AU Tahun 2016 tersebut bukan merupakan helikopter baru. Tim tersebut menemukan 12 kekurangan atau ketidaklengkapan helikopter angkut AW-101. Ditemukan kursi sebanyak 24 kursi seharusnya 38 kursi jadi kurang 14 kursi.

Kompas.com News Nasional Polemik Pembelian Helikopter AgustaWestland Kasus Korupsi Helikopter AW-101, Irfan Kurnia Saleh Divonis 10 Tahun Penjara Kompas.com, 22 Februari 2023, 18:14 WIB Lihat Foto Penulis: Irfan Kamil | Editor: Sabrina Asril JAKARTA, KOMPAS.com - Mejalis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menjatuhkan vonis terhadap Direktur PT Diratama Jaya Mandiri, Irfan Kurnia Saleh atau John Irfan Kenway dengan pidana selama 10 tahun penjara. Irfan Kurnia Saleh dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah turut serta melakukan korupsi pengadaan helikopter angkut Agusta Westland (AW)-101 di lingkungan TNI Angkatan Udara (AU) tahun 2015-2017. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ “Menyatakan terdakwa John Irfan Kenway alias Irfan Kurnia Saleh telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama,” ujar Ketua Majelis Hakim Djuyamto dalam persidangan di PN Tipikor Jakarta, Rabu (22/2/2023). “Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa John Irfan Kenway alias Irfan Kurnia Saleh selama 10 tahun” ujar hakim Djuyamto. Baca juga: Kasus Korupsi Helikopter AW-101, Jaksa Tuntut Irfan Kurnia Saleh 15 Tahun Penjara Video Terkini Sejumlah Kecelakaan Helikopter Bell 412 yang Pernah Terjadi di Indonesia Majelis hakim turut menjatuhkan hukuman berupa denda sebesar Rp 1 miliar subsider 6 bulan penjara dan uang pengganti sebesar Rp 17,22 miliar subsider 2 tahun penjara. Adapun putusan ini lebih rendah daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta majelis hakim menjatuhkan pidana selama 15 tahun penjara. Majelis menilai, Irfan Kurnia Saleh terbukti melanggar Pasal 2 Ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Baca juga: KSAU Fadjar Cuma Nyengir Saat Ditanya soal Ketidakhadiran Eks KSAU Agus Supriatna di Sidang Korupsi Helikopter AW-101 Hakim menilai Irfan korupsi bersama eks-KSAU Menurut majelis hakim, Direktur PT Diratama Jaya Mandiri itu terbukti bersalah telah memperkaya diri sendiri, orang lain, maupun korporasi sehingga menimbulkan kerugian negara. Tindak ini dilakukan Irfan Kurnia bersama-sama dengan mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Agus Supriatna. ADVERTISING Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Adapun tudingan ini sempat dibantah Agus dan pengacaranya. Mereka menilai tuduhan keterlibatan eks KSAU itu asal-asalan. Pengacara juga menyebut Agus bahkan tidak menyentuh yang disebutkan dalam kasus ini sama sekali. Baca juga: Helikopter AW-101 yang Dibeli TNI AU Bekas, Pernah Dipakai PM Inggris David Cameron ke NATO Summit 2014 Selain Agus, Head of Region Southeast Asia Leonardo Helicopter Division AgustaWestland Products Lorenzo Pariani; Direktur Lejardo, Pte. Ltd. Bennyanto Sutjiadji juga disebut turut serta dalam korupsi ini. Kemudian, ada juga Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Udara (KADISADA AU) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) periode 2015-20 Juni 2016 Heribertus Hendi Haryoko; KADISADA AU dan PPK periode 20 Juni 2016-2 Februari 2017 Fachri Adamy. Lalu, Asisten Perencanaan dan Anggaran (ASRENA) KSAU TNI AU periode 2015-Februari 2017 Supriyanto Basuki; dan Kepala Pemegang Kas (PEKAS) Mabes TNI AU periode 2015-Februari 2017 Wisnu Wicaksono. Baca juga: 6 Kali Saksi-saksi TNI AU Absen di Sidang Korupsi AW-101, Hakim: Tenggelam di Bawah Tanah? Atas vonis ini, Irfan Kurnia Saleh bersama tim penasihat hukumnya, maupun jaksa KPK menyatakan pikir-pikir dalam melakukan upaya hukum lanjutan atau banding. Helikopter Bekas Pesanan India dan Spek Tak Lengkap Dalam pertimbangan putusan ini disebutkan, helikopter angkut tersebut rupanya pesanan militer Angkatan Udara Pemerintah India. Hal itu diketahui dari laporan Investigasi dan Analisis Teknis Helikopter AgustaWestland AW-101 646 PT Diratama Jaya Mandiri oleh Tim Ahli Institut Teknik Bandung (ITB). Merujuk pada data flying log terungkap Helikopter AW101- 646 (MSN 50248) pertama kali di on-kan pada tanggal 29 November 2012. Pesawat ini memiliki waktu terbang selama 152 jam dan waktu operasi 167.4 (seratus enam puluh tujuh poin empat). Tercatat pula pengoperasian sudah ke 119. Sehingga helikopter AW-101 646 yang didatangkan dalam pengadaan helikopter angkut TNI AU Tahun 2016 tersebut bukan merupakan helikopter baru. Tim tersebut menemukan 12 kekurangan atau ketidaklengkapan helikopter angkut AW-101. Ditemukan kursi sebanyak 24 kursi seharusnya 38 kursi jadi kurang 14 kursi. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Kekurangan lainnya adalah riwayat jam terbang juga tidak lengkap, log book engine tidak memiliki riwayat, dokumen komponen tidak memiliki usia, serta tidak ditemukan nomor seri dan nomor produksi pada pesawat. Kemudian, tidak adanya cargo emergency on the starboard, first aid kit, stretcher atau tandu, tail rotor blade lock, jacking bolt joint dan datawa swing compass serta digital Map untuk Asia Tenggara (Indonesia) belum di-instal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Korupsi Helikopter AW-101, Irfan Kurnia Saleh Divonis 10 Tahun Penjara", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/20...1-irfan-kurnia-saleh-divonis-10-tahun-penjara.
Penulis : Irfan Kamil
Editor : Sabrina Asril

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
 

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
CHAD Indonesia:

>President of Indonesia Sukarno has personality clash with USSR Leader Khrushchev

>USSR is afraid that Indonesia will leave its' non-bloc position, reported by American CIA intel

>Indonesia proceed to get all the weapons from USSR

>Indonesia proceed to retake Papua with US lobby

The most Chad moment is when Soviet trying to blackmail Soekarno with honey trap, but Instead Soekarno asking for original copy video to showing his own people how Indonesian can be a top of white people (if you know what i mean 😋), this incident is the original personality clash between Soekarno and Kruschev 🤣🤣🤣
 

chibiyabi

Contributor
Messages
541
Reactions
3 476
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Togo
The most Chad moment is when Soviet trying to blackmail Soekarno with honey trap, but Instead Soekarno asking for original copy video to showing his own people how Indonesian can be a top of white people (if you know what i mean 😋), this incident is the original personality clash between Soekarno and Kruschev 🤣🤣🤣
ketika US dan USSR pke trik yg sama ke Soekarno dan ga mempan :ROFLMAO: :ROFLMAO: :ROFLMAO:
 

Madokafc

Experienced member
Think Tank Analyst
DefenceHub Diplomat
Messages
5,913
Reactions
4 10,053
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Let's talking something more serious

Bagan_Divisi_Infanteri_2-Vira_Cakti_Yudha (1).png


First Infantry Division and Second Infantry Division has almost the same level of firepower roughly, but the Third Infantry Division still short of One Armored battalion (MBT), also lacking in potent mobile air defense and artillery assets. Thus there is some backside information about Himars is actually intended for this Division.


There also post for a Division level formation needed to protect New State Capital Nusantara, at least one Mechanized infantry brigade, a Brigade sized cavalry armor (MBT and IFV) , Regiment sized Artillery (three worth artillery battalion), A combat Zeni battalion and a battalion of Air defense.
 
Last edited:

RadenSudirman

Well-known member
Messages
341
Reactions
288
Nation of residence
Indonesia
Nation of origin
Indonesia
Let's talking something more serious

View attachment 54317

First Infantry Division and Second Infantry Division has almost the same level of firepower roughly, but the Third Infantry Division still short of One Armored battalion (MBT), also lacking in potent mobile air defense and artillery assets. Thus there is some backside information about Himars is actually intended for this Division.


There also post for a Division level formation needed to protect New State Capital Nusantara, at least one Mechanized infantry brigade, a Brigade sized cavalry armor (MBT and IFV) , Regiment sized Artillery (three worth artillery battalion), A combat Zeni battalion and a battalion of Air defense.
This is actually a pretty good organization for an "Infantry Division", with elite infantry battalions and good quality artillery, though I hope we can have "Cavalry Brigade" in each Division, or even an entire "Armored Division" a la US and Germany, which will be very OP.

Imagine if our entire Army is like Kostrad, we will be the strongest

Btw I currently live pretty near to their HQ in Malang
 

Follow us on social media

Top Bottom